4. I See You

3.4K 430 25
                                    

"Eomma !!!"

Teriakan Yeri yang akan segera dikeluarkan dari mobil Jungkook sangat keras dan membuat sang CEO terkejut. Jungkook berpikir mungkin trauma Yeri berhubungan dengan ibunya. Yeri sudah semakin tidak sadar. Jungkook pun menggendongnya untuk sampai ke apartemen Yeri.

"Yeri-ssi, berapa kodemu ?" Jungkook bertanya untuk membuka pintu itu. Tidak ada respon dari Yeri. Dia sudah tidak sadar.

Jungkook membunyikan bel yang ada disebelah kiri pintu. Bisa saja didalam sana ada orang lain yang tinggal bersama Yeri, hal itulah yang dipikirkan Jungkook.

Ceklek.

Benar saja, seorang wanita setengah tua tapi masih cantik membukakan pintu untuk Jungkook dan Yeri.

Wanita itu tampak terkejut melihat Yeri pingsan bersama seorang pria tampan yang menggendongnya. "Omoo... apa yang terjadi pada Yeriku?!"

"Maaf, bisa saya masuk dan mengistirahatkan Yeri dulu? Sepertinya konsisi Yeri tidak baik."

"Oh, sebelah sini. Bawa ke kamar Yeri saja." Jungkook pun mengikuti arah yang ditunjukkan oleh wanita itu menuju kamar Yeri. Jungkook menurunkan Yeri ke ranjang kecil miliknya dengan sangat hati-hati. Kamarnya rapi dan cantik seperti orangnya, kesan pertama yang Jungkook dapatkan dari kamar gadis yang membuatnya bingung.

Wanita itu memeriksa keadaan Yeri kemudian bertanya pada Jungkook. "Apa yang terjadi tuan ?" Wajahnya sedih dan lesu.

"Saya sedang bersamanya saat melakukan survei produk di pasaran. Kami sedikit mengobrol dan pertanyaan dari Yeri-ssi membuat saya terkejut lalu menepikan mobil secara tiba-tiba. Beberapa saat kemudian dia mengeluh sakit, tapi saya tidak bisa membawanya ke rumah sakit karena suatu alasan.  Lalu saya menemukan apartemen ini dari data karyawan di perusahaan." Jungkook menejelaskan secara lengkap.

"Kumohon. Jangan buat Yeri terkejut dan ketakutan lagi. Mungkin saat bersamamu dia merasa bahagia tapi tiba-tiba terkejut dan takut. Itu membuatnya seperti ini." Wanita itu kini menatap Jungkook dan sedikit tersenyum. Jungkook bingung, apakah Yeri bahagia saat bersamanya atau sekedar tersanjung karena dia menunggu Yeri.

"Apakah Yeri-ssi baik-baik saja?" Raut wajah Jungkook masih saja hawatir karena Yeri belum juga sadar.

"Iya. Dia baik-baik saja. Dia akan kembali biasa saja saat sudah sadar, tadi saya sudah menyuntikkan obat penenang. Seperti sebelumnya. Maaf karena merepotkan anda tuan." Kini wanita itu sudah nampak lega. Wajahnya terukir senyuman manis dan tulus.

"Ah tidak apa-apa ahjumonim." Jungkook sedikit membungkuk dan sudah terlihat tenang.

"Mari kita berbicara sebentar sambil meminum kopi." Ajak wanita itu pada Jungkook.

"Ah baiklah bila tidak merepotkan." Perkataan Jungkook ini hanya dibalas dengan senyuman dan langkah menuju ruang tamu. Jungkook segera mengekori meninggalkan Yeri yang sedang beristirahat.

Jungkook dan wanita paruh baya itu telah duduk bersama disofa ruang tamu dengan posisi berhadapan dan kopi masing-masing. "Nama anda siapa?" Tanya wanita itu membuka pembicaraan.

"Saya Jeon Jungkook." Jungkook memperkenalkan diri dengan malu-malu dan senyum yanh merekah.

"Saya Im Yoona, panggil saja Im Ahjumma. Apakah anda teman kerja Yeri."

"Ah iya." Jungkook masih tersipu. Situasi ini seperti seorang pria yang berhadapan dengan calon mertua pada kunjungan pertama.

"Di bagian mana anda bekerja Jungkook-ssi?"

"Bagian paling penting, CEO" Jawab Jungkook dengan senyuman bangga seolah tak ingin menutupi identitasnya.

Im ahjumma sangat terkejut dan membelalakkan matanya. "Apa yang dilakukan oleh Yeri dan membuat seorang CEO mengantarkannya sampai ke rumah?" Nada bicaranya penuh he

One and Only [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang