"Hyung, aku akan ke London." ucap Jungkook saat menikmati segelas darah serasa wine bersama Taehyung di sebuah pub milik salah seorang vampir kenalannya.
"Untuk apa ?" tanya Taehyung langsung.
"Kau tau..." ucapan Jungkook terputus, seperti berat mengatakannya tapi ia harus.
"...tadi aku melihat Yeri."
Ekspresi Taehyung biasa saja dan seperti tak percaya,"Kau yakin itu Yeri ?"
Jungkook merasa sangat yakin bahwa gadis yang ia lihat di Sungai Han tadi adalah Yeri. "Iya Hyung, aku yakin dia adalah Yeri."
Taehyung masih tenang dan sama sekali tidak terkejut.
"Baiklah, kalau itu Yeri. Apa rencanamu ? Kau mau mengejarnya lagi ? Kau mau membuatnya menderita lagi ?"
Jungkook seperti baru saja dibanting dari atas langit menuju lapisan bebatuan di bumi ini. Dia tidak bisa berkata-kata.
"London. Jimin, Seulgi. Bayangkan bagaimana perasaan Seulgi saat alasanmu datang karena menghindari Yeri? Apa kau pikir Seulgi akan baik-baik saja ?" Tambah Taehyung.
Jungkook masih diam sambil menahan rasa sesak di dadanya.
Belum jadi Jungkook menjawab, Taehyung masih terus saja berceramah.
"Jangan berpikir untuk pergi ke Canada. Yoongi hyung telah memisahkan diri dengan kita dan tidak ada satupun yang masih dekat dengannya."
"Hyung, jika Yeri kembali ke Seoul aku harus pergi. Aku benar-benar tidak bisa melihatnya tanpa berbuat apa-apa. Aku tidak bisa menahan perasaan rinduku padanya. Pantas saja jika vampir tidak mendapatkan cintanya dia akan mati. Aku memang masih hidup, tapi tanpa Yeri aku seperti mati. Mungkin aku ini sebangsa Zombie bukan Vampir lagi" jelas Jungkook.
"Kook-a, dulu, kau itu vampir yang kuat. Apapun akan kau lakukan untuk mendapatkan keinginanmu. Tapi, aku tidak menyangka. Cinta melemahkanmu." Taehyung bersmirk di akhir kalimatnya.
"Ini adalah takdirku. Cukup hyung. Aku pergi." Pamit Jungkook. Dia benar-benar pusing karena Yeri, perusahaan dan wine darah tadi.
●●●
"Sajangnim.. aku sudah kembali dari cutiku." Sapa Yeri penuh dengan semangat sambil mencium pipi kanan dan pipi kiri atasannya itu.
"Apakah kau menikmati Seoul ?" tanya sajangnimnya itu.
"Baiklah. Aku akan kembali bekerja."
Jieun hanya membalas dengan senyuman hangat sebagai sambutan untuk Yeri.
Saat Yeri hendak memasuki ruang kerjanya, Haesoo memanggilnya dari kejauhan, "Yemim eonni..."
Anak itu benar-benar tidak bisa memanggil Yeri dengan benar. Mungkin saja kecadelan Haesoo karena gigi taring yang mulai tumbuh memanjang.
Mereka pun berpelukan dengan sangat erat.
Yeri memang sangat menyukai anak kecil, jadi Haesoo sangat dekat dengannya. Mereka pun masuk ke ruangan Yeri yang juga merupakan tempat bermain mereka berdua.
"Ah.. eonni.. samchoonku akan datang ke sini." Celetuk Haesoo sambil menyisir rambut boneka barbienya.
Yeri pun menghentikan aktifitas mengetik laporan keuangan cafe tempatnya bekerja.
"Samchoon ? Haesoo punya samchoon?" Tanya Yeri penasaran. Karena yang ia tau selama ini Lee Jieun dan Lee Joongi sepasang suami istri yang hanya memiliki Haesoo sebagai keluarga. Ia tidak menyangka jika Haesoo punya seorang paman yang entah adik dari Lee Jieun atau Lee Joongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [END]
FanfictionSeorang pria tampan dan penuh wibawa hanya bisa jatuh cinta satu kali. Dia terjebak dalam pesona manis seorang gadis untuk pertama kalinya. Jeon Jungkook terjebak dalam pesona seorang Kim Yeri. Gadis cantik dengan sejuta masa lalu kelam. Yeri selalu...