5. Red

3.3K 401 17
                                    

Yeri merasa lega telah melihat depyeonimnya hari ini. Apa ini? Apakah Yeri mulai merasa rindu dengan atasannya itu?

Yeri masih terheran dengan sikap CEOnya itu yang bisa seketika berubah. "Kenapa dia sangat aneh, seperti seorang bipolar saja." Gerutu Yeri dalam perjalanan menuju ruangannya kembali. Dia kembali duduk dan mengecek pekerjaannya.

Permintaan Jungkook untuk membuat Yeri datang ke ruangannya tidak hanya pada hari itu saja. Yeri sudah seperti menjadi kurir untuk mengantarkan hampir sebagian berkas yang ada di perusahaan ini. Alasan Jungkook sebenarnya adalah keinginannya untuk selalu dekat dengan Yeri. Hanya itu.

Selama satu bulan Yeri menjalani hari-hari untuk menjadi kurir pribadi Jungkook. Sebut saja begitu. Yeri telah membuang jauh-jauh rasa tertariknya pada Jungkook.

Bayarannya sebagai kurir pribadi Jungkook adalah hadiah-hadiah kecil yang diterima Yeri. Yeri sudah menduga kalau semua hadiah itu dari Jungkook meskipun tidak ada nama pengirimnya.

Hadiah itu ada saat Yeri datang. Siapa lagi yang datang lebih awal di perusahaan ini kalau bukan Jungkook. Apa jangan-jangan Jungkook tinggal di prusahaan ? Ah sepertinya tidak mungkin.

Hari ini, hari ke 30 Yeri menjadi kurir pribadi Jungkook. Jabatannya itu tidak resmi, hanya pendapat Yeri yang mengatakan bahwa ia adalah kurir pribadi Jungkook.

Saat Yeri tiba di meja kerjanya, sudah ada satu kotak agak besar berwarna merah muda. Hadiah ini berbeda dari biasanya. Biasanya dia akan mendapatkan susu strawberry atau setangkai bunga atau kalau tidak pernak-pernik yang mungil dan cantik. Tapi kali ini hadiahnya sedikit istimewa. Yeri membuka kotak itu, sepasang sepatu merah muda bersarang indah bersama selembar kertas bertuliskan pesan didalam kotak itu.

"Tetaplah melangkah dengan anggun. Aku bahagia ketika langkah kaki itu menuju padaku. Jangan berbalik dan melangkah jauh. Tetaplah bergerak menuju ke arahku. Berbahagialah dalam langkah yang indah. Bersinar selalu seperti seorang dewi yang tak pernah bersedih.

Jungkook"

Yeri tidak pernah menduga bahwa siapa yang dia sangka adalah benar. Semua ini dari Jungkook, CEO tampan dan dingin tapi hangat pada Yeri. Yeri tidak bisa menahan senyumannya. Kenapa dia tersenyum? Bukankah dia kesal pada Jungkook yang selalu memintanya untuk menjadi kurir pribadi?

Siapa sangka si keras Yeri telah melunak oleh sepasang sepatu dan sepucuk surat. Yeri bukan tipe gadis yang lembut. Dia cantik, keras kepala, cuek, dan hanya pada orang-orang terdekat dia akan luluh menjadi Yeri yang lembut, anggun, penuh kasih sayang, dan manja.

👿👿👿

Usia kandungan Lee Jieun sudah memasuki usia 8 bulan. Sudah saatnya dia menhambil cuti melahirkan, tapi sepertinya tidak.

Jieun mengetuk pintu ruangan depyeonim yang ada disebelah kiri meja kerjanya. Dibukanya pelan pintu itu, terlihat depyeonimnya itu sedang mengerjakan sesuatu di meja kerjanya.

Jieun mendekatinya secara perlahan dan berdiri dengan perut yang besar didepan meja kerja Jungkook. Dengan senyum yang penuh bahagia Jieun menyerahkan sebuah surat pengunduran diri.

Jungkook terkejut mendapati surat pengunduran diri dari sekretaris andalannya itu. "Noona, tidakkah kau cuti saja? Kenapa mengundurkan diri?" Tanya Jungkook sedikit kecewa.

Jieun yang mendapat pertanyaan itu hanya tertawa kemudian menjawab, "Kau tau siapa suamiku kan ? Kau mengenalnya kan ? Betapa dia ingin melindungiku dan putra pertama kami, kau juga tentunya tau. Hehe."

Jungkook benar-benar merasa kehilangan,"Tidak bisakah aku bernegosiasi saja dengan Junki hyung?"

Jieun yang mendengar pertanyaan kedua Jungkook hanya bisa tertawa. "Tidak Jungkook-a. Junki oppa sangat ingin aku yang merawat putra kami. Kau juga ingin kan melihat keponakanmu ini tumbuh dengan baik." Jieun tersenyum.

One and Only [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang