"Tapi aku meragukanmu, Kang Seulgi."
Kalimat Jimin membawa sebuah dilema pada diri Kang Seulgi. Bagaimana bisa pria yang dia perjuangkan bahkan terlalu banyak pengorbanan yang dilakukan, tiba-tiba saja meragukannya.
Begitu banyak kecamuk yang ada dalam batin Seulgi. Mungkin itu kalimat yang biasa saja, tapi baginya itu seperti sebuah penolakan.
Untuk bersama Park Jimin, dia telah meninggalkan keluarganya. Seulgi bukan gadis yang bisa berbohong pada ibunya. Jadi dia memilih menghindar saat nanti telah melalui upacara penobatan.
Seulgi berdiri, melangkah untuk meninggalkan Jimin saat itu juga. Tanpa tujuan. Pikirannya sangat kalut.
Jimin menyesali ucapannya dan membiarkan gadisnya pergi begitu saja entah kemana. Dia diam.
💔💔💔
Seulgi hanya mengikuti kemana langkah kakinya pergi.
Dia berakhir di lorong apartemen menuju unit milik ibunya.
Perlahan dia mengangkat wajahnya dan menyadari posisinya. Dia kembali.
Dia melihat Yeri dan Jungkook sedang berpamitan. Sepertinya Jungkook hendak pulang. Seulgi tetap melangkah pelan semakin mendekat dengan sepasang kekasih muda itu.
Saat Seulgu tiba didepannya, Yeri segera masuk dan menutup pintu.
"Yeri-yaa..." panggil Seulgi sambil memencet bel dan menggedor pintu. Seulgi hanya bisa menangis, keraguan Jimin menjadikannya hancur dan kebingungan.
Dia masih terus berharap Yeri mau membukakan pintu untuknya.
Jungkook yang saat itu tidak bergerak sedikitpun memberikan kesempatan kedua sepupu itu untuk saling berbicara. Namun nihil. Yeri tetap keras kepala tidak membukakan pintu untuk Seulgi.
Perlahan Seulgi merosot dan terduduk didepan pintu yang masih tak ada pergerakan. "Eommaa... mianhae.. jeongmal mianhae.." isak Seulgi disela-sela air matanya.
"Hyung dimana?"
Tanya Jungkook membuka suara. Tapi tak ada jawaban."Noona.. Hyung dimana?!" tanya Jungkook lagi dengan nada yang sedikit emosi.
Seulgi yang dari tadi tidak mengingat keberadaan Jungkook, kini memalingkan wajahnya ke arah pria jangkung itu.
Seulgi semakin menangis menjadi-jadi. Kenapa hidupnya berantakan dalam satu hentakan waktu.
"Kook-a, kau tau. Tiba-tiba dia meragukanku. Setelah aku kehilangan duniaku. Apa itu pantas dia ucapkan?" tutur Seulgi yang disusul dengan tangisannya lagi.
"Dimana Jimin sekarang?" tanya Jungkook.
Seulgi tetap menangis dan tidak ada harapan. Baginya keraguan Jimin adalah hal yang sangat menyakitkan. Jimin adalah vampir dengan takdir jatuh cinta sekali seumur hidup. Jika tidak mendapatkan cintanya, dia akan menderita dan akhirnya mati begitu saja. Seulgi tidak ingin itu terjadi, karena dia pun sangat mencintai Jimin.
"Noona, bangunlah. Aku akan berbicara pada Yeri." titah Jungkook pada Seulgi.
Seulgi pun beranjak berdiri. Dia kembali mengetuk pintu dan memohon dibukakan pintu oleh Yeri.
"Noona, ini kan rumahmu. Kau tau paswordnya.?" Pikiran Jungkook sudah mulai jernih.
"Eohh. Aku tau, eomma menggunakan tanggal lahirku." Seulgi mulai memencet formasi tombol yang menempel dipintu itu dengan tanggal lahirnya. Berhasil. Pintu itu terbuka.
Tapi, Yeri tidak ada disana. Rumah itu kosong. Mereka mencari dimana keberadaan Yeri namun nihil.
"Kim Heechul." Seulgi teringat nama itu. Nama pira di masa lalunya yang pernah menjalin kasih bersama. Namun, pira itu kini menjadi psikopat sejak ditinggalkan Seulgi. Dia meninggalkan Heechul bukan tanpa alasan. Heechul memang manis dulunya, tapi lama-lama mulai muncul gejala psikopat pada dirinya dan Seulgi memilih untuk menghindar.
Seulgi tidak menyangka bahwa Heechul akan kembali berbuat ulah setelah 2 tahun Seulgi menghilang dari Seoul.
Jungkook kalap dan terus memanggil nama Yeri. Dia melakukan telepati pada Jimjn, namun nihil tak ada respon darinya.
"Kook-a, bagaimana ini?!" Seulgi kembali menangis.
Jungkook semakin bingung, benar-benar rapi tidak ada jejak sama sekali. Kalaupun manusia dia akan meninggalkan setidaknya satu titik jejak yang dapat dianalisis oleh Jungkook.
💔💔💔
Yeri yang sedang meringkuk menangis, menyesali setiap kejadian kehilangan yang pernah dia rasakan. Terlebih hari ini, dia kehilangan dua wanita kesayangannya sekaligus.
Tiba-tiba dia tak merasakan apapun. Seperti terpukul dengan keras namun tidak sakit. Yeri hanya bisa merasakan deru nafasnya yang masih setia.
Entah sudah berapa lama Yeri tak sadarkan diri. Dia perlahan membuka mata dan melihat sekeliling yang hanya hitam. Tak ada setitikpun cahaya disana. Yeri mulai sesak nafas karena disini begitu gelap.
Entah muncul darimana, alat bantu pernafasan sudah terpasang. Seperti ada seseorang disini, namun tidak ada deru nafas maupun detak jantung yang terdengar.
Yeri masih diam berusaha mencerna apa yang terjadi padanya dan dimana dia berada.
Sedangkan disisi lain, dua orang pria dan satu wanita sedang kalang kabut mencari keberadaan Kim Yeri. Jungkook adalah yang paling panik dan dia tidak bisa berpikir sama sekali.
"Yeri-ya, ini tidak lucu !!! Kau dimana ?!!" teriak Jungkook mengeluarkan segala emosi kemarahannya. Matanya memerah.
.
.
.
To be continue...Maaf yaa updatenya lama banget. Harap maklum, aku bakalan jarang banget update karena aku update skripsi aku. Haha.
Doain yaa cepet selesai dan cepet lulus. Jadi bisa maksimal dalam menulis fanfiction.
Terimakasih buat para readers yang udah vote, atau cuma baca doang.
Buat yang cuma baca semoga ada keajaiban yang menggerakkan ujung jarimu untuk menyentuh tanda bintang dibawah.Saranghae ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [END]
FanfictionSeorang pria tampan dan penuh wibawa hanya bisa jatuh cinta satu kali. Dia terjebak dalam pesona manis seorang gadis untuk pertama kalinya. Jeon Jungkook terjebak dalam pesona seorang Kim Yeri. Gadis cantik dengan sejuta masa lalu kelam. Yeri selalu...