A Cup of Coffee for Tania

832 21 5
                                    

Sejuknya semilir angin melam benar benar menyentuh pada pori pori kulit, La Plancha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejuknya semilir angin melam benar benar menyentuh pada pori pori kulit, La Plancha .. disinilah aku, dasar cewe setres tadi bilangnya apa jadinya apa, dia hanya cengengesan tidak jelas kami berada disalah satu yang ada dipinggir pantai .. nyaman memang untuk bersantai .. kami memesan minuman dan makanan ringan, Godness bisa abis ini jatah uang jajanku mau dia yang ngajak pun tapi sory man prinsipnya adalah masa dibayarin cewe baru kenal pula yakan ?

"Ayo diminum kenapa diplototin mulu ?" Dia menegurku dan kemudian tertawa lepas, eh gila gak ada bersalah dikit apa

"Kenapa kesini?" Tanyaku sarkasme

"Kalem aja kali bang .. nyantai dikitlah kita disini" iyain ajalah dia mau ngomong apa

"Sering kesini ?" Tanyaku mulai berbasa basi

"Dulu .. tapi udah jarang sekarang, jomblo mah gak ada yang ngajak jalan" Curhatkah dia ? oh ayolah masa cewe secantik ini jomblo, tapi sory ane udah ada yang punya,, haha aku cekikikan sendiri

"Diih kenapa gitu ? ngetawain aku yaa ?" Eh kan kelepasan hahha

"Gak apa apa kok, abaikan .. jadi ada kerjaan atau emang sering liburan kesini?" Bukannya aku kepo tapi masa iya mau diem dieman

"Aku dari surabaya, seharusnya pacarku orang sini jadi aku sering banget ke bali apalagi jarak bali surabaya gak jauh jauh amatkan .. eh sekalinya disamperin nyatanya dia udah gak ngarepin aku" Duh mbak sedih amat ya, mau meluk buat nenangin gaenak hahah cuma masa diem aja kan gaenak akhirnya gue nepuk nepuk pundaknya sambil melihatnya dengan dan tersenyum mengisyaratkan udah ngak apa apa

"Terus rencananya mau disini aja atau balik kesurabaya" Aku hanya merasa kasihan saja tidak lebih

"Karna aku pikir ingin lebih dekat dan dia bilang gak bisa LDRan akhirnya aku mutusin cari kerja disini, eh sekalinya mau ngasih surprise malah aku yang dapet surprise dari doi, hahaa miris gak sih?" Dia menoleh kearahku yang semula memandang lurus kepantai, dengan mata berkaca kaca duuh .. jadi gaenak kok prasaanku makin gak enak juga ya, kena masalah juga nih aku

"Itu mungkin cara Tuhan supaya kamu tau bahwa dia gak bisa kamu seriusin atau kamu belain, apakah berat untuk LDRan ?" Akupun juga berjauhan, aku menghembuskan nafas berat seolah mengingatnya dengan teman temannya tadi

"Iya aku berterimakasih atas rancangan Tuhan yang sedemikian rupa, apa aku terlihat menyedihkan?" Ah memang mau sebahagia apapun selepas apapun tertawanya dia pasti menyimpah hal buruk untuk dirinya sendiri aku pikir keceriaan tadi siang tanpa beban ternyata dia dikecewakan

"Hahaha sudah sudah jangan mendramatisir, have fun right ?" Akhirnya kami berbincang bincang, hanya obrolan ringan dan sesekali candaan, menghibur orang itu pahala, ingat! hahaa, aku melihat sekelilingku bukannya sepi malah makin ramai dan semakin membuat orang terbawa suasana, diiringi musik pantai yang tidak terlalu keras.

"Eh kamu gak mau balik ke penginapan ? ini sudah hampir pagi" Aku bukannya mengusir atau apalah tapi aku benar benar merasa mengantuk

"Besok aku gak ada kegiatan bisalah ngebo seharian, apa kamu sudah ngantuk ? oh ya besok kamu masuk shift berapa ? kalian shift shiftkan kerjanya"

"Iya aku lelah dan ingin segera tidur lagian aku kerja double shift hari ini" Kami saling bertatapan sedetik kemudia dia mengangguk tersenyum dan mulai berdiri dari duduknya

"Yasudah ayo aku antar kamu pulang" Gila, mana bisa begitu terus gimana dia pulangnya 

"Ah tidak usah kamu pesan saja taxi saja, nanti malah gak enak aku jadinya kalo kamu balik sendiri malam malam" Dia terlihat berfikir dan lagi lagi hanya tersenyum seolah tanpa masalah padahal tadi kami saling bertukar cerita entahlah aku merasa nyambung saja berbagi beban kami masing masing, selang beberapa saat perdebatan kecil kami teralihkan karna bill yang kami minta, aku mulai mengeluarkan dompetku dan mengambil beberapa lembar uang ratusan ribu, eh busyeett mahalnya hahah

"Aku yang ngajak kamu jadi aku yang bayar, oke" Tegasnya dan mengeluarkan sebuah kartu dan diterima baik oleh mas masnya dan beranjak meninggalkan kita

"Aku gak enak kalo kamu yang bayarin kan aku yang ngerepotin kamu sudah nyeret kamu disini" Kan dia tertawa lagi

"Hahaha gak ada cowo yang mau dibayarin cewe tau, kamu ini" Hahaha memang kan seharusnya begitu

"Next time kita hang out bareng dan kamu bisa bayarin, gimana ?" Nah kan apakah ini kode untuk bertemu kembali, aku hanya tyersenyum dan berpikir apakah boleh bertemu lagi ?

"Bolehlah .. next time tapi kan ya ?" Kupikir tidak ada salahnya mengiyakan, setelah selesai dengan urusan bayar membayar akhirnya kami berjalan bersama keparkiran

"Jadi gimana pulangmu ?"

"Aku gampang.. kamu duluan saja" Aku berpikir sejenak kok rasanya aku tega ya membiarkan sendirian dipagi buta ini

"Naiklah biar aku antar toh kost ku dekat dengan penginapan jadi kita searah" bukannya aku modus bukan aku hanya tidak tega saja dari pada nanti kepikiran juga kan

"Apa tidak masalah ?" Tanyanya seperti tidak enak merepotkan, aku hanya mengangguk tersenyum dan mulai menjalankan motorku

"Apa kamu sudah mengabari pacarmu ?" Tanyanya sambil memiringkan kepalanya menengok kearahku, ah iya mampus aku sama sekali tidak membuka ponselku

"Nanti saja sampai dikos aku biasanya menelponnya" Setelah beberapa menit kami berbincang tidak terasa kalau sudah sampai dan kami mengakhiri pertemuan kami, sebenarnya kami sempat bertukan akun sosial media karna jika aku memberikan Whatsapp akan sedikit canggung haha




Continueee, sory malas ngedit atau typo ... baca ajalah gratis ini kan hahaha


Coffee Break ! For Anyone In A Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang