Kopi atau Susu

345 15 8
                                    

Pikirkan .. kamu masih muda, masih bisa berkarya,berkreasi dan berprestasi .. jika bukan dalam lembaga paling tidak dalam perubahan hidupmu, meski memperjuangkan orang lain yang ingin kau hidupi, cobalah untuk memulai merubah demi dirimu sendiri .... Camkan itu !!


Untuk sepersekian detik otakku tak mampu merespon gerak motorik maupun sensorikku, hatiku berusaha menerima tapi otakku menolak, crash dalam diri, aku diam tapi aku juga ingin menolak, bingung ? sama ... 

"Apa kesalahanku fatal ?" dia menggumam disela ciuman dan belaiannya

Wanita luar biasa ini, wanita 2 tahun dalam waktuku ... kenapa perubahan secepat ini ? mana raline pendiam yang polos ? lugu ? apa saja yang terjadi dalam 3 bulan perpisahan kita ? apa dia  belajar bermain gila diluaran sana ?


Drrtt .... drtttt .... lagu Saint Of My Life | Superman Is Dead menggema ... aku segera tersadar begitupun dengan raline yang kemudian turun dari pangkuanku dan duduk disampingku ... menunduk ..Ya sebagian wajahnya tertutupi rambut indahnya

"Hallo .,..." aku bersuara mengangkat telponku

"Nanti malam aku sendirian si mbak lagi pulang ..." terdengar keluh disebrang sana, amel ... 

"Mau makan nasi campur didaerah pasar kuta" ajakku, tanpa meminta penjelasan 

sekedar kalian tau itu adalah warung pinggiran sih, tapi enak, sambelnya tuh di jaminbikin bibir dan perut pecah pecah. Sekilas tentang pasar tradisional kuta dimalam hari, banyak yg buka lapak jual makanan seperti soto ceker, nasi jinggo(Sampe sekarang gw gak tau apa arti si jinggo dari si nasi tersebut? yang asli bali mungkin mau menjelaskan, adakah ?), lalapandll. Yang pasti murah meriah, pas untuk kantong bujangan perantauan kek gw. 

 "Kemana aja deh ... oke see yaa" pamitnya dan ..

klik .... dia mematikan telpon sepihak, dasar bocaah ... ggrhhh 

aku menaruh kembali hpku dimeja, raline masih diam tertunduk, ada sedikit iba dihati tapi aku sudah memilih, laki laki pantang menyesali pilihannya

"Aku gak akan bertanya .. mungkin kamu mau menjelaskan sesuatu ?" aku meraih kedua pundaknya, dia mendongak menatapku sendu

"Apa aku punya kesempatan yang sama ?" rajuknya, mencebikkan bibirnya, hhmm ... lucu

"Untuk ?" aku masih berpura pura bodoh

"Aku ..." dia terbata kemudian diam

"Dengar ya ... apapun kamu, kamu adalah bagian dariku, kita pernah saling tertawa dan berjuang, pada akhirnya kamu menyerah ... oke lah kamu mengambil keputusan tanpa berfikir .. kamu emosi kamu kecewa melihat sisi lainku menjadi arogan brutal .. katakanlah aku sok jagoan .. tapi taukah kamu ? seberapa terinjaknya aku diremehkan dan direndahkan ... dia selangkah lebih depan karna mengenal dekat dengan papamu ... salah aku marah ? apa aku berlebihan ? semua laki laki akan berbicara menggunakan otot bukan omong kosong dan saling mengejek ..." raline terisak ...  gue pun diam, ada sedikit nyeri di ulu hati ketika melihatnya menangis

"Aku harus apa ?" entahlah mungkin aku egois memaksanya, tapi aku masih rasional, dia memutuskanku, yasudah aku terima .. kalian pikir aku tidak sakit hati ? aku benar benar tulus dengannya, bahkan menyayanginya tanpa nafsu, aku players ? oh .. kalian hanya melihat aku dekat dengan amel tanpa tau pertimbangan besar yang aku ambil

"Ak ..ku .. aku salah " terdengar terbata dalam tangisnya

"Please ... gak ada yang perlu ditangisi .." aku menghapus air matanya, memeluknya sekedar menenangkannya

Lama kami terdiam .. menikmati momen yang ada bukan movement, dia masih sesunggukan, tanganku terulur untuk membelainya .... ada sekitr 30 menit aku tidak mendengar lagi suaranya, hanya dengkuran nafas yang teratur ... dia tertidur, mungkin lelah merajainya, tanganku terulur menelusup dalam lutut bawahnya dan mengangkatnya membawanya dalam kasur yang dulu sering ia singgahi, entah menungguku atau sekedar menginap ...

"Andai kamu tau .. aku rela bekerja keras dan menabung untuk masa depan kita ... mungkin memang bukan aku yang bisa membahagiakanmu .." aku bergumam dan membelai rambutnya, kemudian berbaring dan memeluknya, ya .. aku merindukannya, bidadari yang pernah membuangku ...

.

.

-

16.45

Aku terbangun, mataku perih dan berat, aku memaksakan membukanya, melihat sosok lelaki yang paling aku sayangi .. aku melakukan kesalahan fatal ... sepertinya dia tidak main main dengan rasa sakitnya .. 

Aku memutuskan menelpon tania

"Hallo tan .." sapaku ketika dia mengangkat dering telponnya

"...................."

"Bantuin aku ... bisa ijinin dean ? ada beberapa hal yang musti aku selesaikan" jelasku pada tania

"................."

"Hah ? .. bukannya dia membenci itu ?" aku baru tau dean pindah

"Ah ... om ajik, kamu juga kenalkan ? dia omku .. di Rock *** .. nanti aku chat, makasih ya" 

"......................." 

"Doakan .... thanks ya" aku menutup telpon, kemudian mengirim pesan kepada seseorang yang aku kenal yang sekiranya bisa membantuku, kelar dengan itu aku kembali menyelami pelukan dean

Dia terlihat manis ketika tidur, hidung mancungnya, alis tebalnya yang membuatnya terkesan tegas, rasanya damai lihat kamu .. aku masih sayang kamu !! aku mengecup keningnya lama, terasa ada pergerakan, dia melingkarkan tangannya makin erat untuk memelukku, aku memposisikan senyaman mungkin dan memeluknya juga .. 

"Eh ..." kagetnya melepaskan pelukannya, akupun tersentak untuk melepaskannya

"Maaf ..." kata kata basi nya yang sedikit meyakinkan

"Apa ?!" bentakku sebal

"Aku gak peduli kamu mau jalan sama siapapun yang jelas aku gak akan pernah ngelepasin kamu !" tangisanpun sudah basi sepertinya, aku ingin mempertegasnya

"Jangan egois ... " bantahnya, memandangku tajam

"Aku harus apa ? ..." aku memajukan badanku dan memluknya, dia hanya diam

"Bilang kalo kamu udah gak sayang sama aku !" gumamku menenggelamkan wajahku pada dada bidangnya

"Ada amel yang sudah berhubungan baik denganku ..." jawabnya, tapi aku memasabodohkan, baru juga 3 bulan !! gue udah 2 tahun wooiii ...! rasanya aku ingin meneriakinya

"Pikirkan 2 tahun yang sudah berjalan ... baikan mana sama yang baru 3 bulan !" aku yakin dean masih menyayangiku

"Biarkan aku menyelesaikan semua dan memilih ..." ujar dean, faakk ... mana ada orang yang mau menjadi pilihan

"Jadi ? mana yang kamu pilih ?" tegasku

"Aku gak tau ..." jawaban dean benar benar memuakkan

Aku mendongak dan menciumnya ... yess, dia membalasnya


.

.

.

.



See you ..... ngoahahahaaa

masih belum tamat, menulis kala sempat


Coffee Break ! For Anyone In A Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang