Anandean POV
Aku merasa bahagia jika sudah berkumpul dalam hangatnya keluarga, mereka adalah keluarga keduaku disini, apalagi sepupu raline yang welcome kepadaku ditambah tantenya yang sangat baik, aku menyiapkan segala sesuatu dengan suka cita, seperti sekarang ini aku sedang menyiapkan bara api dipanggangan untuk mulai membakar ayam dan ikan, sedangkan raline dan tantenya memasak kerang dan membuat bumbu didapur, para sepupunya membersihkan ikan sedangkan omnya baru saja tiba dan sedang mandi
"Dan udah siap ?" aku menghampiri danis yang sedang membersihkan ikan
"Loh ayam dulu bukan ? tanya mam deh kedapur" aku mengangguk dan masuk kedalam rumah menuju dapur, kulihat tantenya raline sedang memasak sedangkan raline duduk bersandar pada meja pantri
"Duuh .. gini katanya mau bantuin, ini bantuin apa nungguin" aku menghampiri mereka yang sedang mengobrol. sepertinya
"Hehee .." dia hanya nyengir, sedangkan tantenya hanya tertawa
"Aku bawa ayamnya ya ? bumbunya yang dioles buat bakarnya mana ?" aku membawa nampan berisi 1 ayam utuh, yang sudah dibersihkan dan dibelah dua
"Yang barusan tante bikin itu lin belakangmu..." aku menoleh kearah raline dan mengambilkan bumbu kecap plus kuasnya
"Tante aku kedepan yaa, bantuin bawa ini" aku berjalan meninggalkan mereka duluan
"Kak minta wadah bersih buat ikan sama udangnya ya" arvind menghampiri kami yang baru aja berjalan kearah pintu
"Iyaaa.." sahut raline yang kembali kebelakang mengambil wadah yang diminta arvind
"Kak dean mau bakar apa dulu ?" aku mengangkat ayam yang sedang aku bawa, kami berjalan kehalaman depan, aku segera menyiapkan peralatan tempurku untuk membakar ayam yang sudah aku masukkan kedalam capit
"Aku bantuin yaaa" danis duduk disebelahku mengambil alih bumbu kecap yang sedang aku oleskan ke ayam
"Vind .. taruh mana ?" raline menghampiri kami membawa baskom dan beberapa jeruk nipis yang sudah dibelah
"Ini langsung aku peres diatas ikannya ya ?" arvind menyodorkan jeruk nipis kearahku untuk meminta ijin
"Iyaa biar sekalian meresap selesai bakar ayamnya" aku mengipas ngipas i ayam didepanku bersama danis, dia memegang kuas dan bumbu oles
Kami sibuk bercanda dan tetap mengerjakan tugas masing masing, aku memegang kipas dan capit ayam, sedangkan danis mengolesi bumbu sesekali, raline sibuk dengan ponselnya, entahlah dia ngapain, tapi kadang memotret kami, sedangkan tante dan omnya raline tinggal trima beres duduk duduk di tikar yang sudah ditata tidak jauh dari tempat kami bertempur dengan ayam ikan dan udang
"Oh iya yang fito sam anggi boleh gabung ? kalau choi sih ada acara" aku menoleh kearah raline yang menghampiriku
"Siapa ? temen yang dari jakarta ?" danis menyelakku lebih dulu
"Iyaa" raline menyahutinya
"Ya gak apa apa kan tantemu yang punya rumah .." jawabku kemudian membalik ayam dan meminta danis untuk mengolesinya
"Mereka kebali tujuannya ngapain sih ? janjian sama kakak ?" giliran arvind yang menghampiri kami
"Udah udah .. ayo diolesi bumbu lagi" aku menengahi mereka
Setelah perdebatan singkat itu akhirnya raline menghunungi temannya untuk ikut bergabung, hanya fito dan anggi karna choi punya acara sendiri
"Selamat malam semua" sapa anggi menghampiri kami karna gerbang rumah yang terbuka jadi mereka langsung masuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee Break ! For Anyone In A Long Distance Relationship
RomanceAku menyayangimu dengan sadar, dengan ketulusan tanpa pernah memaksa untuk menjalaninya.- Anandean Dareen Aku memilihmu karna yakin menjalaninya karna mampu, percaya akan berkat dan takdir hingga Tuhan menyebut nama kita untuk bersatu, tolong jangan...