Kopi Paste n

597 11 0
                                    

Aku tidak tau yang kamu rasakan, tapi aku mencoba mengerti bebanmu, aku tidak bisa merubah masa lalumu, tapi aku bertekad merubah masa depanmu, aku tidak bisa memperbaiki semua masalahmu tapi aku akan selalu ada disampingmu. Raline L

Dean Pov

"Dia lebih sexy .. Mungkin seperti yang kamu mau" jawabnya tapi tetap mendiamkanku tanpa merespon pelukanku

"Aku maunya kamu ... Udah titik" aku menegaskan lagi supaya dia percaya, aku semakin mengeratkan pelukanku padanya, tapi dia mengurai pelukanku dan membalikan badannya menghadapku

"Tolong jaga kata kata itu, laki laki yang dipegang kata katanya" dia memajukan badannya dan melingkarkan tangannya dileherku, dan kami berciuman, aku senang dia mengerti tapi ada rasa sedikit aneh dalam diri yang tidak bisa aku jelaskan, aku menciumnya dalam, sangat dalam hingga tidak ingin menyudahi

"Tolong bantu aku ..." dia melepaskan ciumannya, aku menempelkan kening kami dan merengkuhnya

"Bantu aku buat bahagiain kamu" aku merasa punggungnya bergetar, menangiskah ?

"Jangan ajak aku ngayal yang indah indah" tegurnya dan berhasil membuka mataku, aku melihat dia menghapus kasar tangisnya dengan punggung tangannya

"Aku serius, semua akan indah pada waktunya, kita punya Tuhan, kita bisa melakukan apapun bersamanya" aku menuntunnya untuk duduk di ruang tv, dan menyandarkannya didadaku dengan tangan memeluknya

"Janji ?" tanyanya mengambil kelingkingku dan ditautkan ditangannya

"Iya aku janji sama kamu sampai aku bisa janji dihadapan Tuhan dalam acara pemberkatan" dia mendongakkan kepalanyan dan menatapku yang juga menatapnya

"Tapi jangan nakal, awass aja!" dia menjewerku kemudian tertawa diakhir sisa sisa air matanya

Dddrttt ... ddrttttt .... ponsel yang tadi aku letakkan dimeja berbunyi, ada panggilan masuk

"Hallo ..." sapaku ketika sudah diijinkan raline mengangkat telp

"............................."

"Oh kamu .. iya ada apa ?"

"Sory gak bisa"

"Eh udah ya aku tutup telponnya, kasian pacarku nungguin" setelah mendengar jawaban OK aku mengakhiri panggilan tersebut

"Siapa ?" tanya raline yang sedang mengupas apel yang ada dimeja, dan barusan diambil dari dapur ketika aku menerima panggilan

"Emmm ..... gak boleh marah" selakku mendahului

"Siapa !?" tegasnya lagi

"Vida" jawabku singkat, dia tidak menjawab, masih melanjutkan mengupas apel

"Marah lagikan ? udah ya, kita tukeran hp aja dari pada kamu marah terus sama aku" putusku kemudia

"Alay .. bikin susah kalau ada orang butuh!" tegasnya kemudian, aku mencomot apel yang sudah dia kupas

"Masa lalu .. kamu masa depanku" cuekku kemudian menyalakan tv, jika diladeni akan ada melo drama yang panjang antara aku dan dia

"Yang malam ini aku tidur sini boleh, kangen sama kamu loh" dia langsung melirikku

"Apasih kamu, pulang sana lho" usirnya, jahat emang ini anak

"Imanku kuat kok yang, tenang aja" elakku kemudian

Kami menonton tv sambil menikmati apel dan tentunya kebersamaan bersamanya, aku sudah menetapkan hati untuk membuat diriku menjadi semakin dan lebih baik lagi untuknya, mencoba menghindari kebiasaan burukku yang mengakibatkan pertengkaran diantara kami, andai ada kata yang bisa menggambarkan rasa sayangku mungkin aku akan berkali kali mengungkapkannya. dia tertidur disenderan sofa, ketika aku menyadarinya, aku mengambil bantal dan guling dikamarnya juga selimut, jika tidur dikamar sepertinya resiko godaannya terlalu tinggi akhirnya aku memutuskannya tidur didepan tv dikarpet berbulu yang agak tebal memang dikhususkan untuk tidur tiduran makanya diberikan karpet didepan sofa

Coffee Break ! For Anyone In A Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang