Space Between Coffee and Sugar

598 13 0
                                    

Jika berjuang membutuhkan pengorbanan maka mencintai membutuhkan kamu untuk melengkapi ...

(?Emm.. sory guys, and thankfull yang masih baca cerita, yang sering berubah alur dan cerita hahaa ... anggaplah labil, so .. enjoyed!) Revisi guys, raline adalah seorang Arsitek, jadi dia baru saja menyelesaikan sekolah arsiteknya, '.'

Tania

Aku melirik dean dan raline yang bergandengan tangan untuk kembali kerumah dean, terkadang aku iri melihatnya, bahagianya mereka jarak bukan sebuah masalah hingga mereka bertahan 2 tahun lebih, ya .. aku memang sering menghabiskan waktu dengan dean, aku tidak munafik kadang aku brani menunjukkan lebih tapi nihil, dia menerima tapi untuk dilupakan bukan untuk dilanjutkan, berharap ? aku sudah tidak punya harapan semenjak ada hati yang aku jaga tetapi dihancurkan, kulirik dari spion mobilku mereka sedang bercanda dan dean mencium pucuk kepalanya, dari pada makin unmood pagi pagi aku segera melajukan mobilku, berharap segera sampai di tempat kerja dan menyibukkan diri

Sebelum menuju ke Resto n Bar biasanya aku ke dapur dan membuat secangkir kopi untuk memberikan semangat pagi dan memulai pekerjaanku, Aku memutuskan untuk mengecek daftar hadir waitres dan melanjutkan Memeriksa hasil penjualan / sales report.

Penat dengan setumpuk laporan dan kertas kertas yang bertumpuk aku memutuskan untuk kedepan area bar dan restoran sekedar mengecek kebersihan serta kerapian, kulirik jam menunjukkan jam 10, aku sudah berdiri diantara staff dan mengadakan briefing dengan seluruh staff.

Author Pov

Karna jam masuk kerja dean diubah menjadi siang otomatis saat ini mereka harus menghentikan kebersamaan mereka sejenak

"Bajuku mana ? udah diambilin ?" tanya dean yang kluar dari kamar mandi mengenakan handuk yang melilit dipinggangnya

"Aku taruh dikasuh, mau ganti disini emang ?" tanya raline yang sibuk dengan ponselnya

"Ya kalau kamu maunya gitu, aku bisa ganti disini hahaa .." tawa dean kemudian berlalu menuju kamarnya, terlihat sudah ada kaos dan celana jins, tidak butuh lama untuk mengganti pakaian, dean menyisir rambutnya dengan rapi kemudian keluar menuju raline

"Kamu mau disini atau aku anterin kerumah tante mu ?" tawar dean

"Ishh .... minggir ah .." Raline mendorong dean yang terus menciumi pipinya

"Hahahaa ... pipi kamu empuk deh" ledek dean

"Aku kerumah tante aja deh, bawa koper sekalian nanti dikira aneh aneh lagi" Raline meletakkan ponselnya kemudian menangkup wajah dean dengan kedua tangannya

"Yaaah ... nanti malem gak tidur disini dong" dean mencebikkan bibirnya, dan itu terlihat sangat imut

"Hahaa ... kan masih bisa jalan, aku lama kok diBali" Ralin menggeser duduknya dan merebahkan kepalanya dipangkuan dean

"Sampai kapan ? tetep aja gaenak gak bisa puluk peluk lama" Dean memeluk tangannya mengibaratkan dirinya sedang memeluk erat raline

"Aku udah selesai skripsi, udah ngurus semuanya juga wisudanya nanti 2 bulan lagi dari pada nganggur diJakarta mending disini sekalian liburan" tangan raline terulur menjangkau wajah dean dan menariknya kebawah

"Sekalian ngawasin kamu .. awasss kalau nakal!!" Ancamnya sorot akan tatapan tajam

"Heheee .... " Dean hanya nyengir kuda

Setelah melalui obrolan singkat mereka, akhirnya memutuskan untuk mengantarkan raline ke rumah saudaranya sekalian dean untuk berangkat kerja

"Tante dean langsung aja ya .. sekalian berangkat kerja, titip raline hehee" Dean berpamitan dengan tante raline yang kebetulan hanya ada dia yang dirumah

Coffee Break ! For Anyone In A Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang