Fairless

355 16 7
                                    

Biarkan aku menyayangimu dengan sadar, melepaskanmu dengan ikhlas ......

Raline

Rasanya kepalaku teramat berat untuk sekedar mengamati keadaan sekitar

Aku mengamati note kecil berwarna putih ketika membalikkan badanku kesamping

"Sayang kalau kamu bingung, nanti hubungi aku. Sory aku keluar dulu ada perlu bentar. Love you. Dean" .

Deaan ?? banyak pertanyaan muncul dikepalaku

Kenapa aku bisa disini ?

Kok dean meninggalkan note ? kemana dia ?

Semalem aku ... ah iya aku ingat sepertinya setelah pertengkaranku dengan dean aku hang out dengan teman temanku dan bodohnya lagi aku mau saja diajak clubing di area dean kerja, for God's sake .... bodoh aku bodoh!!!

Aku berjalan kearah wastafel untuk membasuh muka, sejenak aku melihat jam yang tertera di dinding masih jam 5 pagi. aku meraih ponselku dan menghubungi dean, banyak sekali miscall dan chatt messeger dari anggi .. fito yang lebih dominan sih mengirimiku chat

Aku membenahi penampilanku dan bergegas mencari dean, ya .. aku harus bertemu dean, lebih baik aku kerumahnya

Setelah memastikan ponsel dan tasku aman, aku bergegas ke receptionis untuk memesan taxi untuk menuju rumah dean

Dean

Aku memandangi langit langit kamarku, menerawang semua beban yang sedang berputar putar dipikiranku

Ceklek ...

Siapa pagi pagi main masuk rumah orang ... Ggggrrr..... gak tau lagi sakit apa!!

aku berpura pura memejamkan mata atau berharap bisa tertidur

"Kamu kenapaa ?!!" bukankah ini suara raline ? apa dia menangis ? aku merasa pipiku basah, tapi aku masih enggan untuk sekedar membuka mata

Hanya suara sesunggukan dan belain lembut dikepalaku

"Maaf" lirihnya dan tidak terdengan lagi, aku membuka sedikit mataku untuk mengintip kesekitarku aku tidak menemukannya, kemana dia ?

Cukup lama dia pergi dan sepertinya dari luar karna datang dengan kresek obat ditangannya

Aku memutuskan untuk duduk bersandar pada tembok, rasanya punggungku benar benar remuk

"Kamu habis berantem sama siapa ?!!" raline datang membawa baskom dan handuk 

"Belum diobati ?" tanyanya penuh perhatian, aku hanya menggeleng

"Sstt ... Pelan pelan, sakit" keluhku, ketika dia mengompres bekas lebam diwajahku dengan air hangat

"Kamu ini udah gede sok jagoan, ngapain berantem segala ?" omelnya melirikku sejenak dan meneruskan mengompres lebam diwajahku

rasanya semua sakit yang tadi aku rasakan menguap seketika melihat wajah seriusnya yang dengan telaten merawatku, istriable banget sih

"Apa kamu berantem sama fito ? kenapa aku bisa menginap dihotel ? terus kamu kemana kok gak ada ?" Ppfftt .... introgasi time dimulai

ooh jadi dia mengira aku berantem dengan fito .. aku jawab apa ya ? kalau aku iyain terus nanti dia tau kalau aku bohong malah marah lagi, bilang kalau nyelametin tania nanti dibilang pahlawan kesiangan

"Jatuh dari motor semalem" jawabku asal, dia mengentikan kegiatannya dan menaruh handuk kecil dibaskom

"Kamukan pake helm ? kalau jatuh kenapa lebah semua kaya abis ditonjokin ?" mampus aku .... 

Coffee Break ! For Anyone In A Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang