CHAPTER 40

9.7K 442 40
                                    

Prilly sudah pulang dari rumah sakit kemarin,dan hari ini prilly sudah masuk sekolah. Sebenarnya verrel melarang prilly untuk sekolah karna baru kemarin prilly pulang dari rumah sakit dan belum agak pulih perban yang melilit kepalanya pun belum dilepas. Ya taulah prilly itu keras kepala. Prilly berangkat dengan verrel,selama prilly sakit hingga sekarang verrel selalu memanjakannya dan prilly menerima itu karna bagi prilly verrel seperti sosok kakak.

Prilly dan verrel sudah tiba disekolah,mereka berjalan beriringan menuju kelas prilly dengan tangan saling bertaut dan itu tak luput dari pandangan murid lain. Mereka beranggapan bahwa hubungan ali dan prilly kandas karna mereka terlihat renggang juga apa yang mereka lihat sekarang prilly dan verrel bergandengan tangan,mereka terlebih dulu menyimpulkan sesuatu yang itu entah sesuai fakta apa tidak.

Mereka sudah sampai didepan kelas prilly,mereka terlibat perbincangan sedikit yang mengundang perhatian seluruh penghuni kelas prilly.

"Ntar istirahat gw jemput ya" Prilly terkekeh memangnya sejauh apa kantin itu hingga dijemput pula.

"Iyaa..udah sono masuk kelas lo"

"Udah dianterin ngusir lagi"
Dengan gemas verrel mengacak pelan rambut prilly tapi itu sudah bisa membuat rambut prilly kusut.

"Jangan diberantakin rambut gw" prilly memberengut kenapa cowok suka sekali mengacak rambut cewek.

"Gitu aja ngambek ntar sisiran lagi, udah gw pergi dulu bye" Sebelum berlalu verrel meninggalkan kecupan sekilas dikening prilly yang sukses membuat prilly terkejut apalagi murid cewek dikelas prilly mereka sudah berteriak heboh,ya kalian taulah verrel juga tak kalah tampan dari ali jadi tak sedikit juga cewek yang terpesona.

"Tu anak ya minta ditabok mulutnya" gumam prilly yang menyadari bahwa banyak pasang mata yang memandangnya. Tapi dari sekian banyaknya mata yang memandang prilly ada sepasang mata yang menatapnya cemburu,marah,rindu siapa lagi kalau bukan ali, cowok yang masih menyandang kekasih prilly. Tangannya mengepal kuat, Dengan beraninya dia mencium kening gadisnya jika sekedar mengelus pipi ali masih bisa mentoleransi tapi ini ck.
Ali memang sudah datang lebih awal,saat prilly masih dirumah sakitpun ali hanya menghabiskan waktu didalam kelas melamun memandang keluar lewat pintu, namun pemandangan yang baru saja terjadi sungguh mencabik hatinya.

Prilly masuk dengan santainya tanpa memperdulikan tatapan sekitar. Bahkan bella pun tak nampak batang hidungnya,saat ia sudah duduk dikursinya jessica,ule dan michelle beranjak mendekatinya,mereka merasakan gugup luar biasa saat mendapat tatapan dingin nan datar dari prilly.

"Prill apa lo masih belum bisa maafin gw??" Michelle menatap sendu wajah prilly, dia rindu akan kebersamaannya dengan prilly. Dulu mereka tak pernah punya masalah sampai seperti ini, semua pasti selesai dengan baik tapi ia tahu masalah kali ini sungguh mengecewakan prilly.

"Gw butuh waktu" prilly tak mau menatap sahabatnya, dia tak tega jika melihat wajah memelasnya. Ingin sebenarnya prilly kembali bersama mereka namun rasa kecewa itu tak kunjung padam.

"Tapi sampai kapan, apa lo gak kangen sama kebersamaan kita dulu??" Prilly menghela nafas kasar jika jessica bertanya seperti itu ia tak bisa menjawab karna yang ia butuhkan sekarang adalah waktu.

"Gw gak tau,yang pasti biar rasa kecewa ini hilang. Belum pernah gw ngerasain kaya gini dan ini pertama kalinya jadi susah buat gw menerima ini semua. Jadi bisa kalian ninggalin gw sendiri" Dengan langkah gontai mereka meninggalkan bangku prilly,mereka tidak ingin terlalu mendesak prilly untuk memaafkannya, mereka akan menunggu sampai prilly siap memaafkan.

Prilly tersentak kala ada yang menggenggam tangannya,ditatapnya siapa yang telah menggenggam tangannya ini. Prilly terkejut karna ali lah yang menggenggam tangannya,demi apapun dia belum siap bertemu dengan ali.

Bad Girl And Cool Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang