Malam ini malam minggu, Alina sudah ada janji dengan Vira untuk bermalam mingguan dirumah Vira. Alina meminta tolong Tito untuk mengantarnya, namun Tito menyuruh Alina agar meminta tolong Atlan saja karena Tito sedang sibuk.
"Atlan, lo masih lama?" Tanya Alina dari luar kamar Atlan.
"Enggak, nih udah siap!" Atlan membuka pintu kamarnya. Terlihat Atlan begitu kece dengan sweethear warna hitam andalannya.
"Wihh ganteng bener kembaran gue masyaAllah,"
"Lebay lo," Atlan menoyor kepala Alina, lalu berjalan meninggalkan Alina menuju garasi.
Setelah keduanya naik atas motor, Atlan segera menyalakan mesin dan segera keluar dari area rumah. Ini masih pukul 19.00, padahal Alina janjian dengan Vira 19.30. Alina sengaja mengajak Atlan keluar lebih dulu, sekedar muter-muter saja. Mumpung malam minggu.
"Kalau ada anak SMA Pandawa tau kita jalan kayak gini, gimana ya reaksinya?" Tanya Atlan dari balik helm fullfacenya.
"Heboh lah! Orang kita aja jadi paling berpengaruh di jurusan masing-masing," jawab Alina.
"Suwer gue pusing, kita beli nyoklat dulu yok!"
"Ayok!" Lalu Alina dan Atlan mencari kedai minuman nyoklat. Setelah sampai, Alina segera turun dan memesan dua coklat satu rasa kacang dan satunya lagi original. Sambil menunggu minumannya jadi, Alina mengajak Atlan duduk dikursi yang disediakan didepan kedai.
"Gue sumpek," ucap Atlan.
"Sumpek kenapa?" Tanya Alina.
"Bisa gila gue kalau kayak gini terus! Gila apa ya mereka semua? Setiap anak dijurusan masing-masing kalau bikin masalah larinya ke kita. Di pikir hidup kita cuman soal mereka? Gue sih gakpapa kalau masih jadi orang pertama yang dicari, tapi yang gak gue bisa itu.. kenapa harus lo yang jadi lawan orang pertama dari jurusan musuh gue? Segala lo nyuruh sok-sokan gak pernah akur, muak gue lama-lama" Alina sedikit merasa bersalah setelah mendengar ucapan Atlan.
Alina sempat menyuruh Atlan agar berpura-pura tak pernah bersikap baik pada Alina saat disekolah. Padahal jika dirumah? Sifat Atlan sangat bertolak belakang dengan yang ia perankan disekolah.
"Permisi, ini minumannya..," ucap seorang pelayan sambil memberikan pesanan Alina tadi. Alina segere meminum es nyoklat kesukaannya, rasa kacang. Dan Atlan juga meminum miliknya.
"Sori kalau gue sempet ngasih ide gila ke lo waktu dulu, gue nyesel," ucapan Alina terdengar merasa bersalah. Atlan menaikkan satu alisanya, "Apaan sih lo, lagian gue juga ngeiyain aja. Jadinya bukan sepenuhnya salah lo, yaudahlah jalanin aja! Lagian waktu kita juga lebih banyak dirumahkan? Udah tenang aja," setelah ucapan Atlan, suasana diantara mereka menjadi hening.
Ponsel Alina bergetar, menandakan ada pesan masuk. Benar, Vira mengirim pesan pada Alina.
Savira Azahra
Al, sorry banget ya, kayaknya acara ngobrolnya diganti minggu depan gimana? Soalnya gue sibuk.Alina mengetik balasan pada Vira, yang berisi jika tidak apa-apa diganti minggu depan. "Acaranya batal, diganti minggu depan" ucapan Alina menghentikan acara menyedot Atlan.
"Kenapa? Oh gue tau," ucapan Atlan sedikit menggantung. Matanya baru saja menangkap siluet yang tak asing lagi.
"Tuh dia lagi sibuk pacaran," Atlan mengendikan dagunya kearah belakang tubuh Alina. Sungguh dunia sempit sekali, padahal Alina berusaha agar ia tidak ketahuan anak SMA Pandawa saat keluar bersama Atlan.
Vira bangkit dari duduknya untuk membuang sampah dan...
"Mandala!" Pekik Atlan dan Alina bersamaan.
***
🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Science and Social
Novela JuvenilMenjadi orang yang disegani di salah satu jurusan membuat sosok Atlan menjadi orang pertama saat anak IPS membuat masalah atau terpancing masalah dengan anak jurusan IPA. Atlan Pramudya, anak IPS kelas XII-SC, selain punya tampang yang mempesona dia...