21:: 🔥Berantem🔥

527 56 0
                                    

Sudah 2 hari Vira tak masuk sekolah. Alina yang sebangku dengan Vira merasa ada yang tak beres dengan teman sebangkunya itu. Hari inipun Vira masih belum masuk sekolah dengan keterangan ijin sakit.

"Lin, dicariin Armada!" itu suara Teresa.

Alina segera keluar kelas untuk menemui Armada. "Kenapa gak langsung masuk aja?" Tanya Alina saat melihat Armada tengah duduk dikursi depan kelas Alina.

"Gue cuman mampir bentar kok, sini duduk," Alinapun duduk disamping Armada. Mereka berdua sama-sama terdiam. Alina sebenarnya kepo dengan maksud Armada mencari dirinya, tak biasanya Armada mencarinya. Kecuali saat ia mencari Atlan. Ah! Iya Atlan!.

"Lo nyariin Atlan?" Tanya Alina yang sedari tadi mulutnya sudah gatal dan ingin berbicara.

"Eh? Bukan, gue kesini nyariin lo," jawab Armada.

"Tumben nyariin gue, ada apa emangnya?"

Armada tak langsung menjawab pertanyaan Alina, dirinya masih diam. "Lo mau ikut gue nanti pulang sekolah?".

"Ha? Maksudnya? Lo ngajakin gue pulang bareng?" Tanya Alina yang masih bingung dengan ucapan Armada.

"Ya... gitu, gimana? Mau gak?"

Alina menimang ajakkan Armada, dirinya merasa ada yang aneh dengan Armada. Pertama ia mencari Alina secara tiba-tiba dan yang kedua, ia mengajak Alina untuk pulang bersama?

"He! Kok malah diem aja, gimana? Mau gak? Gue gak maksa," ucapan Armada menyadarkan Alina dari lamunannya.

"Oke deh, ntar pulang bareng"

Armada tersenyum dan pamit untuk kembali kekelasnya saat bel masuk kembali berbunyi.

***

Sesuai dengan janjinya dengan Armada. Kini Alina dan Armada tengah perjalanan pulang bersama. Seperti biasa, Alina mengajak ngobrol Armada karena dirinya tak suka suasana yang tenang. Kecuali saat belajar dan ulangan.

"Kita kerumah Vira dulu gimana?" Tanya Armada.

"Mau ngapain?" Alina balik bertanya.

"Njenguk dialah, kata lo dia udah beberapa hari gak masuk sekolah. Gimana?"

"Oke deh,"

Armada melajukan motornya pergi kerumah Vira. Rumah Vira sangat sederhana walaupun kecil, Alina dapat merasakan betapa hangatnya suasana rumah tersebut.

Setelah turun dari motor dan melepas helmnya, Armada dan Alina segera mengetuk pintu utama rumah Vira.
Belum ada tanda-tanda kalau ada orang dirumah, Armada berniat mengetuk pintu itu lagi namun pintu itu sudah dibuka dan memperlihatkan Vira dengan keadaan yang sulit dijelaskan.

"Vira! Lo kenapa?!" Seru Alina saat melihat Vira yang begitu kacau.

"Lo? Abis main lenong?" celetuk Armada.

"Enak aja!" Selak Vira sambil menabok lengan Armada.

"Aduh, sakit bego! Belum siap gue, udah main nabok aja lo," gerutu Armada.

"Lagian lo resek,"

"Gue cuman nebak, lagian muka lo gak karuan kayak gitu, kayak abis main drama-dramaan gak jelas"

"Sok tau lo!"

"Kok lo nyolot? Guekan biasa aja ngomongnya!"

"Itu lo juga nyolot!"

"Itu gara-gara lo duluan yang nyolot!"

"Kok jadi gue?!"

Alina yang sedari tadi hanya diam memperhatikan adu mulut Armada dan Vira, tangannya mulai gatal.

DUKK

"Aduh!" Pekik Armada dan Vira bersama setelah Alina menjedukkan kepala mereka berdua.

"Sialan lo berdua! Berantem didepan gue, gue berasa kacang tau gak! Lo lagi sakit malah berantem. Lo juga Ar, orang sakit  lo ajakin berantem," omel Alina.

"Bukan gue yang mulai, dia noh yang mancing" Armada menunjuk kearah Vira.

"Kok gue? Gue gak lagi mancing! Lo pikir gue lagi dilaut?" Vira kembali nyolot.

"Masuk!" Alina menjewer telinga Vira dan Armada. Lalu menggeret mereka masuk kedalam rumah dan tak memperdulikan aduhan mereka berdua.

***

Science and SocialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang