7::🔥Introgasi Alina🔥

948 94 0
                                    

Siang ini setelah istirahat kedua, semua kelas di free-kan. Bukan gurunya sedang rapat, tapi karena gurunya ada acara undangan mendatangi acara pernikahan putri Bapak Handoko- Waka Kurikulum SMA Pandawa.

Ini kesempatan bagus bagi Alina, Vira juga sedang santai.

"Vir, gue nanya sesuatu boleh?" Tanya Alina tak mau basa-basi. Karena rasa penasaran sejak malam itu semakin membesar.

"Nanya apaan? Tumben-tumben lo kayak gini?" Heran Vira.

"Lo pacaran sama Mandala?" Akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulut Alina. Sedangkan Vira malah diam, sorot matanya seakan menyembunyikan sesuatu dan Alina tau itu.

"Ma--maksud lo a--aa--apaan sih? Gue gak ngerti"

"Halah! Sok lemot lo, tinggal lo jawab aja, iya atau enggak?"

"Dih apaan sih! Mandalakan anak IPS dan kita anak IPA,"

"Lah? Gue nanyak apa, tapi kenapa jawaban lu nylemor? Gue tanya sekali lagi, lo pacaran sama Mandala?" Vira terdiam, bingung harus berkata apa. Alina masih menahan kesabarannya.

"Ntar es doger Bu Tutik deh, gimana?" Rayu Alina dan Vira menggelengkan kepalanya.

"Es doger plus bakso kang Mur deh, gimana? Enak tuh kayaknya dapet dua jatah traktiran, jadi laper gue" ucapan Alina membuat Vira semakin bimbang. Apalagi diotaknya sudah terbanyang-bayang es donger segar Bu Tutik dengan bakso Kang Mur yang super enak. Vira menela salivanya susah payah.

"Ye! Malah diem ae lu, jadi gimana?" Alina semakin memajukan wajahnya ke arah wajah Vira yang sedari tadi tak memandangnya. Dengan perasaan campur aduk, mau tidak mau karena sudah ketahuan, Vira menganggukan kepalanya samar. Alina menangkap gerakan gitu.

Alina membungkam mulutnya dengan kedua tangannya, matanya membulat. "Seriously? Lo pacaran sama Mandala Saputra? Anak XII-SC??" Alina kembali memastikan. Vira kembali mengangguk, "Tapi, gue mohon lo jangan marah sama gue Al, gue takut kalau sampek semua anak IPA tau dan nantinya gue dimusuhin," ucapan Vira membuat hati Alina tercubit.

"Kenapa harus takut? Mereka udah gede, seharusnya mereka bisa mbedain mana yang bener dan mana yang salah. Kalau lo pacaran sama Mandala, it's okay, itu hak lo dan mereka gak ada hak buat ngelarang itu. Lo suka sama Mandala, kalau udah suka mau gimana lagi? Tapi tunggu, gue heran kenapa lo setiap ketemu Mandala seolah-olah lo dan dia adalah musuh bebuyutan? Selalu cekcok setiap ketemu?" Bukannya menjawab, Vira menarik Alina keluar kelas dan menuju taman sekolah.

"Gue ngelakuin itu bukan tanpa alasan, sebenernya ini kesepakatan gue sama Mandala. Kita bersikap seolah-olah kita gak pernah akur, selalu adu mulut yang mbahas anak IPA sama IPS, sebenernya itu semua udah settingan. Maksud kita juga baik Al, mau mbantuin lo buat bikin mereka sadar kalau gak selamanya mereka harus bergantung sama lo. Tapi mau gimana? Anak-anak IPA sama IPS kesadaran dirinya masih belum muncul" ucap Vira yang berhasil membuat Alina diam berpikir.

Ternyata selama ini bukan hanya dirinya dan Atlan yang berpura-pura, Vira dan Mandala juga. "Gue hargai semua yang lo lakuin, tapi apa lo bisa tahan sama semua ini? Berapa lama lo ngelakuin ini?" Tanya Alina.

"Sekitar 2 minggu yang lalu, tepat saat gue baru aja jadian sama Mandala dan kita bikin perjanjian itu. Karena kita tau, kalau sampek anak IPA dan IPS tau kita pacaran, bakalan ada tawuran" jawab Vira.

"Tenang aja, rahasia lo aman sama gue. Soal Mandala, pasti dia bakalan aman, gue jamin" ucap Alina berusaha menenangkan Vira.

Gue harap lo bisa nanganin, At, batin Alina.

***
🔜

*bonusan*

Savira Azhara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Savira Azhara

Science and SocialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang