Pagi ini, setelah kejadian kemarin. Anak jurusan IPA dan IPS saat perpapasan selalu bertegur sapa. Sekarang anak IPS tak sungkan lagi untuk bermain ke gedung anak IPA begitu sebaliknya. Atlan dan Alina sangat senang dan bahagia dengan semua ini.
Seperti saat ini, Atlan tengah bermain ke kelas Alina saat jam istirahat. Atlan yang dari kantin membeli beberapa jajan bukannya langsung kembali ke kelasnya, dia malah masuk kelas Alina. Karena Atlan tak sengaja melihat Alina sedang asik membaca novel dan tidak pergi ke kantin.
"Aaaaa, buka mulutnya!" Atlan bersiap menyuapi Alina.
"Apaan sih, At! Gue bukan anak kecil!"
"Udah, lo tinggal buka mulut aja apa susahnya sih. Gue udah berakting jadi cowok romantis nih, biar ada pengalaman besok kalau pacaran," Atlan cengengesan.
Alina menutup novelnya, tak lupa ia memberi batas pada halaman terakhir yang ia baca. "Gaya lo! Sok-sok an ngomongin pacaran, padahal pacaran sama buku terus!" Alina mengambil alih brownis yang Atlan pengang untuk disuapkan padanya. Lalu Alina memakan brownis itu.
"Sialan lo!"
"Wess!! Lo gue cariin, taunya nyantol disini," Mandala masuk kedalam kelas Alina menghampiri Atlan.
"Apaan?" Tanya Atlan sambil memakan kacang telur yang ia beli tadi dikantin. Mandala duduk disamping Atlan, menghadap kebelakang dan berhadap-hadapan dengan Vira. Vira langsung menundukkan kepalanya dan Alina tersenyum penuh arti.
"Heh! Ditanyain bukannya dijawab! Malah ngeliatan anak orang kayak gitu!" Atlan mengeplak pundak Mandala.
"Hehehe, tadi lo dicariin Bu Rima"
"Bu Rima? Kenapa? Dimana sekarang?"
"Dikantor mungkin,"
Atlan bangkit dari duduknya, menyerahkan jajannya ke Alina yang masing setai memandangnya. "Itu buat lo, gue mau ke Bu Rima dulu," ucap Atlan yang langsung mencium puncak kepala Alina dengan sayang. Tindakan Atlan membuat beberapa teman Alina yang cewek memekik. Ingin rasa bertukar posisi dengan Alina. Lalu Atlan keluar kelas Alina menuju kantor guru.
"G-gu-gue ke perpustakaan bentar ya Al," Vira bangkit karena tak tahan dengan tatapan Mandala yang terus memandanginya.
"Yahhh, lo sih liatin Vira kayak gitu amat!" Omel Alina. Mandala yang diomeli Alina bukannya marah, malah tersenyum.
"Lo kalau ngomel lucu, makin tambah manis!"
"Apaan sih lo, kunyuk!" Alina tertawa sambil melempar beberapa kacang telur ke arah Mandala. Dan Mandala ikut tertawa.
"Ternyata lo asik juga ya orangnya, bisa diajak bercanda. Gue kira enggak, lagian tampang lo itu rada sangar"
"Anjir! Sangar darimananya?" Alina kembali tertawa. Dan Mandala tepaku dengan senyuman Alina.
"Apa lagi kalau lo ketawa, tambah manis banget!"
"Halah! Sak ae lu tong,"
Mandala dan Alina kembali tertawa bersama. Sampai bel masuk berbunyi, Mandala pamit untuk kembali ke kelas bertepatan dengan Vira yang baru saja akan masuk kedalam kelas.
***
🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Science and Social
Roman pour AdolescentsMenjadi orang yang disegani di salah satu jurusan membuat sosok Atlan menjadi orang pertama saat anak IPS membuat masalah atau terpancing masalah dengan anak jurusan IPA. Atlan Pramudya, anak IPS kelas XII-SC, selain punya tampang yang mempesona dia...