Wanita Terhebat

82 2 2
                                    

Pada sebuah malam, hitam kopi serta dentum irama notifikasi yang kau beri tak terasa nikmatnya seperti sediakala. Yang aku rasa hanyalah hampa. Aku coba menyelam ke dasar hati barangkali kan aku temukan jawaban dari apa yang terjadi. Aku coba kaji sejumlah teori bahkan praktek secara alami. Namun tak jua kutemukan alasan pasti. Apakah api cintaku padamu mulai padam ? Aku rasa bukan itu, sebab gejolak rindu begitu terasa sesak dikalbu tapi rasanya bukan tertuju padamu. Lantas kemana rinduku menggebu ?

Musik yang aku mainkan sebagai pengharu suasana tiba-tiba saja terhenti. Telepon genggamku mulai bergetar (Panggilan masuk) dilayarnya tertulis sebuah nama, Ibu. Segera aku angkat panggilan itu sembari mengucap salam, Assalamualaikum ibu. Wa'alaikum salam anakku jawab ibu dengan lembut suara. Lembut suara yang membawa damai bagi jiwa. Seketika itu hampaku berlarian keluar dari dasar hati karena disana sudah ada rindu yang terobati memenuhi seluruh ruang hati. Ternyata gebu rinduku tertuju pada sesosok jalan surga titipan Yang Maha Kuasa. Ibu.
Aku mulai berbagi sederet lelahku dalam usaha wujudkan mimpi. Aku banyak cerita tentang masalah-masalah yang silih berganti menempah mungil tubuh. Ibu selalu menjadi pendengar setiaku. Maklum sembari dulu, ibu selalu menjadi tempat curahanku ketika lelah menghadapi dunia. Itu sebabnya aku berusaha mendapatkanmu. hee.😊

Aku asik cerita semua keluh-kesahku, sementara ibu setia menenangkanku dengan lembut suara. Tapi terasa ada yang berbeda, lembut suara ibu, terdengar menyimpan sesuatu. Aku mencoba mencari sesuatu itu dengan sebaris kalimat tanya. Bagaimana kabar ibu ? Baik-baik saja nak jawab ibu. Aku ragu akan jawab itu. Kembali aku lafalkan tanya. Bagaimana kabar ibu ? Baik-baik saja nak, dengan nada yang sayup-sayup. Aku masih ragu. Dengan nada menekan, kembali aku tanyakan. Bagaimana kabar ibu ? Dengan suara terbata-bata, Ibu lagi kurang sehat nak jawabnya. Seketika itu langit hatiku berubah mendung. Resah dan lelahku melebur menjadi segumpal rasa khawatir. Ragaku melemah, seisi dunia kini terasa hampa.

Ibu, adalah wanita terhebat dalam hidupku. Kesehatan serta bahagianya adalah tujuan utamaku. Semua usaha yang aku lakukan demi mimpiku, semata-mata hanya untuk melahirkan selembar bangga pada jiwa dan raga ibu. Setiap doa dalam sujudku selalu aku selibkan nama ibu, karena andaikan seisi dunia ini kita uangkan maka itu tak akan cukup untuk membayar setetes keringat ibu.
Aku harap kamu, bisa menjadi sosok yang bisa menyerupai ibu, jika nanti kau terima cintaku dan kau dan aku berakhir pada kata kita yang terbungkus dalam ikatan keluarga. Meskipun aku tau dan itu pasti, ibu takkan pernah terganti. Tapi, kau punya tempat tersendiri dihati.
Jadi maukah kau menjadi wanita terhebatku selain ibu ?

A14

CELOTEH HANGAT KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang