Tidak Berubah Hanya Berbenah

23 1 0
                                    

Kini aku rasa ada yang berbeda, dingin malam yang dulu jadi kawan penembus nalar kini jadi kawan pembangun sadar. Riuh kerumunan dansa yang dulu jadi dampa kini jadi pembuka mata, dekatnya marabahaya. Jalanan yang dulu buatku betah kini tak kuat lagi menahan aku untuk berlama. Racun hangat yang dulu aku tenggak berhari-hari demi menembus imaji kini terganti dengan hangat dan nikmat hitam kopi. Aku lebih suka sunyi rumah, dibandingkan ramai gerombolan yang kehilangan isi kepala.

Memang tak mudah, sebab begitu besar dampak yang tampak. Kawan yang dulu erat menggenggam dan melangkah bersama dengan congkak, kini mulai menjaga jarak sebab beberapa ajak berkali ku tolak oleh karna tekad ku telah bulat, aku tak ingin lagi terjerat api yang kasat. Bicaraku kini tak lagi jadi pandu padahal dulu jadi alasan kenapa satu. Saat berdamping aku jadi seperti orang asing, suaraku tak lagi nyaring sebab tersaring bincang-bincang cerita semalam saat kehilangan angan dan aku tak ada disana untuk menambah cerita.

Ingin sekali rasanya kembali berbagi kisah tetapi apa daya, saat aku pergi siang jalanan sunyi, semua masih terlelap sebab semalam menenggak obat tidur hangat. Saat aku pergi malam, semuanya sudah kehilangan sadar sebab obat tidur menjalar membakar nalar. Aku ingin bicara tapi bagaimana, hendak maksud ingin ke utara, mereka malah membalikan arah. Aku ingin bicara tapi bagaimana, baru hendak mengeluarkan kata sudah disambut dengan tawa. Aku ingin bicara tapi bagaimana katanya aku sudah berubah.

Ketahuilah kawan aku tidak berubah, hanya mencoba berbenah. Aku pun masih buta apa aku akan selamanya berbenah atau kembali akan jatuh pada tabu dahulu. Namun setidaknya aku ingin mencoba untuk berbenah. Bukalah mata dan gunakan kepala lalu kemudian lihatlah dunia, tidakah kau lihat akhir semakin mendekati tiba ?

Keras transisi desa menuju kota jadi media, jadi perantara pembuktian diri yang salah. Itu sebabnya begitu menggebu didada rasa ingin mengubah, ingin membenah, keadaan ini terlalu memilukan mata. Aku ingin mengubah, aku ingin membenah, dan maukah kau jadi pendampingku untuk memulai langkah ? Iya kamu... Kamu yang aku cinta.


A14

CELOTEH HANGAT KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang