Menafkahi Rindu

45 1 0
                                    

Jika kau tanya mengapa aku datang lagi ? Rindu yang membawa aku kembali. Rindu telah memaksa jemari untuk menyapa meski deret-deret janji yang kau tinggal pergi masih menuntut untuk dinafkahi.
Rindu adalah bahasa kalbu yang tak mungkin kita bunuh atau kelabuhi. Sama dengan hari ini, rindu membawaku kembali padamu, hanguskan gumpal angkara yang menggemuru.

Aku kembali menyapamu. Kau masih seperti dulu, penuh canda, penuh rahasia. Akupun masih sama seperti dulu, penuh tawa, penuh canda. Aku masih sama seperti dulu, sebab kembali menitip janji, padahal aku tau janjilah yang membuat aku menjauh.

Namun kini kau sedikit berbeda, setelah tawaku kau sekat dengan sebuah kalimat ; Jangan berlebih dalam tawa, sebab cinta sering tumbuh lewat canda. Aku tak tau apa maksudmu, hingga lahir sepatah kalimat itu dari bibir polosmu.
Maaf jika kembaliku, menambah jauh selang waktu untuk lupa. Aku hanya ingin menafkahi rindu karena namamu telah menempati sebuah ruang tersendiri dihati.

Andai kau kembali pergi dan tinggal lagi sebuah janji. Aku tak mengapa, sebab cinta soal hati bukan tentang menghargai. Paling tidak rinduku sudah bisa ku-nafkahi.

A14

CELOTEH HANGAT KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang