38

28.8K 1.7K 69
                                    

"Dan sebenarnya Vina tidak pernah ingin berpisah dengan Vino."

***

Setelah selesai makan bersama ayah Dhirga, Vania dan ayah Dhirga segera pamit karena mereka ada urusan mendadak. Sekarang Vina terpaksa diantar pulang oleh Dhirga.

Sebenarnya Vina tidak masalah jika dia harus naik angkutan umum, nyaris setiap hari Vina pulang menggunakan angkot atau bis. Tetapi Vania mendadak menjadi protektif. Vania tiba-tiba tidak mengizinkan Vina pulang sendiri. Pakaian yang Vina gunakan juga tidak memungkinkan untuk naik angkutan umum.

"Santai aja dong mentang-mentang udah punya yang baru," ucap Dhirga saat mereka sedang di perjalanan.

"Gue biasa aja kok," ucap Vina agak jengkel dengan ucapan Dhirga.

"Dulu gak kaya gini kok," Dhirga menekan kata kok-nya.

Vina terdiam.

Jika dia membalasnya lagi suasananya akan berubah menjadi hangat. Vina tidak mau keduanya merasa nyaman.

"Kayaknya udah gak bisa lagi deh," ucap Dhirga dengan nada kecewa.

"Gak bisa apa?" tanya Vina pura-pura tidak peka.

"Ya udah gak bisa kayak dulu lagi," Dhirga memperjelas ucapannya.

"Dulu emang gimana?" Vina terus menerus bertanya.

"Dulu kita saling sayang," ucap Dhirga penuh perasaan.

Vina membisu.

Yang Dhirga ucapkan itu fakta.

Dulu Vina memang sayang Dhirga. Tapi itu semua berubah. Vino mengubah segalanya.

"Gue salut sama Vino, semua cewek pasti bisa dia dapetin, Isyana Sarasvati bisa klepek-klepek kali sama dia," Dhirga memuji Vino.

"Tapi dia milih lo Na, padahal dia bisa aja milih yang lebih dari lo, tapi gue yakin Vino tulus sama lo," lanjut Dhirga.

Vina tahu Dhirga iri kepada Vino. Padahal kalau dilihat-lihat Dhirga jelas lebih sempurna. Dhirga bisa saja dapetin semua cewek karena kelebihannya. Namun takdir berkata lain.

Akhirnya mereka sampai di rumah Vina. Dari tadi Vina ingin cepat-cepat keluar dari sini. Vina ingin cepat-cepat menjauh dari Dhirga. Tanpa Vina sadari, senyumnya mengembang.

"Na," panggil Dhirga lembut.

Vina melirik Dhirga yang berada di sebelahnya.

"Gue masih sayang sama lo," ucap Dhirga.

Vina sangat tidak ingin mendengar kata-kata itu.

"Tapi sekarang lo milik Vino, gue cuma bisa mendem rasa ini," ucap Dhirga.

"Gue gak akan ganggu hubungan lo sama Vino Na," lanjutnya.

Vina terdiam.

Jika Vino tidak kembali hadir ke dalam kehidupannya, pasti saat ini Vina sedang berbahagia bersama Dhirga. Vina pasti merasa nyaman dan senang berada di sisi Dhirga. Karena dulu itulah yang dia inginkan.

"Na," panggil Dhirga lagi.

Vina melirik Dhirga lagi.

"Sebelum lo keluar, gue boleh meluk lo gak? Sekali ini aja, gue pengen ngerasain gimana rasanya dipeluk sama orang yang gue sayang," pinta Dhirga.

Itu permintaan yang sulit untuk Vina lakukan kepada Dhirga. Vina tidak mau memeluk seseorang yang tidak dia sayangi.

Sebelum Vina menjawab, Dhirga langsung menarik tubuh Vina ke dalam pelukannya. Vina terkejut dengan tingkah Dhirga saat ini. Vina bisa merasakan kesedihan Dhirga selama ini saat Vina berada di pelukannya.

Backstreet (END & PART MASIH LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang