42

23.7K 1.4K 55
                                    

"Lo berhak sih ngatur Vino sebagai ceweknya tapi lo juga gak bisa ngekang dia, cowo tuh gak suka dikekang Na."

***

Ujian kenaikan kelas baru dimulai. Vino dan Vina sudah jarang bersama-sama lagi. Mereka sibuk dengan dirinya masing-masing untuk mempersiapkan ujian kenaikan kelas.

Vina butuh waktu sendiri untuk fokus belajar. Begitu juga dengan Vino. Vina bahkan sudah sangat jarang mengecek sosial medianya.

Vino meminta Vina untuk menjauhnya lebih dahulu karena kali ini dia ingin fokus ke ujiannya. Vino sudah terbiasa belajar sendiri jika ada Vina menemaninya dia tidak akan fokus. Vina setuju dengan permintaan Vino karena dia juga perlu fokus ke ujiannya.

"Sisa waktu kalian tinggal sepuluh menit lagi, silahkan di cek lagi jangan di pake untuk tidur waktunya," ucap bu Ana sebagai pengawas ujian kali ini.

Vina tipikal murid yang jarang bahkan tidak pernah tidur di kelas. Dia berusaha untuk tidak tidur di setiap jam pelajaran atau ujian walaupun dia merasa ngantuk karena baginya setiap menit itu berharga.

Vina melirik ke samping kirinya. Alika sudah tertidur pulas. Dia sudah berada di mimpinya bersama sang kekasih yang dia idamkan selama ini.

Sementara di depan Alika Vina bisa melihat Vino yang giat mengerjakan soal. Dia mengecek beberapa kali untuk memastikan jawabannya benar. Baru kali ini Vina melihat vino segiat itu. Tanpa disadari, Vina tersenyum tipis melihat pacarnya yang seperti itu.

Sebenarnya Vina sudah rindu berat kepada Vino. Mungkin Vino juga merasakan hal yang sama.

Mereka sudah jarang teleponan di malam hari bahkan terkadang Vino tidak menjawab pesan dari Vina saking sibuknya. Vina percaya kepada Vino bahwa dia gak akan macem-macem Vina percaya bahwa Vino sibuk dengan belajar bukan yang lain-lain.

Vina jadi teringat kata-kata Alika beberapa hari yang lalu.

"Kenapa lo Na?" Tanya Alika sambil menghampiri Vina yang sedang merenung di mejanya. Pada jam istirahat saat ini Vina tidak ke kantin dan itu hal yang jarang Vina lakukan.

"Gapapa," jawab Vina asal.

"Gak mau cerita nih?" Tanya Alika menyakinkan.

Vina berpikir lagi. Mungkin saat ini dia perlu bercerita untuk mengurangi beban yang selama ini ada di pundaknya.

"Gue disuruh jaga jarak dulu dari Vino," ucap Vina tidak semangat.

"Lah kenapa? Ada masalah lagi?" Tanya Alika cemas.

Vina menggelengkan kepalanya dengan lemas.

"Katanya dia mau fokus ke ujian dulu," jawab Vina.

"Yaudah biarin aja dulu dia sendiri Na, kadang orang perlu waktu sendiri Na bukan gara-gara orang itu cape tapi dia memang pengen sendiri dulu gitu kaya kalo sekarang bisa dibilang me time," jelas Alika sedetail-detailnya.

"Lo berhak sih ngatur Vino sebagai ceweknya tapi lo juga gak bisa ngekang dia, cowo tuh gak suka dikekang Na," lanjut Alika.

"Kok lo bisa jadi bijak gini sih soal ginian? Belajar dari mana?" Tanya Vina yang baru menyadarinya.

Sebelumnya Alika tidak sebijak sekarang tentang hal-hal seperti ini. Alika belum berpengalaman dulu dia tidak mengerti hal-hal seperti ini. Tetapi sekarang Alika berubah drastis.

"Dari oppa-oppa di korean drama," jawab Alika sambil menyengir.

"Kirain udah ada cowok," Vina kurang suka dengan hal-hal yang berbau korea.

Backstreet (END & PART MASIH LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang