31

32.4K 1.7K 62
                                    

Terima kasih cinta - Afgan

Itu bonus lagu yaa siapa tau bisa lebih baper kalo sambil dengerin lagunya hehehe. Semoga suka yaa sama part 31.

"Iya gue ngaku gue berengsek, gue dateng di waktu ketika lo udah ngelupain gue, gue baru sadar sekarang kalau sebenernya lo yang gue sayang."

***

Dari tadi Vina tidak beranjak dari kasurnya. Vina bosan berada di kamarnya namun dia juga malas untuk bergerak.

Ponsel Vina berbunyi.

Vina segera meraih ponselnya yang terletak di meja kecil di sebelah kasurnya dengan malas. Ada sebuah pesan dari Vino. Vina segera membuka pesan tersebut.

Vino : Naa

Vina : Kenapa?

Vino : Belajar bareng yuk

Vina : Besok gak ada ulangan Vin, PR juga gak ada

Vino : Emang belajar harus pas ada PR sama ulangan?

Vina : Nggak sih

Vino : Yaudah ayo

Vino : Gue jemput lo yah

Vina : Gak usah, gue aja yang nyamperin lo

Vino : Lo gak akan tau tempatnya kalo lo ke sini sendiri

Vina : Emang mau belajar di mana? Di rumah lo kan?

Vino : Bukann

Vina : Di mana?

Vino : Ada deh, lo juga nanti tau kok

Vina : Lo hobi banget bikin penasaran orang

Vino : Suka-suka ah

Vino : Gue otw sekarang yaa

Vina : Oke

Jam sudah menunjukan pukul setengah lima sore. Vina bangkit dari kasurnya yang empuk lalu dia segera mandi di kamar mandinya.

Setelah itu Vina menyiapkan buku dan alat tulis yang akan dia bawa. Tujuan Vina bertemu Vino kali ini adalah untuk belajar.

Kemudian bunyi kalkson mobil sudah terdengar dari kamarnya dan beberapa menit kemudian Vino meneleponnya. Vina tahu Vino sudah berada di depan rumahnya. Vina mengambil ponsel yang terletak di kasurnya lalu dia mengangkat panggilan dari Vino.

"Iya Vin bentar," ucap Vina sambil meletakkan ponselnya di dekat telinganya. Kemudian Vina mematikan panggilan tersebut lalu dia segera keluar dari kamarnya dengan membawa tas kecil yang dia selempangkan.

"Eh mau kemana kamu? Tumben banget pergi sore-sore," tanya Vania, ibunya yang sedang berada di ruang televisi.

"Mau pergi sama temen Bun, ngajarin temen," jawab Vina.

"Masih temen nih?" goda Vania sambil terkekeh.

"Ih apaan sih bunda," Vina mencoba untuk menahan senyumnya.

"Bunda ngintip kok tadi, temennya cowok kan? yang suka nganterin kamu pulang," tebak Vania.

"Iya gak ya?" Vina tidak mau memberi tahu bahwa tebakan ibunya benar.

"Iya kok, bunda liat sendiri tiap hari," ucap Vania.

"Yaudah deh bun, Vina pamit dulu ya," Vina mengecup tangan sang ibunya yang dia sayangi.

Backstreet (END & PART MASIH LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang