12- Mereka Nyanyi? (part 1)

657 90 38
                                    

Sebenernya berhubungan dengan request nya Riie27 yang minta mereka bikin ulah dan digagalkan para guru. Well, semoga ngga terlalu mengecewakan.

_______________________________________

Mereka berduabelas protes ke Bu Mills soal lagu yang di bahasa Indonesia-kan ngga semua cocok dilagukan. Karena Bu Mills terharu akan kekompakan mereka, wanita itu menyetujui protes mereka. Terjemahan lagunya dikumpulkan lewat hard copy. Sedangkan bagi mereka yang menyanyikan bahasa Indonesia, melaporkan profil lagu dan penyanyi berikut penulis, serta maksud dari lagu tersebut.

Mills sempat heran, kok tumben-tumbennya kutu kupret pimpinan si rambut putih itu pada kompak dan nurut. Mills membau ketidakwajaran.

Dia minta Zac, selaku guru Olahraga, berjaga diluar, Wang selaku guru Geografi dan Sosiologi buat jaga keseluruhan bangunan sekolah lama, dan Gin bersama Austin selaku guru fisika dan Komputer buat jaga komputer sekolah. Dan Yuri buat memastikan lab-lab kimia yang bisa jadi sumber ledakan, baik-baik saja.

"Oke! Yang pertama Mars. Dibantu Zeus. Silahkan!" Ucap Andrea, selaku guru Kesenian dan mempersilahkan Mars untuk naik ke panggung bersama Zeus.

Mars terlihat berapi-api, sedangkan Zeus jelas berusaha ngga gugup di atas panggung sambil sok-sokan nyiapin bassnya.

Zeus ngelihat Mars dan Mars dengan semangat ngajuin jempolnya hampir nempel ke jidat Zeus saking semangatnya. Zeus mulai memainkan bass. Kojiro yang tau lagunya langsung bersiul keras.

"Bento, dari Bapak gue, Iwan Fals."

"Idih kasian Iwan Fals punya anak monyet macem lu, Mars." Simca terkekeh.

"Sayang banget gue ga bawa paku atau palu buat di lempar ke elu, Mars..." Kojiro menambahi.

"Dia fans." Shin terkekeh ke Abraham yang matanya berbinar-binar ngelihat Mars dan Zeus. Dalam hatinya ia bergumam, mereka kelihatan idiot, tapi keren...

"Namaku Bento, rumah real estate.
Mobilku banyak, harta melimpah.
Orang memanggilku, bos eksekutif,
Tokoh papan atas, atas sgalanya, asik!

Wajahku ganteng, banyak simpanan.
Sekali lirik, oh bisa jalan.
Bisnisku menjagal, jagal apa saja,
yang penting aku senang, aku menang.
Persetan orang susah, karena aku,
Yang penting asik, sekali lagi, asik!

Obral soal moral, omong keadilan, sarapan pagiku.
Aksi tipu-tipu, lobi dan upeti, woo jagonya.
Maling kelas teri, bandit kelas coro, itu kantong sampah.
Siapa yang mau berguru, datang padaku, sebut 3 kali namaku
Bento bento bento.. asik.."

Mereka bertepuk tangan dengan riuh saat Zeus menghela napas lega dan segera turun panggung.

"Suaranya ga enak-enak banget. Tapi pembawaan lagunya bagus, dan bass Zeus, almost perfect!" Pak Andrea mengapresiasi. Mars pingin marah sebenernya, dia udah belajar nyanyi di kamar mandi seumur hidupnya buat saat-saat kek gini, tapi gapapalah, di notice Ailee yang senyum lebar sambil ngasih tepuk tangan.

"Ada masalah, guys?" Mills tanya ke microphone-nya sambil berbisik.

"Clear." Semuanya jawab kecuali Zac.

"Tadi aku lihat ada orang mencurigakan, ternyata cuma tukang kebun. Gapapa, clear."

"Berikutnya, Neil dibantu oleh Jasmine!" Pak Andrea mempersilahkan.

What If...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang