Mereka ke rumah hantu?
"Ezra bangsat."
Semua anak-anak di kelas yang tadinya sibuk dengan kegaduhannya masing-masing, sekarang menghentikan aktivitas mereka dan menatap Zeus yang barusan dateng sambil nenteng tas di bahunya.
"Gantengkuuhh." Simca langsung dorong Mars dari kursi di sebelah bangkunya sampe pemuda malang itu harus menimpuk Kojiro dan mereka tak sengaja berpelukan mesra. "Sini sayang, udah kusiapin kursi buat kamu."
"Gatel, mesti." Angela di belakang Simca cuma bisa geleng-geleng dan muter mata, berakhir pada Mars yang memberontak di pelukan Kojiro yang memeluk pemuda itu dengan ekspresi dingin sedingin chat mantan. "Yang dua ini homo, mesti."
Zeus duduk di sebelah Simca dan biarin cewek itu menjewer pipinya sambil memintanya untuk tersenyum. Shin di belakang kursi Zeus, mencondongkan tubuhnya, "Ezra anak baru itu? Napa, Ze?"
"Dia tadi ngelirik gue, ya gue tonjok mukanya. Terus dia ditolongi cewek gemuk, bawa boneka Voodo."
"Ebuset..." Ailee di sebelah Shin langsung mematikan music playernya dan melepas headset yang ia pakai.
"Wah! Wah!" Neil segera mendekati Zeus.
"Terus, terus?" Jasmine berlari untuk duduk di depan bangku Zeus, biar bisa dengerin ceritanya lebih jelas. Vincentio mengikuti gadis itu dan berdiri di belakangnya.
"Pasti aneh-aneh lagi, ini ceritanya." gumam Vin.
"Katanya si gemuk itu, kalo mau adu sapa yang lebih Jantan, dia nantangin gue buat masuk ke rumah di pojok perumahan sebelah tukang jual sate keliling mangkal."
"Maksudmu rumah nomor 1331?" Rakheem menutup buku "gimana cara bikin lawakan gak garing" yang baru dia beli kemarin, lalu mengerutkan alis, "dari yang kudenger, rumah itu angker."
Vincentio mengangguk, "gue juga sering denger desas desus ada kepala mbak-mbak ngintip di jendela. Ga ada badannya. Kepalanya doang."
"Waaaaaahhhh!!!" Neil bertepuk tangan dengan mata penuh harap.
"Hiiii!!!" Jasmine memeluk lengannya sendiri yang mulai merinding ceria.
"Nah itu," Zeus melanjutkan, "katanya Ezra bisa nginep semaleman di sana. Si cewek gemuk babi itu bilang kalo gue bisa nginep di sana, dia bakal minta maaf dan beliin gue roti melon tiap makan siang selama sebulan ."
"Yuk guys, otw." Shin menggebrak meja dengan semangat.
"Kan gue gak ngajak kalian?" Zeus melirik teman-temannya satu persatu.
"Bersatu kita teguh, bercerai kita alay dong, say..." Simca hampir gigit pipi Zeus kalo cowok itu telat njauhin muka Simca dari wajahnya dengan sebelah tangan.
"Gue ikut!!" Neil bersemangat.
"Ya, pak Ketua ngga perlu berjuang sendirian." Kojiro mengangguk setelah membiarkan Mars lepas dari pelukan hangat dan nyamannya.
"Kalian yakin?" Abraham yang masih duduk di pojok kedengaran ga setuju mau ikut.
"Gue gak takut! Berangkat!" Mars membara dan berubah menjadi kaum saiyan beberapa detik kemudian.
**
Malamnya.
"Gue gak masuk!" Angela sudah pucat di depan pintu rumah angker itu. Ia memeluk erat jaketnya dan berjalan mundur sampai menabrak Rakheem di belakangnya.
"Ehem, cieee..." Mars dan Kojiro barengan menyeringai menggoda couple favorit author satu itu.
"Diem lu pada, kerikil akuarium." Rakheem menyipitkan mata pada Mars dan Kojiro yang gak kelihatan kapok.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If...
HumorBagaimana jika... tokoh-tokoh buatan Milly adalah murid dan guru di sebuah sekolah di Indonesia? Zeus akan membully siapapun yang berniat PDKT ke Simca. Abraham akan menjadi nerd paling freak sesekolah raya. Ailee akan berebut posisi Queen of This...