16- Mereka jadi Penulis?

612 89 40
                                    

Sudah seminggu yang lalu Bu Mills memberi tugas bahasa Indonesia pada para murid di Kelas Internasional-1.

Tugas yang diberikan adalah menulis sebanyak mungkin novel, minimal 50 halaman di Ms. Word, dengan font sebesar 11 dan spasi 1. Tiap murid diizinkan mengirim naskah novel lebih dari satu, bahkan kirimkan sebanyak-banyaknya sebelum kehabisan! Gitu sih, kata Bu Mills tanpa bilang apa hadiahnya.

Bayangkan bagaimana banyaknya para murid Kelas Internasional-1 itu harus menghabiskan waktu mereka untuk menyelesaikan tugas itu.

"Aku writer's block!!"

"Kamu udah bilang itu tiga menit dua puluh delapan detik lalu, Jasmine." Angela memutar bola matanya, lalu kembali melototi layar laptop.

"Dipelototin gitu juga ga bakal selesai, Ngel!" Mars menjundul kepala Angela dari belakang.

"Ya kali, pas gue pelototin dia jadi tau diri dan nyeleseiin dirinya sendiri." Katanya sambil kembali menulis dengan kecepatan cahaya. Entah itu beneran lagi nulis atau hanya mengetik random.

"Elu tuh yang ngga tau diri." Celetuk Kojiro yang menjepit pulpen diantara bibirnya dan menjauhkan kepalanya dari layar laptop.

"Lu udah jadi, K?" Angela menarik paksa laptop Kojiro dan melihat layarnya, "YaLord! Nonton Chibi Maruko Chan, astaga, K! Lu anak umur lima?!" Angela melempar indah laptop Kojiro yang langsung ditangkep Mars dan Kojiro barengan macem para pemain American Football rebutan bola.

"Gile lu, anjir!" Mars mengelus-elus body laptop itu, sedangkan Kojiro memastikan laptopnya ngga lecet, "btw, lu beneran udah K? Santai banget keknya?"

Kojiro mengangguk, "Udah."

"Mana? Coba gue liat!"

"Udah nyerah maksudnya. Ga bisa gue klo suruh nulis. Kali ini, aku samaan sama Princess Jasmine, atau seminggu belakangan, namanya ganti jadi Princess Writer's Block."

Mars diem dan biarin Kojiro gulung-gulung di kasur sambil main sama Snowy. Inget Snowy? Itu Artic Wolf punya Zeus, "Fuck it, aku gatau harus nulis apa lagiiiiii!" Mars nekan spasi banyak-banyak di akhir chapter ke empatnya.

Mereka kali ini lagi menjajah kamar Zeus di mansion besarnya. Karena Zeus yang terlihat paling malas membuat tugas ini, Angela mengusulkan untuk mengerahkan pasukan ke rumah Zeus agar dia semangat ngerjain.

Nyatanya, sekarang Zeus lagi ngelihatin Simca yang lagi wawancara dia buat dijadiin tokoh utama cowok di karakter novelnya. Kenapa ngga Rakheem aja yang diwawancara? Batin Angela.

Lalu dia mencari sosok Rakheem...

Alamak, pas Angela nemuin sosok pemuda itu, Rakheem ternyata tengah mengamatinya sambil melamun. Pemuda itu mengerjapkan mata, lalu -sedikit- tersenyum dan kembali menatap layar laptopnya dengan salting mengambil minuman Neil, bahkan menghabiskannya, sampai Neil hampir menangisi botol susunya yang udah kosong itu.

"Vincent, udah?" Shin yang duduk bersebelahan sama Vin, ngelirik tugas si Pangeran Disney.

"Udah dikonsep sih, jadi si X ketemu si Z. Terus si C dateng dan si V gangguin si B. Lalu si N nolongin mereka bersama si M...."

"Stop, stop, Vin." Shin nahan ketawa dan nyumpal bibir Vin pake stipo yang dia bawa, "elu sampe chapter berapa?"

"Satu."

"Yaelahhhh!!!!" Simca yang duduk deket situ dan tertarik mendengarkan pembicaraan mereka langsung melenguh kecewa sambil nendangi punggung Vin, "lu ganteng-genteng, tempe, lu!"

What If...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang