My Fault Wedding

5. |Decision|

"Bagaimana keadaaanya saat ini?"

"..."

"Wanita jalang itu.. "

"..."

_shit. Seorang pria membanting handphonenya kearah dinding dengan keras.

Wanita sialan. Setelah 5 tahun perceraian mereka dan membuatya bangkrut. Wanita itu kini menikah dengan pria yang dia cintai.

Pria itu mengeraskan wajahnya. Membuang nafas kasar. Pria itu beranjak pergi meninggalkan kantornya dengan perasaan kesal.

Dia mencintai wanita itu dengan sepenuh hati. Namun apa yang dilakukan wanita sialan itu. Hah. Menyebalkan sekali.

***
Palu hakim menandakan bahwa statusku saat ini berubah. Menyesal? Tidak. Aku tidak akan pernah menyesal menikah dengannya dan memiliki keturunan dengannya.

Hanya keadaan yang membuatku menyesal. Keadaan dimana hati ini merasa kecewa dan sakit diwaktu yang bersamaan.

Aku melihat kebahagian di pancaran matanya ketika hakim merubah statusnya. Duda.

Diwajah lelahnya timbul senyum. Dia bahagia dengan perceraian ini.

Aku memejamkan mataku yang mulai memanas. Menghembuskan nafas perlahan. Berjalan keluar menuju mobil.

Aku kalah. Dan ini yang terbaik. Kau seperti zombie saat bersamaku namun kau hidup saat didekatnya. Dunia terkadang tak adil untukku.

***

Duan bulan kemudian finno dan allisya melangsungkan pernikahan mereka dengan sangat meriah.

Kabar itu terus diputar di seluruh cahnnel televisi yang sedang ditonton oleh hanna.

Berdenyut.

Dada hanna terasa sakit dan sesak. Finno sialan. Hanna memukul sebelah dadanya dengan kepalan tangan kuat.

Air matanya tak dapat terbendung. Sial. Sakit sekali.

Paling tidak finno melangsungkan pernikahannya dengan sembunyi atau tertutuo. Sehingga hanna tak perlu tau.

Memang siapa hanna yang berhak mengatur hiduo finno.. hanya seorang MANTAN istri yang sama sekali tidak dianggap? Miris sekali hidupmu hanna.

Meringis, hanna mematikan televisi dan beranjak pergi ke dapur. Hari ini hanna sendiri dirumah yang ia beli beberapa tahun yang lalu ketika masih menikah dengan finno.

Anak kembarnya sedang diculik orang tuanya. Jadi hanna dapat melepas topeng yang selama ini ia pakai di depan kedua anaknya.

Menangis dan menyesal dua kata pengiring hidup hanna selama dua bukan ini.

Namun tekad hanna sudah bulat. Just for today. Dia akan meluapkan segala kesedihan, kekecewaan, kegelisahan, kemarahan hari ini. Dia akan melepas apa yang tidal pernah menjadi miliknya. Dia akan melepas semuanya. Masa lalu yang membelenggunya.

For today.

Dan untuk hari esok, hanna akan berubah menjadi pribadi tangguh. Berubah menjadi sosok hanna yang baru. Demi dirinya dan kedua anaknya.