6. |We are...|

448 29 0
                                    

Happy saturday guys.. wekends mau kemana? 😀, kepo nih! Hahhaha.. tapi musim ujan gini enaknya ngangetin diri dibawah selimut 😋, key, yuk baca cerita aku.. happy reading guys

***

Seorang wanita sibuk berkutat dibalik dapur. Kemeja biru lautnya ia lipat rapi sampai siku. Sedang Rambut coklat gelapnya ia cepol rapi dibelakang kepalanya.

Wanita itu sibuk membalik telur dadar dipenggorengan, sesekali meneriaki kedua anknya agar cepat turun dan saraapan.

"Gabby, el cepat turun sayang, sarapan sudah siap.. mam tidak mau kalian terlambat.."

Setelah teriakan wanita itu kedua anaknya berlari turun kebawah dengan membawa tas dipunggung nereka masing-masing.

"Yes, gabby duluan sampai.. el mah selalu kalah sama gabby "ejek anak perempuan sesekali menjulurkan lidahnya.

Sang empu yang diejek hanya mengendikkan bahunya acuh.

"El, ga mau menang soalnya el mau ngalah sama gabby.. gabby kan adek kecil el" ejek el

Diejek seperti itu gabby murka.

"EL.. " teriak gabby kencang sembari memukul badan kecil el membabi buta.

"Guys dont fight oke.. gabby ga boleh mukulin kakaknya gitu sayang, kak el ngalah karena kak el sayang gabby.. benarkan kak el?"

Yang ditanya hanya melirik sekilas dan menaikkan kedua alisnya pertanda setuju.

Astaga anaknya itu mirip sekali dengan ayahnya.

"Oke guys cepat makan sarapan kalian. Mam harus cepat ke kantor." Sembari memasukkan kotak bekal kedalam tas anak-anaknya.

"Minum susu kalian sampai habis. Mam tidak suka kalian menyisakan, oke guys"

Kedua anaknya mengangguk malas.

Wanita itu pergi keatas mengambil beberapa berkas dan tas kerjanya lalu meletakkan diruang tamu.

Anak-anaknya berjalan kearahnya dan sedang memakai sepatu mereka. Sedang hanna kembali ke dapur untuk mencuci bekas sarapan mereka.

Hanna mengambil kunci mobil diatas meja dan meraih tasnya. Mengunci pintu rumah dan menggiring anaknya kedalam mobil.

Sudah hampir 2 tahun hanna meninggalkan tanah airnya. Setelah insiden tangisan sehari penuh. Dua bulan kemudian hanna memutuskan pergi keluar negeri.

Mencoba peruntungan untuk menjalani kehidupan barunya. Menjadi single parent, walaupun selama menikah dengan finno hanna memang seperti single parent jadi hanna tidak terlalu kaget malah sudah sangat terbiasa.

Ia tak ingin mendengar kabar mengenai mantan suaminya itu. Keluarganya memakluminya. Kuarga inti hanna.

Bunda, ayah dan kedua adiknya juga ikut bersamanya. Walaupun berada dikota yang berbeda. Yang terpenting mereka satu negara. Alhasil jika hanna sedang dalam keadaan yang sangat mendesak ia dapat menitipkan kerumah orang tuanya.

Hanna menghentikkan mobilnya disebuah gedung sekolah.

Kedua anaknya turun setelah mencium hanna. Seperti biasa hanna mengingatkan mereka untuk menunggu hanna menjemputnya.

Yup. Gedung ini dilengkapi days care. Jadi hanna dapat bernafas lega, sehingga el dan gabby tidak merasa bosan dirumah dan ada yang menjaga mereka.

Setelah melambai tangan mereka. Hanna menancapkan gas melaju kearah kantornya.

***

Seorang lelaki tampan dengan tatapan tajam sedang memasuki sebuah gedung sekolah.

Sebenarnya ia tidak suka masuk kedalam gedung ini. Tapi karena seseorang memaksa tidak lebih tepatnya mengancam. Disinilah dia berada sekarang.

Netranya sedang mencari anak lelaki berambut pirang terang. Disana terlihat anak yang dicarinya sedang bermain dengan dua anak kembar beda kelamin.

Mereka sedang asik menggambar.

"Jo" ucapnua memanggil sang anak

Ketika mendengar namanya disebut anak itu menoleh. Bukan hanya jo sebenarnya yang menoleh tapi kedua anak yang sedang bersama dengan jo pun ikutan menoleh.

Jo bergerak cepat dan memeluk kakinya.

"Uncle vin" teriak jo sembari memeluk kaki vin dengan erat

Sementara dua anak beda kelamin itu saling berpandangan. Dan berbisik,

Alis vin terangkat,

Lalu dilihatnya kedua teman jo berdiri dan menghampirinya dengan pelan, sesekali mereka berbisik dan melirikya.

'Whats wrong?'batin vin seraya menilik penampilannya. Tidak ada yang salah.

Kedua anak itu sekarang berada dihadapannya. Sianak perempuan menggerakkan tangan kecilnya menyuruh si anak laki-laki itu.

Anak lelaki itu melotot kearah kembarannya seraya mengomel dengan nada kesal.

Melihat iti vin tersenyum kecil. Ah seandainya ia nemiliki anak. Pastinya lucu sekali.

"Em.. uncle.. " ucap sianak lelaki. Yang dihadiai cubitan oleh kembarannya.

Melotot kearah kembarannya. "Kau saja kalo gitu yang bicara" ucapnya

"Tidak mau.. masak cewek yang ngomong. Cowoklah biar gentle"ucal kembaranya.

Astaga

Lalu jo melepas pelukan kakinya dan berjalan kearah gadis kecil itu.

"Ada apa princess gaby,?"tanya jo

Yang ditanyai hanya menggeleng.

"Um uncle benar namanya fin?"tanya sigadis cilik. Gaby.

Vin mengangguk.

Sikembar saling bertatapan.

Lalu duania vin terasa berhenti ketika mendengar sikembar mengucapkan kata yang dapat menghancurkan segalanya.

"Dad..."

Tbc

Guys info sebelumnya aku kan bilang.. next chapt bakalan privat. Tapi aku pikir-pikir.. kasian juga yang mau baca harus follow aku dulu.. jadi aku mutusin untuk ga privat cerita ini.

Loh, katanya privat? Gimana sih.. labil banget? 😄 ga guys. Aku ga labil. Iya cerita inibbakalan di privat kalo uda selesai ya.. alias complete.

Sekaligus mau direvisi. Mungkin partnya ga lebih dari 30, atau mungkin kurang dari 20.. tergantung mood dan inspirasi ya guys..

So, silahkan yang mau baca, ga perlu follow guys.. oke

See you next saturday guys.
Fathaneralda

My Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang