"Pedro" panggilnya lirih dan tanpa sadar setetes air mata jatuh.
Laki-laki yang berada dibelakangnya langsung memeluk tubuh dalam rengkuhannya erat.
"Masa lalu biarlah berlalu, my ann.. Mari kita mulai kembali semuanya dari awal" bisik Pedro tepat ditelinga Hanna.
"Waktu itu,, ketika kita berada disebuah caffee,, apakah,, kamu sudah mengetahuinya?" tanya hanna
Menyandarkan tubuhnya kembali, pedro menarik tubuh hanna agar mendekat, punggung hanna bersandar dengan pas dalam dada pedro. Sebelah tangan pedro mengelus rambut hanna.
Netranya tidak langsung menatap kearah mata sang pujaan, yang saat ini tengah menatapnya dengan intens.
Tersenyum simpul.
"Saat itu, kamu bilang aku mengetahui jawabannya. Benarkan?" ucapnya langsung menatap kearah manik mata hanna.
Hanna mengelak, lalu melemaskan tubuhnya dan mulai menyandarkan kepalanya didada pedro.
"Kamu tahu jawabannya?" pancing hanna sembari tangannya mengusap lembut rengkuhan jemari pedro yang berada diatas perutnya.
"Ya..." tersenyum getir
"Ya?" wajah hanna menoleh dan mendapati wajah suram pedro.
"Sejujurnya aku ragu waktu itu.. Aku merasa saat itu aku sedang berjudi, jika aku kalah aku akan benar-benar akan kehilanganmu.. Tapi.." kata-katanya menggantung
Hanna merubah posisi duduknya menjadi miring, menarik kedua kakinya lalu merentangkan kedua tangannya untuk segera menyelubungi tubuh yang berada dibelakangnya.
Memeluknya dengan erat.
"Saat itu.. Ketika aku pertama kali bertemu denganmu.. Aku seakan ditampar oleh masa laluku.. Oleh janji seorang anak laki-laki naif. Tapi terima kasih.. Dengan melihatmu aku ingat akan janji masa kecilki dulu yang terlupa" ucapnya sembari mengadahkan kepalanya menatap wajah yang berada didepannya.
"Lalu ketika pertemuan terakhir kita,, aku sungguh-sungguh minta maaf.. Waktu itu aku kacau.. " lirihnya
Jawaban lelaki dihadapannya hanya sebuah usapan lembut dipunggungnya. Merasa kecewa, hanna melepaskan pelukannya, dan menatap sedih kearah lelaki dihadapannya.
Tersenyum lembut, pedro menarik hanna sekali lagi agar masuk kedalam dekapannya.
"Terima kasih"
*
*
*"Tinggalkan keluarga vandort, hanna!" pinta suara berat lelaki yang benar-benar putus asa.
"Selalu kata-kata itu yang terucap dalam bibirmu.. Tidak adakah kosa kata lain selain itu?" jengah hanna
"Tinggalah bersamaku"
Hanna mengibas sebelah tangannya peranda muak.
"Selain itu juga,"
Lelaki itu benar-benar merasa putus asa. Wanita dihadapannya saat ini benar-benar keras kepala. Bagaimana caranya dia dapat menarik hanna dalam dekapannya
Dengan berat akhirnya dia bertanya
"Mengapa kau tidak mau menerimaku??" tanya lelaki berwajah tampan.
"Kau tahu pedro, aku sudah lelah dengan yang namanya cinta! Tidak bisakah hubungan kita seperti ini saja." jawab seorang wanita.
"Aku juga lelah hanna.. Tapi tidak bisakah kau memberiku satu kesempatan." tutur pedro dengan nada putus asa.
Menggeleng lemah.
"Aku pernah memberikannya, namun apa yang terjadi.. Aku dikhianati kembali" senyum pahit terukir dibibir hanna.
"Tapi aku bukan dirinya!! Aku tidak sama dengan pria bajingan itu"
"Tapi kalian sama-sama lelaki.. Dan sama-sama memberiku harapan palsu."
"Baiklah.. Tapi sebelum itu. Jawab pertanyaanku."
Menatap kearah manik pria dihadapannya.
"Kau mencintaiku?"
Menatap lebih kedalam diantara kedua manik mata pria dihadapannya.
"Kau tahu jawabannya" tersenyum kecil dan mengalihkan pandangannya.
"Aku harus kembali." pamit hanna, melangkah menjauh dari sosok pria yang masih setia memeperhatikan tubuhnya hingga hilang diantara kerumunan.
Mengusap wajahnya kasar.
"Apa yang harus kulakuan hanna!"
Langkah kakinya membawanya menjauh kearah kerumunan, dalam hati hanna ingin sekali menolehkan kepalanya, berlari masuk dan membawa pria itu pergi jauh.
Namun keadaannya benar-benar tidak baik. Hanna harus segera menyelesaikan masalahnya dengan keluarga vandort sebelum dia rela melemparkan dirinya sendiri kepada pria itu, yang mana mengingatkannya kembali kepada sosok lelaki naif yang telah membuat janji padanya.
Tersenyum getir, sebelah tangannya mengusap air mata yang akan jatuh.
"Tunggu aku" pintanya lirih
Tbc
Bagian selanjutnya itu masih flashback.
Jadi jgn bingungTerima kasih (>ω<)(。>﹏<。)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault Wedding
AcakRank #661 in life and #710 in wedding. 10-05-2018 #539 in life #678 in wedding 19-05-2018 *** Alert..!!! Cerita aneh dan membingungkan.. Hanna pernah gagal dalam menjalani bahtera rumah tangga. Menjadi duri dalam sebuah hubungan mantan suami beser...