7 . |You dont know|

381 24 0
                                    

Hanna masuk kedalam rumah dengan keadaan berantakan.

Sungguh seluruh badan hanna rasanya remuk redam. Bagaimana mungkin bos sialan yang sangat perfeksionis itu menyuruh hanna melemburkan diri.

Padahal seluruh proposal kerja sama yang ia tangani telah di Acc oleh si bos. Lalu kenapa setelah rapat kerja sama. Si bos malah menyuruhnya lembur.

Jangan lupa juga hanna harus mondar-mandir naik turun sesuai perintah si bos.

Untung saja adik lelakinya. Ryo, sedang berada di kota yang sama, sehingga dia dapat meminta tolong untuk menjemput si kembar di days care.

Hanna mulai berjalan melewati ruang tamu. Dan segera mendudukan pantatnya ke sofa. Dilemparnya tas kerja ke bawah lantai.

Berbaring dengan pakaian lengkap dan menghembuskan nafas kasar. Hanna merasa tubuhnnya benar-benar letih.

Ia ingin sekali membersihkan diri. Namun tubuhnya benar-benar letih. Akhirnya, hanna jatuh tertidur disofa dengan pakaian lengkapnya.

Hanna melenguh mendapati kepalanya terasa sangat berat. Ia membuka mata perlahan. Namun sakit kepalanya semakin mendera.

Hanna mengerang.

Memaksa tubuhnya untuk duduk dan mencoba berdiri. Terhuyung kebelakang. Hanna mendudukkan tubuhnya kembali ke sofa. Menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa.

Mata hanna mencari ponsel yang semalam ia lempar ke lantai. Ponselnya tergeletak disamping tasnya. Ia menjangkau dengan kaki kanannya.

Hanna mendial nomer ryo. Matanya masih terpejam. Mencoba meredamkan nyeri kepalanya.

Tidak aktif.

Astaga. Disaat seperti ini adiknya itu tidak dapat dihubungi. Sekali lagi hanna mengerang memaksakan tubuhnya bergerak.

Ia harus menyiapkan sarapan untuk si kembar. Pergi kedapur dengan tangan menopang tubuhnya didinding.

Hari ini hanna hanya menggoreng telur mata sapi dan nasi goreng. Tidak lupa dua gelas susu.

Tubuhnya ia paksa untuk menaiki tangga. Mencoba membangunkan anaknya. Ia tak kuat untuk berteriak.

Memasuki kamar el, hanna membuka gorden kamar el dan menyibak selimut el membisikkan sesuatu. Berhasil.

Lalu ia masuk ke dalam pintu yang terhubung dengan kamar gaby. Membangunkan gaby sangat mudah. Hanna tinggal mendudukkan tubuh gaby dan membuka gorden.
Berhasil.

Akhirnya hanna masuk kedalam kamarnya dan bergegas mandi. Lalu turun untuk sarapan dan meminum obatnya.

Saat hendak mengantar sikembar kesekolah. Tubuhnya benar-benar tidak kuat menopang berat tubuhnya. Alhasil hanna pingsan di teras rumah dengan wajah pucat dan berkeringat.

"Mammy" teriak kedua anaknya berlari menghampiri hanna dan mengguncang tubuhnya.

Gaby menangis sembari memeluk tubuh hanna yang agak dingin.

"Mam, jangan tinggalin gaby, mam bangun, mam ... " racau gaby menenggelamkan kepalanya didada hanna.

Semetara el diam dan sesekali mengusap air matanya.

El berteriak meminta tolong kepada tetangga dengan histeris. Gaby masih berada dipelukakan mammynya sembari menjaga hana.

Setelah hanna dibaringkan ke tempat tidur. El bergegas mencari ponsel hanna, setelah menemukannya ia segera mencari secarik kertas yang ditinggalakan oleh seseorang.

"Halloo, mammy.. hiks.. hiks.. tolong mammy.. "hanya itu yang dapat diucapkan el.

***

Vincent yang sedang menikmati secangkir kopinya dikejutkan dengan panggilan asing.

Alis vincent berkerut. Nomer tak dikenal dipagi ini. Kerjaan siapa kali ini?

Ingin mengabaikan, namun perasaannya tidak enak. Jadilah ia mengangkat teleponnya.

Belum juga menyapa. Ia dikejutkan dengan suara tangis anak lelaki. Kembali ia melihat telponnya. Mungkin saja ia dikerjai kakaknya itu.

Namun nomer asing dan suara tangis itu masih ada.

"Hallo,, dad.. tolong mammy.. el ga mau mammy ninggalanin el dan gabby.. dad kesini.. please"

Seolah tersiram air. Vincent langsung bergegas mencari kunci mobilnya.

"El, tenang ya.. jaga mam disana.. dad berangkat. " sembari memutuskan panggilannya.

Hati vincent dirudung kecemasan. Semoga ia cepat sampai.

Tbc.

My Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang