12. |Rejection?|

327 32 2
                                    

Uwooohh... akhirnya saya up juga.. berasa lamaa banget yak.. 😂 ada yang nungguin cerita MYF kagak ya.. wkwkwk

Maaf leun kalo partnya seupil 😂 happy reading guys>>>

Berkunjung ke kediaman orang tua vincent adalah salah satu kecemasan yang dirasa hanna.

Gugup tentu. Namun hal yang paling ditakutkan adalah penolakan kedua orang tua vincent.

Hanna tidak dapat membayangkan bagaimana jika keluarga vincent menolaknya. Apalagi saat ini hanna tengah mengandung buah hati vincent.

Apakah anaknya kali ini juga akan merasakan hal yang sama dengan kedua kakaknya. Tidak. Hanna berdoa agar pemikiran itu tidak terjadi.

Kini hanna dan kedua anaknya tengah bediri didepan pintu kediaman vincent.

Vincent yang berada disamping hanna menguatkannya dengan menggenggam erat jemari yang mereka tautkan. Sembari tersenyum memberikan semangat.

"Aku sudah memberitahukan kedua orang tuaku, ayo masuk"

Perasaan hanna tidak enak. Hatinya berdegub dengan kencang. Kedua anaknya kini digandeng oleh vincent.

Hanna berjalan dibelakang mereka dengan pelan.

"Ma, pa.." ucap vincent menggiring kedua anaknya menemui orang tua vincent yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

Keduanya menoleh kearah vincent.

Wanita paruh baya sedang bersandar dipundak sang suami sampai memekik kaget melihat kedatangan vincent. Mata wanita itu melotot tak suka kearah vincent.

Begitu juga sang suami. Keduanya berpandangan dan mengernyitkan dahi mereka.

Hati hanna memekik.

'Kumohon tuhan, jangan biarkan mereka menolak kami.. ' batin hanna

Vincent tetap menggiring keduanya. Berhenti didepan mereka.

El dan gabby tersenyum hangat menatap keduanya.

"Granma, granpa" ucap keduanya seraya memeluk dua paruh baya didepannya.

Shock. Itu yang dirasa kedua paruh baya yang sedang terduduk dan memeluk kedua anak kecil dipangkuan mereka.

Keempat mata itu menelisik kedua anaknya dengan seksama.

"Jadi..?" Tanya sang wanita

Vincent menoleh ke arahku sembari menjulurkan tangannya memberitahukanku agar segera menghampirinya.

Hanna berjalan pelan sembari meremas dress yang ia kenakan.

"Ma, pa.. ini hanna, calon menantu kalian.. dan mereka adalah anak-anakku."

Kulihat keduanya terkejut.

Terlihat pria paruh baya itu marah. Dan beruntunglah tangan wanita itu nenghentikannya.

"Bisa kita bicara hanna" ajak wanita itu.

"Ayo kedapur, kita akan memasak.. akhh.. siapa nama mereka?"

"Namaku Gabriella grandma, biasa dipanggil gabby" jawab gabby tersenyum lebar.

"Nathaniel grandma, biasa dipanggil el" jawab el

"Oh. Baiklah.. bagaimana jika kalian main terlebih dahulu ditaman belakang"

Keduanya mengangguk. Meninggalkan hanna dan wanita paruh baya itu.

Sedang vincent dan papanya entah pergi kemana.

Hanna dapat menyimpulkan. Dia tidak diterima. Berusaha tersenyum dan mengikuti langkah wanita itu menuju dapur.

Langkah hanna terhenti ketika wanita paruh baya itu berhenti tepat didepan meja panjang yang berada ditengah ruangan.

Wanita itu berbalik menghadap hanna, menelisik penampilan hanna dari atas hingga bawah.

Hanna semakin gugup dan semakin menundukkan kepalanya sedalam mungkin.

Hingga suara wanita itu menyita sebagian kegugupan hanna

"Siapa kau, kaukah wanita itu?"

Tbc.

Huhuhu.. maaf keun saya man teman 😭 upnya kelamaan.. ini klo diumpamain jemuran mungkin uda bulukan yak.. 😂 wkwkwk

Pecahan misterinya bakalan muncul man teman.. sedikit demi sedikit bakalan terungkap kok. Wkwkwk..

Saya ga janji ya bakalan up cepet.. nunggu inspirasi biar bisa nulis.. konsep uda ada tapi daky masih bingung nuanginnya kedalam cerita.

Jadi sabar ya man teman😊

Salam hangat
Fathaneralda

My Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang