Menatap sebuah potret photo yang telah kusam dengan pandangan tak percaya. Dalam benaknya tak pernah sedikitpun terbesit bahwa salah satu potret dalam photo itu adalah orang yang paling dia kenal.
Ibu jarinya tanpa sadar mengusap lembut permukaan kusam photo itu. Dan tanpa sadar air mata mulai menetes membasahi permukaan photo yang berada dalam genggamannya.
Semakin lama tangisnya semakin menjadi, sarat akan kehilangan, kekecewaan, dan kerinduan yang mendalam.
Nafasnya tersendat, ia dengan pelan mengusap air mata dengan punggung tangannya. Tersenyum miris.
Ibu.
*
*
*Suasana diruang keluarga begitu kaku, ketika hanna melangkahkan kakinya masuk membawa nampan berisi camilan.
Tidak biasanya keluarga anna berkumpul dikediaman vandort, bukan hanya ibu dan ayah anna, melainkan kakak perempuannya juga.
Dalam benak hanna terbesit banyak pertanyaan, namun ia sadar siapa dirinya yang dapat seenaknya memberi pertanyaan? Dirinya hanya orang luar yang tidak sengaja jatuh cinta dan akhirnya menjadi pembantu dirumah orang yang ia cintai.
Miris sekali.
Namun semakin berjalannya waktu, hanna telah membuang segala perasaan cintanya terhadap vincent sedikit demi sedikit. Dan perjuangannya berhasil sampai detik ini.
Dimana ketika vincent dan anna sedang bermesaraan dirinya hanya memandang malas kepada kedua sosok itu. Hatinya tidak lagi sesakit dahulu, hanya ada perasaan hampa dan kosong.
"Setelah melahirkan anna harus tinggal bersama kami" ucap wanita paruh baya yang duduk tepat dihadapan hanna.
"Tidak bisa begitu rose, anna juga menantu kami, jadi kami juga ingin mengurus cucu kami" ucap nyonya vandort.
"Tapi,, kamu sudah memiliki cucu lebih dari 4 .. Sedang aku hanya memiliki leo"
"Tidak bisa begitu..."
Hanna tersenyum dalam hati, sungguh harmonis sekali kedua keluarga ini, senyum merekah dengan wajah bahagia, apakah mereka akan tetap memasang wajah seperti itu jika meraka tahu bahwa anna mereka hanyalah seseorang yang memiliki kesamaan beberapa bagian tubuh.
Melangkahkan kakinya menjauh menuju kearah halaman belakang, melewati sebuah kamar yang tidak tertutup rapat.
"Kita harus segera menemukan stempel itu aiden" ujar jonathan membelakangi jendela.
Langkah hanna terhenti, tubuhnya secara otomatis menempel kearah dinding. Bola matanya melirik kearah dalam kamar.
"Tentu, tapi apa yang kita dapat, anna bahkan terkena amnesia, anak itu.. Benar-benar tidak berguna" kesal aiden duduk dengan kaki disilangkan.
"Ck, kau sebagai orang tua asuhnya bagaimana bisa sampai kehilangan jejak selama ini. Padahal seingatku sebelum mereka menikah anna telah menemukan stempel itu." ujar jo dengan alis berkerut.
"Aku kecolongan, saat itu pengawalku bilang padaku, bahwa anna menemui seorang wanita, dan setelah itu sikapnya menjadi aneh" sebelah tangannya mengusap dagunya.
"Dan kau, pasti sudah menyelidikinya... Benarkan?" tanya jo sembari membalikkan badannya menghadap kearah aiden.
Senyum misterius tertangkap dimata jonathan.
"Dahlia rahma" desisnya
Bola mata hanna membelak tidak percaya.
Tbc.
Hayolo siapa itu dahlia ramha??
(๑´•.̫ • '๑)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault Wedding
RandomRank #661 in life and #710 in wedding. 10-05-2018 #539 in life #678 in wedding 19-05-2018 *** Alert..!!! Cerita aneh dan membingungkan.. Hanna pernah gagal dalam menjalani bahtera rumah tangga. Menjadi duri dalam sebuah hubungan mantan suami beser...