Lovers 4

370 47 11
                                    

"Yang Mulia, boleh aku mencicipimu?" tanya Taemin dengan nada penuh godaan.

"Jangan ber... "

Chu~

Kemudian yang Minho bisa hanya membelalakan mata ketika bibir penuh Taemin melumat bibirnya.












"Eummhh" suara decakan mengakhiri ciuman itu. Taemin menatap sayu Minho.

"Ternyata kau tampan juga" Taemin membelai lembut rahang tegas Minho.

"Apa yang... "

"Ssstt... Aku akan menciummu lagi jika kau bertanya" Taemin meletakkan jari telunjuknya di atas bibir tebal Minho.
"Eummhh.. Indahnya dunia... " meliukkan tangannya bak menari diatas pangkuan Minho

Bruk

Lalu terjatuh diatas dada bidang Minho. Membuat Minho terpekik karena dadanya terhantam tubuh Taemin.

"Aku tidak yakin Kai dan Jonghyun akan pulang ma.. " ucapan Onew terhenti ketika menatap Minho dan pengawal barunya yang tengah berpelukan. Matanya membelalak. Pikirnya baru beberapa saat yang lalu Minho mencemooh hubungannya dengan namjanya, dan kini ia malah berpelukan dengan pengawalnya yang notabene adalah seorang namja.

"H.. Hyung, ini tidak seperti yang kau pikirkan, ok" Minho mencoba menjelaskan sambil melepaskan diri dari Taemin, dan menggletakkan tubuh Taemin yang tak berdaya itu ke sofa disampingnya.
"Huhh... " menghela nafas setelahnya. "Dia yang memulainya, dia yang tiba duduk di pangkuanku dan...." Minho enggan melanjutkan kalimatnya, ia tak mungkin mengatakan bahwa Taemin menciumnya barusan.
"Ehhhmm... Yahh... Seperti yang kau lihat tadi, dia ambruk didadaku" Minho mengendikkan bahunya, menatap Onew yang mengangkat sebelah alisnya, seakan tak percaya dengan penjelasan Minho.

"Benarkah, lalu kenapa kancing kemeja pengawalmu sampai seperti itu" Onew melirik kemeja sekolah Taemin yang kancingnya terlepas.

"Dia yang melepasnya sendiri hyung, sungguh, aku tak melakukan apapun" Minho tetap membela diri tak terima.

"Haha... Baiklah baiklah aku percaya padamu, kau bukan tipe orang yang mudah melakukan pelecehan seksual" Onew berjalan santai menghampiri Minho.

"Tidak, tentu saja tidak, lagi pula aku masih normal, aku tak sedikitpun tertarik pada seorang lelaki" ucap Minho.

"Hei, hati-hati dengan ucapan mu bung" Onew meraih kunci mobilnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Minho.

"Mengantar kalian pulang" ucap Onew santai.

"Bagaimana dengan Kai dan Jonghyun?" tanya Minho lagi.

"Mereka bilang akan menyewa kamar, yahh.. You know lah, lagi pula ini sudah malam, ayah mu akan murka jika anaknya kembali bermain di club"

"Baiklah, kalau begitu bantu aku menggendonganya" Minho menunjuk Taemin dengan dagunya.

.
.
.

Seorang lelaki paruh baya menghembuskan nafas beratnya. Tubuh tegapnya dibalut piyama mahal sebelum membenamkan diri di ranjang mewahnya. Ia melirik seorang wanita yang tengah mematut diri pada cermin tak jauh dari tempat tidurnya.

"Kenapa kau membawa seluruh pedang koleksi istana gyeongbok kesini?" tanya sang pria dengan suara beratnya.

"Sebentar lagikan chuseok festival, aku ingin melelang salah satu pedang itu untuk di jadikan hadiah lomba" sang istri hanya menyahut enteng.

"Pedang mana yang kau maksud?"

"Pedang bersarung emas itu, apa lagi?"

"Kau gila, pedang terkutuk itu kau bawa kemari dengan mudahnya, padahal aku bersusah payah menjauhkannya dari istana" lelaki paruh baya itu tersulut emosi, garis tegas diwajahnya menegang.

SWORD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang