Lovers 13

359 44 8
                                    

"Mwo?" Jinki berdiri seketika dari tempatnya, matanya membulat sempurna.
"A.. Apa maksudmu kau menyukai lelaki"

"A.. Aku tidak tau, tapi entah mengapa perasaanku sedikit berbeda beberapa hari ini, entahlah, aku pikir hanya sedikit tertarik dengannya, tapi... Akkhhh... " Minho meremas surainya.
"Baru kali ini aku merasa sangat penasaran pada seseorang hyung, kau tau, aku sangat ingin tau tentangnya, aku ingin tau tentang kehidupannya, masa lalunya, semuanya aku ingin tahu" Minho meletakkan kepalanya diatas meja dihadapannya.

Jinki mendudukkan kembali tubuhnya, menatap Minho dengan penuh kerut pada dahinya.

"Sepertinya kasusmu sangat berat Minho, maksudku kau tidak bisa menyukai seorang lelaki, bagaimana jika Ratu atau Yang Mulia Raja mendengar tentang ini semua"

"Aku tau aku tau, maka dari itu aku bertanya padamu, apa ini yang dinamakan rasa suka, aku belum pernah sekalipun menyukai seseorang hyung" Minho menatap Jinki dengan wajah memelas.

Sedangkan Jinki hanya memijit Puncak hidungnya. Ia lupa jika sepupunya ini dari kecil memang tak pernah dekat dengan orang lain, jadi Minho tak pernah menyukai seorang gadis. Astagah, ini sesuatu yang sangat berat bagi Jinki, baru saja ia memikirkan mengenai tingkah laku Seungcheol pada Jeonghan, dan sekarang ia mendapat pengakuan tak terduga dari Minho.

"Begini, jika kau ragu dengan perasaanmu, lebih baik berhenti mencari tahunya lebih baik kau jauhi orang yang membuatmu tertarik itu dan pikirkan hal selain dirinya" usul Jinki.

"Masalahnya bagaimana bisa aku menjauhinya sedangkan dia selalu berada disampingku setiap saat" Minho mendesah lemas.

"Mwo?" Jinki mengedipkan matanya, mencerna sekali lagi kalimat Minho.
"Jangan-jangan yang kau maksud adalah... " Jinki melebarkan matanya
"Pengawalmu?" Jinki menatap Minho yang kembali menghela nafas berat.
"Kau menyukai Taemin?!" Jinki benar-benar membuat matanya sebulat mungkin.

"Aku merasa sangat tertarik dengannya hyung, aku tidak bisa mengendalikan diriku jika itu tentang Taemin" ujar Minho, membuat Jinki mendesah berat untuknya.
"Aku bahkan sempat menciumnya kemarin hyung"

"MWO?! astagah Minho... Ya tuhan... " Jinki merosot dikursinya sambil memegang kepalanya yang ikut berdenyut.
"Bagaimana bisa kau melakukan itu, ya Tuhan... "

"Itu lebih baik dari pada dirimu yang akan memperkosa Kibum" Minho mencibir.

"Itu berbeda Minho, saat itu aku dalam keadaan tidak sadar, sedangkan dirimu, apa kau mabuk?" Jinki menatap Minho dengan wajah tak terima, dan hanya dijawab gelengan oleh Minho.
"Lihat, bagaimana jika setelah ini Taemin membencimu, atau dia tiba-tiba keluar"

"Atas dasar apa dia membenciku"

"Begini Yang Mulia putra mahkota, kau baru saja mengatakan jika kau mencium seorang lelaki, dan apa kau tau bagaimana perasaan lelaki yang kau cium itu hah?! Dia belum tentu menyukaimu kan, bisa saja dia marah setelah kau cium Minho. seperti ini, bagaimana jika aku tiba-tiba saja menciummu, apa kau terima jika aku menciummu begitu saja?!" Jinki berbicara dengan menggebu.

"Lalu aku harus bagaimana hyung, aku tidak ingin dia pergi dariku"

.
.
.

Malam menjemput ketika Minho keluar dari ruangannya. Semilir angin berhembus disekitarnya, membuat suasana dingin mulai melingkup. Minho membawa tubuhnya berjalan mengelilingi istana, walaupun kakinya masih terasa perih untuk berjalan, namun pikiran penuhnya memaksa dirinya untuk mencari udara segar.

Pilihan pertamanya adalah taman belakang paviliun Raja. Tempat yang memang menjadi favoritnya ketika mengunjungi istana lama.

Pikirannya masih saja bergerilya kesana kemari, memikirkan segala hal yang terjadi belum lama ini. Semua terputar bagai sebuah drama di pikiran Minho.

SWORD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang