Sebelumnya
"Tatap mataku Lee Taemin" sura itu sangat rendah menerpa wajah Taemin, nafas hangat Minho membuat wajahnya ikut memerah seperti wajah Minho saat ini.
Baru saja Taemin berniat mengangkat wajahnya, namun tangan Minho telah lebih dulu meraih dagunya, dan sedetik kemudian, Taemin merasakan sebuah bungkaman basah dimulutnya.
.
.
.
.Suara gemricik air menyapa telinga Seungcheol ketika ia berdiri didepan pintu pemandian. Pemandian yang dulu digunakannya untuk bermain dan mandi bersama Minho. Seungcheol merindukan tempat ini, merindukan moment dimana kaki kecilnya melangkah tanpa ragu mendekati Minho. Tidak seperti sekarang, ia bahkan harus berpikir ribuan kali untuk menerima ajakan Minho.
Seungcheol berdiri cukup lama didepan pintu pemandian itu, sebelum akhirnya tersadar dan mulai membuka pintu itu.
Greeekk
Pintu pertama terbuka, suasana pemandianpun menyapa inderanya.
"Aku benar-benar merindukan tempat ini" ujar Seungcheol, kemudian berjalan melewati lorong yang membawanya ke sebuah onsen dengan uap yang mengepul.
Seungcheol memicingkan matanya ketika mendapati sebuah bayangan ditengah kolam. Kakinya melangkah semakin dalam, dan terlihatlah seseorang ditengah kolam tersebut.
Netra itu terbelalak tak kala mendapati seseorang tengah asik berendam disana. Rambut pirangnya tersisih kesamping, menampakkan punggung sempit yang membuat Seungcheol semakin terkagum. Punggung itu bak kanvas yang penuh lukisan. Indah, sangat Indah juga terlihat kontras dengan kulit putihnya.
"Yeppeo" ujar Seungcheol lirih.
Merasa mendengar sesuatu, seseorang ditengah kolam itu berbalik dan mendapati Seungcheol berdiri tak jauh dari sana.
"Pangeran"
"Yoon Jeonghan" sungguh, sepertinya Seungcheol sedikit tak menyangka jika orang dihadapannya ini adalah Jeonghan, ia pikir tadinya seorang wanita.
"Sedang apa pangeran disini?" Jeonghan merendahkan tubuhnya, membawa tubuhnya kedalam air, hingga sebatas dada.
"Ehhmmm... Aku... Hanya ingin berendam, tak keberatan jika aku ikut berendam?" tanya Seungcheol, yang mulai membuka kemejanya.
"Eumm... Y.. Ya, saya rasa tak masalah pangeran" Jeonghan memalingkan wajahnya, membasahi handuk yang ia bawa dan mengusapkannya ke beberapa bagian tubuh.
Netra Jeonghan sedikit melirik apa yang tengah dilakukan Seungcheol, hingga dirinya mendapati sepupu putra mahkota itu telah menenggelamkan setengah badannya, dan berjalan mendekati Jeonghan.
Jeonghan menundukkan pandangannya ketika Seungcheol telah berada dihadapannya.
"Apa kau sudah lama disini?" Seungcheol menatap lekat wajah itu.
"Belum pangeran sa... "
"Seungcheol, panggil aku Seungcheol!" potong Seungcheol.
"Tapi pangeran itu.... "
"Kita hanya berdua sekarang, jadi, panggil saja namaku"
Jeonghan semakin tertunduk ketika menyadari jika mereka memang benar-benar hanya berdua disini.
"Tak keberatan menggosokkan punggungku?" tanya Seungcheol, ketika mendapati Jeonghan kembali terdiam.
"Ne, pangeran"
"Hahh... Terserah kau saja mau memanggilku apa Jeonghan-ah" Seungcheol menghela nafas berat. Dan membalik tubuhnya memunggungi Jeonghan.
Suara riak air terdengar ketika Jeonghan menegakkan tubuhnya. Ia mendekat pada Seungcheol dan mulai membasuh punggung tegap itu. Jeonghan menggigit bibirnya ketika permukaan tangannya bersentuhan dengan kulit punggung Seungcheol. Sepertinya Seungcheol sangat rajin berolahraga hingga otot-ototnya terbentuk dengan apik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWORD LOVE
Fanfiction"Jika Cinta kita tak dapat bersatu didunia ini, biarkan Cinta kita abadi dalam sebuah kutukan" - YunJae "Matahari tidak akan ada tanpa Bulan, dan aku tidak akan ada tanpa dirimu" - 2Min "Kita akhiri semua perasaan manis ini diatas perselisihan, sepe...