Lovers 16

322 35 28
                                    

Minho mengeryitkan keningnya, netranya yang tengah menatap seorang pengajar di depan sana tak selaras dengan pikirannya. Dua jam yang lalu, ia mendapatkan kabar dari Kai bahwa ada seseorang yang tengah mengintai Taemin. Dan sepertinya Minho mencurigai Rajalah dibalik semua ini.

"Hey, apa kau sibuk malam ini?" Minho tersentak mendapati Anthony telah di mejanya. Pelajarannya telah usai beberapa menit yang lalu ternyata.

"Malam ini? Ada apa?" tanya Minho.

"Nick akan datang lagi, kurasa beberapa orang disini mencurigainya, bisakah kau menemaninya datang kekamarku malam ini?" lelaki scotland itu menempati kursi kosong tak jauh dari Minho.

"Tak masalah, seharusnya sesekali kau meluangkan waktu untuk berjalan bersamanya" ujar Minho sekenanya, tangannya sibuk mengemasi beberapa buku di mejanya.

"Jika saja aku bukan pewaris kerajaan, aku akan mengajaknya keliling dunia" jawab Anthony.

Tangan Minho terhenti di udara. Tanpa ia duga kalimat itu terucap begitu saja dari mulutnya, tanpa menyadari jika mungkin Anthony akan tersinggung dengan ucapannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud... "

"Santai saja, ucapanmu membuatku memikirkan ide untuk sesekali kabur dan berjalan-jalan dengannya" kekehan khas lelaki Scotland itu menggema.

"Jangan gila, itu akan membahayakanmu" Minho berdiri dari tempatnya.

"Aku tau... Aku tau... Baiklah, aku menunggumu malam ini" satu tepukan pada pundak Minho mengakhiri percakapan kedua pangeran pewaris tahta berbeda negara itu.

Minho kembali memeriksa smartphone-nya, sejak tadi ia menunggu kabar dari Kai, dan benar saja, beberapa pesan Kai masuk.

"Yoochun?" ujar Minho, dengan segera ia mendial nomor Kai.

'Yeoboseyo'

"Kai, cari daftar anggota pengawal kerajaan khusus dari istana"

'Apa? Kau gila, itu data rahasia Minho, bagaimana bisa... '

"Turuti perintahku! aku curiga jika kepindahan Taemin ke Nami adalah kesengajaan dan termasuk dalam rencana ayahku"

'Akkhh... Kenapa menjadi serumit ini, tunggu-tunggu'

Mulai terdengar suara Keyboard komputer yang saling beradu, Minho yakin Kai mulai mencari-cari disebrang sana.

'Semua datanya dikunci dengan pasword'

Blam... Bugh...

Minho melempar begitu saja buku dan tas yang ia bawa tadi. Menarik kursi dan mulai membuka laptopnya.

"Kirimi aku aksesnya" ujar Minho, selang beberapa menit laptopnya menyala, mengeluarkan sebuah akses memasuki sebuah web.
"Kai, kau masih ingat kita sering membobol saham kotor milik pegawai kepemerintahan?" tanya Minho.

'Y.. Ya ada apa?' suara Kai terdengar tak yakin, ia pasti telah mengira jika Minho sebentar lagi akan meminta suatu hal yang bersangkutan dengan itu.

"Lakukan pada data ini!"

'Tidak! Aku akan langsung ditangkap polisi jika ketahuan membobol data-data istana' ucapan keras Kai membuat Minho mengeryit.

"Kau bisa memasukan malware kedalam jaringannya agar situs pelindung istana tidak bisa melacakmu bukan?!"

'Ahhh... Kau gila Minho, Kau gila, kau sedang tidak waras kawan'

"KAI!  Dengarkan aku, ini bisa saja tidak hanya mengenai Taemin, tapi juga pulau Nami, foto yang kau kirim padaku adalah foto Yoochun, aku tau persis dia bukan pengawal biasa, dia adalah agen khusus dari istana, ia tak mungkin mengikuti Taemin tanpa sebab"

SWORD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang