Lovers 20

261 39 39
                                    

“Tuan Lee! Tuan Lee!!” seorang wanita paruh baya berlari menghampiri Taemin yang berjalan tergesa memasuki daerah kebakaran.

“Bibi Sue, mengapa anda masih disini, cepatlah kepesisir!” Taemin memegang tangan wanita yang tengah bergetar itu.

“Tuan Lee, Tolong Eunsoo dan Jungwoo, mereka masih berada didalam sana!” Suara bergetar itu membuat mata Taemin melebar dengan sempurna.

“Apa? Bagaimana mungkin… “

“Ada ap Taemin?” Tanya Minho yang baru datang.

“Astagah?! Ya… Yang Mulia Pangeran?” Wanita bernama Sue itu begitu terkejut mendapati Minho berada disana.

“Aku harus kedalam!” Ujar Taaemin

“Apa?! Kau gila? Lihat api itu, kau tak bisa masuk kesana?”

“Bibi, pergilah ketempat yang lain, aku berjanji akan membawa Bibi Eunsoo dan Jungwoo keluar dari sana” Taemin meyakinkan wanita paruhbaya yang kini mengangguk itu.

“Tolong, Tolong mereka Tuan Lee, mereka adalah satu-satunya keluargaku!” Ujar wanita paruhbaya itu sebelum pergi.

“TAEMIN BERHENTI!!” Minho memegang tangan Taemin ketika lelaki itu hendak berlari.
“Api sudah semakin membesar! Apa kau gila ingin masuk kesana?”

“Aku ingin memastikan jika semua orang telah berada di pesisir”

Benar, Api telah melahap sebagian rumah di pesisir ketika Taemin dan Minho tiba, angin yang berhembus kuat mempermudah api menjalar kerumah-rumah yang lain. Beberapa warga telah berlarian ke pesisir untuk menyelamatkan diri.

“Tidak…Tidak!! Aku tak akan membiarkanmu masuk kedalam, kau sudah berjanji untuk ikut bersamaku pagi nanti, aku tak ingin kehilanganmu, kita baru saja bertemu” Minho memegang wajah lelaki dihadapannya.

“Yang Mulia” Taemin meraih tangan dipipinya, menggenggam tangan itu begitu erat.
“Selama janji itu masih kau pegang, aku akan tetap kembali padamu” Taemin tersenyum.

Minho menatap dalam legam netra pengawalnya. Seluruh hal yang berkaitan dengan Taemin adalah sebuah dejavu baginya, seakan ia tau Taemin akan mengatakan hal itu, atau mungkin sebenarnya ia memang pernah mengalaminya.

“Baiklah jika begitu, aku akan ikut bersamamu kedalam”

“Tapi Yang Mulia…”

“Jika kau masuk, aku juga akan masuk, jika aku tak boleh masuk, maka kaupun tak akan kuperbolehkan masuk, dari awal aku tak menerima sebuah penolakan tuan Lee, jadi jangan banyak bicara lagi, kita harus menyelamatkan orang-orang yang masih berada didalam” Minho segera menarik tangan Taemin dan memasuki jalan pemukiman warga yang telah dilahap api.

Anggaplah Taemin gila, karena ia merasa bahagia ditengah kobaran api yang mereka lalui, hanya karena saat ini Minho tengah menggenggam erat tangannya.

“Bagaimana kita memasukinya?” pertanyaan Minho membubarkan pemikiran Taemin. Ia menangkap kobaran api yang menghalangi jalan mereka.
“Ini sangat besar Taemin, bagaimana kita bisa melewatinya?”

Taemin melihat kesekeliling mereka, mungkin ada kain atau sesuatu untuk melindungi tubuh mereka agar mampu menembus api.

“Ahh… itu dia!” Taemin berlari kesalah satu pekarangan warga”

“Apa yang kau lakukan?” Minho menyusul pengawalnya itu.

“Ini bisa digunakan Yang Mulia, rumput lau basah!” Taemin mengambil sebuah jala yang digunakan untuk menjemur rumput laut hasil panen para nelayan.

SWORD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang