Gemericik air menemani temaram bulan Purnama, suara bambu yang saling bersahutan satu sama lain tak mengganggu lelaki yang tengah menikmati hangatnya air yang menggenangi tubuhnya. Kepulan asap membumbung dan memenuhi kolam besar itu, membawa aroma menenangkan di kepala sang lelaki.
"Yang Mulia"
Suara lembut mengalihkan pandang sang lelaki. Riak air yang tercipta ketika tubuhnya berbalik itu membuat asap di sekitarnya perlahan menghilang, menampakkan wajah tampan yang tengah tersenyum manis menatap lelaki bersurai panjang yang sedang membungkuk dihadapannya.
Lelaki itu mengenakan Jeogori putih yang terlihat pas ditubuhnya. Surainya tergerai panjang, menyembunyikan bahunya.
"Kemarilah" ujar lelaki didalam kolam.
Lelaki bersurai panjang itu mengangguk, melepas beoseon putih yang membalut kakinya. Melepas Goreum yang menjadi pengikat Jeogorinya, dan menampakkan tubuh putih yang tak berbalut apapun.
"Kau sangat cantik"
Lelaki bersurai panjang itu menunduk, ia tau seharusnya dirinya marah mendapat pujian bak wanita, namun jika sang tuan yang memujinya, ia tak mampu berbuat apapun selain tersipu dan menyembunyikan wajahnya.
"Kau tidak kedinginan? Cepatlah masuk kemari"
Perintah itu tak akan ia biarkan terulang, membuatnya segera meninggalkan jeogori yang ia kenakan dan menenggelamkan tubuhnya kedalam kolam yang sama dengan sang tuan.
Mata tajam itu tak beralih dari bawahannya, menatap lelaki bersurai panjang yang mulai mendekat padanya. Riak air yang tercipta saat lelaki itu berjalan membuat jantung mereka bertalu, dan seakan beradu satu sama lain.
Sreet
Karena tak sabar lelaki bermata elang itu menarik bawahannya, membuat lelaki bersurai panjang itu hilang keseimbangan dan jatuh dalam dekapannya.
"Ya.. Yang Mulia"
"Panggil aku Yunho, Jaejoong!"
"Yunho" Jaejoong menatap mata elang itu dalam.
Yunho tersenyum sebelum mengikis jarak mereka, menciptakan sebuah ciuman dalam dan sarat akan rindu.
"Eummhh... " Jaejong mengangkat tangannya, mengalungkan pada pundak kokoh sang tuan. Sedangkan pinggangnya telah didekap erat oleh tuannya.
"Aku merindukanmu" ujar Yunho setelah melepas ciuman itu.
"Aku juga merindukanmu Yunho" Jaejoong mendekap tubuh itu.
"Kau tau seberapa cemas aku menunggumu, aku takut jika kau tak akan pulang" Yunho mempererat dekapannya.
"Selama kau masih memegang janjiku dan aku masih memegang janjimu, aku akan tetap pulang padamu" ujar Jaejoong.
Yunho mengusap wajah manis lelaki dihadapannya. Membelai rahang hingga dagunya, menarik kembali wajah itu dalam pagutan lebih dalam. Kini tangan sang tuan tak lagi diam. Membelai seluruh bagian yang ia rindukan, membuat Jaejoong tak henti mendesahkan namanya.
"Ahh... Ahh... " Jaejoong terengah, merasakan begitu kuatnya Yunho memasuki dirinya, menghantarkan segala nafsu yang telah ia pendam berhari-hari.
"Eumhh... Boojae, ohh... Aku mencintaimu"
"Yunhh.. Hoo... Ahh... Aku juga mencintaimu.. Ahhhhhhh... "
.
.
."Hhahh... Hahhh... Hahhh... "
Suara deru nafas Taemin beradu dengan cepat. Kepalanya pening dan dadanya begitu sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWORD LOVE
Fanfiction"Jika Cinta kita tak dapat bersatu didunia ini, biarkan Cinta kita abadi dalam sebuah kutukan" - YunJae "Matahari tidak akan ada tanpa Bulan, dan aku tidak akan ada tanpa dirimu" - 2Min "Kita akhiri semua perasaan manis ini diatas perselisihan, sepe...