Sowon berdiri dihalte dekat sekolahnya. Dia sedang menunggu kakaknya untuk menjemput. Sowon memang meminta Suho untuk menjemputnya ke sekolah. Sowon bisa saja meminta Jun atau Jungkook untuk mengantarnya, tapi dia merasa tidak enak kepada mereka karena Sowon selalu merepotkan mereka. Lagipula Jun dan Jungkook sedang pergi bersama pacarnya. Jadi Sowon tidak ingin menganggu mereka.
20 menit kemudian, Suho tak kunjung datang untuk menjemput Sowon. Sowon mulai kesal, kakaknya itu memang selalu tidak tepat waktu. Sowon bisa memaklumi kalau kafe kakaknya itu sedang ramai-ramainya.
Karena merasa pegal, Sowon kemudian duduk dibangku halte. Karena merasa bosan, Sowon mengeluarkan ponselnya dari dalam tas lalu memainkannya.
Tidak berapa lama setelah itu, suara mobil berhenti membuat Sowon mendongakkan kepalanya. Dia melihat orang didalam mobil. Langsung saja mata Sowon terbuka lebar setelah melihat seorang laki-laki keluar dari mobil tersebut. Sowon menelan salivanya dengan susah payah. Laki-laki itu berjalan menghampiri Sowon.
Mata Sowon tidak berkedip sama sekali. Hingga sebuah lambaian tangan didepan wajah Sowon membuyarkan lamunannya.
"Hei, kamu kenapa?" tanya laki-laki itu.
"Aku tidak apa-apa," jawab Sowon cepat.
Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya, merasa bingung dengan tingkah gadis didepannya.
"Kenapa kakak belum pulang?" tanya Sowon.
"Tadi aku sudah dalam perjalanan pulang, tapi tiba-tiba saja Kak Suho meneleponku, katanya dia tidak bisa menjemputmu!" jawabnya.
Kenapa Kak Suho menyuruh Kak Sehun untuk menjemputku? Kalau tidak bisa jemput, aku kan bisa pulang naik bus. Kalau begini aku merasa tidak enak dengan Kak Sehun, batin Sowon merutuki sikap kakaknya itu.
Sebuah tangan menepuk pundak Sowon, "Sowon, kamu tidak apa-apa?" tanya Sehun.
"Tidak, kak. Aku tidak apa-apa."
"Ya sudah, kamu akan pulang sekarang atau masih ingin tetap disini?"
"Sebaiknya kita pulang saja, kak."
Kita? Sowon merutuki omongannya yang salah bicara. Memangnya siapa yang dimaksud dengan kita? Apakah Sowon dengan Sehun?
Kamu bodoh Kim Sowon, batin Sowon merutuki omongannya.
Sehun tersenyum. Entah karena apa dia tersenyum. Yang jelas Sowon tidak bisa menjelaskannya.
"Baiklah, ayo kita pulang!" ajak Sehun sambil mengulurkan tangannya bermaksud untuk menggandeng tangan Sowon.
Sowon menerima uluran tangan Sehun ragu-ragu. Lalu mereka berjalan menuju mobil Sehun. Mereka tidak menyadari bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka.
***
Didalam mobil, sama sekali tidak ada yang berniat membuka percakapan. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sowon menatap ke luar jendela, sedangkan Sehun menatap ke depan fokus menyetir.
Sebenarnya Sowon ingin meminta penjelasan kepada Sehun, tapi dia takut menganggu Sehun. Sungguh! Mulut Sowon sudah gatal ingin menanyakannya. Tapi dia tidak memiliki keberanian.
Setelah 5 menit, Sowon memutuskan untuk menanyakannya. Sowon menoleh ke arah Sehun. Seketika saja Sowon mematung. Sungguh! Bila dilihat dari samping Sehun sangat tampan. Sowon menatapnya tanpa berkedip.
Tiba-tiba saja Sehun menolehkan kepalanya ke arah Sowon. Dia bingung dengan tatapan intens Sowon padanya.
"Sowon, kamu tidak apa-apa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Whisper [END]
FanfictionKim Sowon hanyalah gadis biasa yang beruntung memiliki pacar populer di sekolahnya. Ah, entahlah, itu semacam keberuntungan atau kesialan karena nyatanya Sowon harus mendapat berbagai makian dan hinaan dari teman sekolah karena dituduh telah merebut...