9

646 82 3
                                    

Mobil Sehun berhenti dipekarangan rumah Sowon. Sehun keluar dari mobil dan berjalan memutari mobil. Sehun membukakan pintu mobil untuk Sowon masih dengan senyuman yang mengembang. Sowon balas tersenyum kepada Sehun.

"Terima kasih," ucap Sowon sambil tersenyum.

Sehun mengangguk.

Sowon sengaja tidak langsung masuk ke dalam rumahnya. Dia ingin berlama-lama dulu dengan Sehun yang baru saja menjadi pacarnya sejak tadi sore.

Posisi mereka kini berhadapan. Sowon yang menyandar pada mobil Sehun dan Sehun yang ada dihadapannya sembari meletakan satu tangannya dikaca mobil.

Sehun menatap lekat-lekat pada Sowon. Senyumannya tidak pernah luntur sejak tadi sore sampai saat ini. Sowon yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah. Dia memalingkan pandangannya ke samping. Jarak diantara mereka cukup dekat sehingga Sowon bisa merasakan hembusan nafas Sehun dikepalanya.

"Kamu sangat cantik!" ucap Sehun.

Sowon menoleh ke arah Sehun. Sehun masih menatapnya sama seperti tadi.

"Jangan menatapku seperti itu!" ucap Sowon.

Sehun tertawa kecil.

"Memangnya kenapa? Apa aku tidak boleh menatap pacarku?"

Sowon tersenyum. Mendengar Sehun menyebutkan kata 'pacar', pipi Sowon langsung merona merah. Sungguh! Sowon tidak percaya bahwa sekarang dia adalah pacar Sehun, laki-laki yang sangat populer disekolah. Dia merasa sangat senang.

Tiba-tiba senyum Sowon perlahan memudar. Dia baru ingat tentang permintaannya Taehyung. Dia tidak tau sekarang harus berbuat apa. Apakah Sowon mengambil tindakan yang salah? Tadinya dia berniat ingin menjauh dari Sehun, tapi dia juga seakan tidak rela untuk meninggalkan Sehun. Taehyung sudah rela mengorbankan perasaannya untuk orang yang dicintainya agar bahagia dengan orang lain. Tapi Sowon seakan tidak tau diri. Dia terlalu mementingkan dirinya sendiri. Dia tidak memikirkan perasaan orang lain.

Sehun yang melihat perubahan wajah Sowon langsung mengernyitkan dahinya. Perlahan Sehun membelai pipi Sowon dengan lembut.

"Kamu kenapa?" tanya Sehun dengan lembut.

Sowon tidak menjawab. Dia memilih untuk memalingkan wajahnya dari Sehun ke arah lain.

Sehun menghela nafas.

"Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?"

Sowon masih terdiam.

"Sowon," panggil Sehun dengan nada lembut.

Sowon menoleh lagi ke arah Sehun, "Kak!"

"Kamu kenapa? Cerita padaku!"

"Aku ingin bertanya!"

"Kamu ingin bertanya apa?"

"Tapi kakak harus berjanji, setelah aku bertanya kakak tidak akan marah."

Sehun mengangguk.

"Apakah kakak masih mencintai Kak Irene?" tanya Sowon dengan berhati-hati. Entah kenapa Sowon bertanya seperti itu. Lidahnya seakan ingin mengucapkannya.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu? Bukankah kamu sudah tau jawabannya!"

"Aku hanya ingin memastikan."

"Jadi kamu kira aku tidak bersungguh-sungguh untuk menjadi pacarmu? Kamu mengira aku hanya mempermainkan hatimu?"

"Bukan seperti itu! Tapi kakak sudah tau kan bahwa Kak Irene masih sangat mencintai kakak!"

Love Whisper [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang