Tok!
Tok!
Tok!
Sowon berlari untuk membukakan pintu. Dia tersenyum senang saat melihat siapa yang datang.
"IBU!" teriak Sowon. Lalu dia memeluk Tae Hee, ibu Sowon.
"Aku sangat merindukanmu, bu."
Sowon memeluk ibunya sangat erat.
"Ibu juga merindukanmu, nak!" ucap Tae Hee sambil mengelus kepala Sowon.
"Kamu jangan terlalu erat memeluk ibu, Sowon." ucap Suho yang baru saja datang.
"Apa kamu tidak merindukan ayah?" tanya Rae Won, ayah Sowon karena sedari tadi keberadaannya seperti tidak dianggap.
Sowon melepaskan pelukannya. Dia menoleh ke arah ayahnya. Lalu dia memeluknya juga seperti yang tadi dilakukan pada ibunya.
"Aku juga merindukan ayah," ucap Sowon.
"Tapi ayah tidak merindukanmu," canda Rae Won.
"Ayah jahat!"
Rae Won tertawa.
Suho berjalan menghampiri ibunya lalu dia memeluknya juga.
"Bagaimana kabar ibu?" tanya Suho setelah melepaskan pelukannya.
"Kabarku baik," jawab Tae Hee.
"Bagaimana dengan kafemu, Suho?" tanya Rae Won setelah melepaskan pelukannya dengan Sowon.
"Kafeku seperti biasa. Selalu ramai. Namun, kemarin ada salah satu pegawaiku dibagian administrasi yang mengambil sebagian uang kafe. Lalu dia kabur entah kemana," jelas Suho.
Rae Won dan Tae Hee terkejut.
"Benarkah? Kenapa kakak tidak memberitahuku?" tanya Sowon sama-sama terkejut.
"Kakak tidak ingin membuatmu kepikiran. Lagi pula ini masalah kakak. Kakak akan mengurusnya."
"Apakah kamu sudah mencarinya?" tanya Rae Won.
"Aku sudah memerintahkan pegawaiku yang lain untuk mencarinya. Jadi, kafe aku tutup untuk sementara."
"Jadi itu sebabnya kamu kemarin pulang malam?" tanya Tae Hee.
Suho mengangguk.
"Kenapa kamu tidak menceritakannya pada ibu? Kalau ibu tau, ibu tidak akan memarahimu tadi pagi," jelas Tae Hee.
"Tidak apa, bu. Baiklah! Ayo kita masuk. Ibu dan ayah pasti cape kan?" ucap Suho.
Kemudian mereka masuk ke dalam rumah.
***
Jungkook menekan bel apartemen Eunha. Malam ini, dia berniat akan mengajak gadisnya itu pergi.
Penampilannya malam ini cukup santai. Dengan jeans panjang hitam dan kaos polos berwarna hitam. Dilengkapi dengan jaket berwarna putih dan sepatu berwarna senada dengan kaosnya.
Seseorang membukakan pintu dari dalam. Tampak seorang gadis memakai dress pendek selutut tanpa lengan berwarna biru muda dan dikakinya pun sudah terpasang heels yang tidak terlalu tinggi berwarna putih. Gadis itu tersenyum manis pada Jungkook.
"Hai, Jungkook," sapa Eunha.
Jungkook terdiam. Dia melihat Eunha tanpa berkedip. Hingga lambaian tangan membuyarkan lamunan Jungkook.
"H.. hai juga Eunha," balas Jungkook. "Kamu sangat cantik malam ini," lanjutnya.
Tentu saja perkataan Jungkook barusan mampu membuat pipi Eunha merona merah. Eunha menunduk untuk menutupi rona merah dipipinya. Dia tersenyum malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Whisper [END]
FanfictionKim Sowon hanyalah gadis biasa yang beruntung memiliki pacar populer di sekolahnya. Ah, entahlah, itu semacam keberuntungan atau kesialan karena nyatanya Sowon harus mendapat berbagai makian dan hinaan dari teman sekolah karena dituduh telah merebut...