Sudah tiga hari Sowon mengurung diri didalam kamar. Dan sudah tiga hari pula Sowon tidak masuk sekolah. Alasannya karena dia tidak ingin bertemu dengan Sehun. Berlebihan memang, tapi Sowon sudah terlanjur sakit hati pada Sehun.
Sebagai kakak, Suho sangat khawatir dengan keadaan Sowon. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak menyangka, dampaknya akan seperti ini. Sejak tempo hari Sowon pulang ke rumah dengan keadaan menangis, Sowon tidak pernah keluar kamar sama sekali.
Dan sekarang, gadis itu sedang duduk didepan cermin. Dia memandangi kondisinya saat ini. Sama sekali bukan Sowon yang seperti biasanya. Rambut yang berantakan, kantung mata yang hitam akibat kurang tidur, mata yang selalu sembap, wajahnya yang sangat pucat, dan badannya yang kurus karena sudah tiga hari Sowon tidak menyentuh makanan sama sekali.
Satu tetes air mata jatuh ditangan Sowon saat dia mengingat kejadian tiga hari yang lalu. Hubungan Sowon dan Sehun memang baru berjalan 2 bulan, tapi Sowon sudah sangat mencintai Sehun. Dia masih tidak menyangka Sehun akan berbuat seperti itu. Sowon memang tidak ingin mendengarkan penjelasan dari Sehun, karena menurut dia apa yang dilihatnya tiga hari yang lalu sudah cukup membuktikan.
Semakin lama air mata yang menetes dari mata Sowon semakin deras mengalir dan berubah menjadi isakan.
Sudah dua jam Sowon menangis didepan cermin. Dia menghapus air matanya secara perlahan. Lalu dia bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya untuk mengambil minum yang diletakkan diatas nakas karena mendadak tenggorokannya kering.
Saat dia hendak mengambil gelas berisi air mineral, kepalanya mendadak sakit. Dia meringis. Saat ini kepalanya begitu sakit.
Lama kelamaan rasa sakit itu semakin menjadi. Pandangannya pun mulai mengabur. Sowon tidak dapat menopang tubuhnya lagi.
Prangg!
Suara gelas terjatuh karena tersenggol oleh tangan Sowon. Detik berikutnya, Sowon sudah jatuh pingsan dilantai kamarnya.
***
Suho memarkirkan mobilnya dihalaman rumahnya. Dia baru saja pulang dari kafenya untuk sekedar mengecek keadaan kafenya.
Suho melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Namun, langkahnya berhenti saat mendengar suara gelas yang beradu dengan lantai. Pikirannya langsung tertuju pada satu orang.
Sowon, batin Suho.
Dia mempercepat langkahnya menuju kamar Sowon. Dia khawatir dengan keadaan adiknya itu.
Suho menggapai handle pintu kamar Sowon. Namun, Sowon mengunci pintu kamarnya dari dalam.
Tidak ada cara lain, aku harus mendobraknya, ucap Suho dalam hati.
Suho mencoba untuk mendobrak pintu kamar Sowon. Dia mengeluarkan semua tenaganya.
Tidak butuh waktu lama Suho sudah bisa mendobrak pintu kamar Sowon. Lalu, dia langsung ke dalam. Matanya langsung melebar saat melihat Sowon sudah tergeletak diatas lantai. Dia langsung menghampiri adiknya itu.
"Sowon," panggil Suho dengan nada khawatir.
Sowon masih diam. Suho menempelkan punggung tangannya di dahi Sowon. Matanya langsung melebar saat merasakan suhu tubuh Sowon yang sangat panas.
Suho mengangkat tubuh Sowon dan membawanya keluar kamar. Dia akan membawa Sowon ke rumah sakit.
***
Chen sedang mengurus biaya administrasinya Taehyung. Tadi pagi, tiba-tiba saja suhu tubuh adiknya itu sangat panas. Tanpa berpikir lagi, Chen langsung membawa Taehyung ke rumah sakit. Orang tuanya pun sudah pulang dari luar kota dan saat ini sedang berada dikamar rawat Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Whisper [END]
FanfictionKim Sowon hanyalah gadis biasa yang beruntung memiliki pacar populer di sekolahnya. Ah, entahlah, itu semacam keberuntungan atau kesialan karena nyatanya Sowon harus mendapat berbagai makian dan hinaan dari teman sekolah karena dituduh telah merebut...