Suho memijat keningnya yang sedikit pusing. Dia menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi diruangannya. Penampilannya saat ini cukup kacau. Dengan kemeja yang kusut dan bagian lengannya dilipat sampai siku, rambut yang berantakan, dan kantung mata yang hitam.
Semalam dia tidak bisa tidur sama sekali. Alhasil dia terpaksa berjaga sampai sekarang. Dia pun tidak pulang ke rumah dan tidak menelepon ke rumah.
Saat ini, pikiran Suho sedang kacau. Dia khawatir pada Ji Eun karena kemarin dirinya melihat Chanyeol menarik Ji Eun dengan paksa untuk masuk ke dalam mobil Chanyeol. Entah apa yang akan dilakukan oleh pria itu pada Ji Eun. Suho sudah berusaha untuk mengejarnya. Namun, dia kehilangan jejak. Dan saat ini, dia sangat khawatir pada Ji Eun. Dirinya takut Chanyeol akan melakukan hal yang tidak-tidak pada Ji Eun. Walaupun sekarang Ji Eun adalah mantan pacarnya, tapi percayalah bahwa dirinya masih tulus mencintai Ji Eun.
Suara kenop pintu membuyarkan lamunan Suho. Suho mendongak dan tersenyum saat melihat adiknya datang.
Sowon berjalan menghampiri Suho, lalu dia duduk dikursi berhadapan dengan Suho.
"Hey! Kenapa wajahmu cemberut seperti itu?" tanya Suho saat melihat wajah adiknya yang tampak kesal.
"Kak, apakah karyawan di kafe ini memang selalu berpacaran saat jam kerja?" tanya Sowon.
Suho menaikkan sebelah alisnya, "Memangnya kenapa? Apa yang terjadi?"
"Tadi aku melihat dua karyawan di kafe ini sedang bermesraan. Sempat-sempatnya mereka berdua berpacaran saat kafe sedang ramai!" ucap Sowon tampak kesal.
"Benarkah? Siapa mereka?"
"Sana dan Wonwoo."
"Mereka berdua ini selalu saja seperti itu. Padahal sudah aku peringatkan agar tidak berpacaran saat jam kerja sedang berlangsung," gumam Suho. "Baiklah. Nanti kakak akan urus mereka," lanjutnya.
"Ada apa kamu kesini?" tanya Suho pada Sowon.
"Aku disuruh oleh ibu untuk melihatmu. Ibu khawatir pada kakak karena kakak tidak pulang semalam dan tidak meneleponnya. Kakak tau? Ibu merusak jadwal hari liburku yang seharusnya aku pakai untuk bersantai. Padahal kakak memang sudah biasa kan kalau tidak pulang kerumah!" ucap Sowon sekaligus menyindir.
"Kakak minta maaf karena tidak memberitahu Ibu. Entahlah. Saat ini kakak sedang banyak pikiran."
"Ya! Aku mengerti. Bukan kakak saja yang seperti itu. Tapi, aku pun sama seperti kakak," ucap Sowon dramatis.
Suho menatap heran adiknya. Tidak biasanya adiknya seperti itu.
"Apa kamu sehat?" tanya Suho.
"Tentu saja. Aku memang selalu sehat."
"Tapi kelihatannya tidak," gumam Suho.
"Kakak bilang apa?" ucap Sowon sambil memukul meja yang ada dihadapannya dan bangkit dari duduknya.
Suho terlonjak kaget, "Bisa tidak kamu tidak usah mengagetkanku!"
"Tidak!" balas Sowon ketus.
Suho makin menatap heran pada Sowon. Dia mengernyitkan dahinya.
Ada apa dengan dia? Tidak biasanya seperti ini! Apakah adikku mempunyai penyakit yang serius dan dia menyembunyikannya? pikir Suho.
Suho menggeleng menghapus pikiran anehnya itu.
"Sudahlah, aku pamit pulang. Aku akan melanjutkan tidurku yang tertunda," ucap Sowon. Tanpa menunggu jawaban Suho, Sowon langsung pergi keluar ruangan Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Whisper [END]
Fiksi PenggemarKim Sowon hanyalah gadis biasa yang beruntung memiliki pacar populer di sekolahnya. Ah, entahlah, itu semacam keberuntungan atau kesialan karena nyatanya Sowon harus mendapat berbagai makian dan hinaan dari teman sekolah karena dituduh telah merebut...