12

606 70 0
                                    

Sowon terus berlari walaupun dibelakangnya Sehun sedang mengejarnya sambil terus memanggil namanya. Dia sudah terlanjur sakit hati pada Sehun.

Sowon berlari meninggalkan sekolah. Saat Sowon baru sampai gerbang, tangannya ditarik oleh seseorang dari belakang cukup kencang. Refleks dia membalikkan tubuhnya dan menubruk seseorang yang menariknya tadi.

Masih dengan air mata yang mengalir dikedua pipinya, dia mendongak untuk melihat orang itu. Begitu sudah melihatnya, dia langsung menepis tangan yang dipegang oleh orang itu.

Plakk!

Sebuah tamparan mendarat dipipi kiri Sehun dengan keras. Sowon menatap orang itu dengan tatapan marah.

"Aku bisa jelaskan semuanya," ucap Sehun.

"Tapi aku tidak ingin mendengarnya," balas Sowon.

"Sowon, itu semua tidak seperti yang kamu lihat!"

"Sudah jelas-jelas tadi aku melihatnya."

"Kamu harus percaya padaku."

"Tapi kejadian tadi cukup membuatku percaya padamu kalau pernyataan cintamu semua padaku hanya sekadar omongan. Kakak tidak benar-benar mencintaiku!"

Sehun mengusap wajahnya frustasi. Sungguh! Sowon hanya salah paham.

"Jangan temui aku!" ucap Sowon dingin lalu dia pergi menaiki taksi yang tadi diberhentikannya.

Sehun menatap kepergian Sowon. Kemudian detik berikutnya dia tersadar dan kembali lagi ke parkiran sekolah untuk mengambil mobilnya.

***

Suho langsung membuka pintu rumahnya setelah mendengar ada yang mengetuknya. Baru saja dia membukakan pintu, Sowon langsung masuk dengan wajah yang penuh air mata.

Suho menatap bingung pada Sowon. Kemudian dia mengikuti Sowon yang berjalan cepat menuju kamarnya.

Saat Suho akan masuk ke kamar Sowon, Sowon sudah lebih dulu menutup pintunya dengan keras.

"Sowon, apa yang terjadi?" tanya Suho.

Tidak terdengar jawaban dari Sowon. Hanya terdengar suara tangisan dari dalam. Suho sudah dapat memastikan bahwa adiknya itu sedang menangis.

Sehun, batin Suho.

Tangannya tiba-tiba terkepal sangat kuat sampai kuku-kuku jarinya memutih. Suho dapat menyimpulkan bahwa adiknya menangis karena Sehun.

Terdengar suara mobil dari arah luar. Suho langsung melangkahkan kakinya ke luar rumah.

Sesampainya diluar, dia melihat Sehun keluar dari mobilnya. Sehun berjalan menuju Suho yang berdiri tidak jauh dari mobilnya.

Suho menatap Sehun dengan tatapan marah.

"Kak, dimana Sowon?" tanya Sehun.

Bugg!!

Suho memukul wajah Sehun dengan keras. Saking kerasnya, Sehun sampai jatuh tersungkur ke lantai. Sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah.

Suho berjalan menghampiri Sehun. Dia menarik kerah baju Sehun.

"Apa yang telah kamu lakukan pada Sowon?" desis Suho. Dirinya kini sudah dipenuhi amarah.

"Aku bisa menjelaskannya, kak. Maka biarkanlah aku untuk bertemu dengan Sowon," balas Sehun.

Bugg!!

Satu pukulan mendarat lagi dipipi kanan Sehun. Sehun memegang pipinya yang terasa nyeri.

Love Whisper [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang