11

587 79 1
                                    

Eunha menutup pintu apartemennya lalu menguncinya. Ia berjalan menuju lift sambil memainkan ponselnya.

Pip!

Lift tertutup. Didalam lift hanya ada dirinya. Kemudian lift terbuka, masuklah seorang gadis dengan kantung mata yang hitam.

Eunha memperhatikan gadis itu dari atas sampai bawah. Kondisi gadis itu sangat memprihatinkan. Kedua matanya bengkak dengan wajah yang pucat. Sudah dapat dipastikan bahwa gadis itu banyak menangis.

Pip!

Lift kembali terbuka. Gadis itu lebih dulu keluar lalu diikuti oleh Eunha. Gadis itu berjalan sangat terburu-buru lalu memasuki mobil yang terparkir diparkiran gedung apartemen ini kemudian menjalankannya.

Eunha masih memperhatikan mobil yang dinaiki gadis itu hingga hilang pada saat dibelokan. Entah kenapa dia sangat penasaran dengan gadis itu.

Eunha menghembuskan nafas kasar. Dia memutuskan untuk berjalan menuju Jungkook yang sudah menunggu lama didalam mobilnya.

Eunha memasuki mobil Jungkook dengan wajah kesal. Jungkook menatap bingung pada kekasihnya itu.

"Kamu kenapa?" tanya Jungkook lembut.

"Aku tadi bertemu dengan seorang gadis. Kamu tau? Kondisi gadis itu sangat memprihatinkan. Kedua matanya bengkak dan terdapat lingkaran hitam dibawah matanya. Wajahnya pun sangat pucat. Aku merasa kasihan kepada gadis itu," jelas Eunha.

"Kamu kenal dengannya?"

"Tidak."

"Padahal kamu satu gedung apartemen dengannya."

Eunha menghela napas, "Aku baru melihatnya."

"Aku akan mencari tau nama gadis itu."

"Kamu ini bagaimana sih? Mau mencari tau bagaimana bila kamu saja tidak tau wajahnya," ucap Eunha kesal. Dia melipat tangannya didada.

"Aku akan sering main ke apartemenmu agar aku bisa bertemu dengan gadis itu."

"Ya! Terserah kamu saja," ucap Eunha malas.

Tiba-tiba Eunha memutar tubuhnya menjadi manghadap Jungkook. Wajahnya yang tadi kesal berubah menjadi ceria.

"Kamu tau tidak? SinB juga tinggal digedung apartemen ini."

Jungkook mengerutkan dahinya, "SinB?"

"Ya! Hwang SinB. Sahabat lamaku yang pernah aku ceritakan padamu!"

Jungkook hanya mengangguk. Dia kemudian mulai menjalankan mobilnya untuk meninggalkan gedung apartemen menuju sekolahnya.

***

Ji Eun mengendarai mobilnya menuju sebuah taman. Sesampainya dia ditaman, dia langsung memarkirkan mobilnya.

Dia melangkahkan kakinya menuju sebuah bangku taman yang sudah diduduki oleh seorang pria. Ji Eun menatap punggung pria itu dengan tatapan marah. Dia memutuskan untuk menghampiri pria itu.

Merasa kehadiran seseorang, pria itu mendongak untuk melihat Ji Eun. Kemudian dia bangkit dari duduknya dan berdiri menghadap Ji Eun sambil memasuki kedua tangannya pada saku jaketnya.

"Aku bisa jelaskan tentang kejadian kemarin. Itu tidak seperti yang kamu lihat. Kamu jangan salah paham dulu," ucap pria itu.

"Aku tidak butuh penjelasanmu. Semuanya sudah jelas. Tidak perlu ada yang dijelaskan lagi," desis Ji Eun sambil mendongak menatap pria itu yang lebih tinggi darinya.

Pria itu menghembuskan nafas kasar.

"Sungguh, aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Kami hanya sebatas teman," ucap pria itu mencoba menyakinkan.

Love Whisper [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang