6

761 89 1
                                    

'Sowon pov'

Aku baru saja selesai membereskan buku untuk pelajaran besok. Berhubung tidak ada tugas yang harus dikerjakan, jadi aku memutuskan untuk langsung tidur saja. Biasanya bila tidak ada tugas pun, aku selalu belajar untuk materi yang akan dipelajari besok. Namun, entah kenapa saat ini aku malas untuk membuka buku.

Baru saja aku akan terlelap, suara ketukan pintu kamar membangunkanku. Terpaksa aku harus membukakan pintu untuk melihat siapa orang diluar.

Mungkin Kak Suho, batinku.

Cklek!

Suara pintu dibuka. Tampaklah pria tampan yang hanya menggunakan kaos putih polos dan celana pendek selutut. Kedua telapak tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya. Rambutnya dibiarkan berantakan dan makin menambah aura ketampanannya. Aku sampai tidak bisa berkedip saat melihatnya.

Pria itu berdehem. Aku segera tersadar kembali.

"Ada apa, kak?" tanyaku pada Suho. Ya! Dia adalah Suho. Kakak laki-lakiku. Aku sangat bersyukur memiliki kakak seperti Suho. Semenjak orang tuaku memutuskan untuk bekerja di luar negeri, dia selalu menjagaku dan memperhatikanku. Dia juga sangat tampan. Banyak perempuan yang menginginkannya. Tapi sikapnya sama sepertiku, dia selalu menolaknya dengan baik-baik. Dia selalu bilang, bahwa dia tidak ingin berpacaran dulu dan ingin fokus untuk menjagaku. Padahal aku sudah dewasa, bukan seorang anak kecil lagi. Namun, aku sangat senang. Itu tandanya Suho sangat sayang kepadaku. Andai saja dia bukan kakakku, aku pasti sudah menjadikannya sebagai pacarku dan aku tidak akan lagi diledek oleh Jungkook.

"Diruang tamu ada Sehun yang sedang menunggumu! Dia bilang kalau dia ingin bertemu denganmu!" jawabnya.

Untuk apa Kak Sehun kemari? Batinku.

"Untuk kali ini, aku tidak ingin menemuinya. Bilang saja kepada dia kalau aku sudah tidur."

Entah kenapa sejak tadi siang dia menyatakan perasaannya kepadaku, aku jadi malas untuk bertemu dengannya. Terlebih lagi, dia ingin aku menjadi pacarnya. Memang sih bila selama ini aku selalu bersamanya. Tapi, bukan berarti aku juga memiliki perasaan yang sama seperti dia.

"Dia sudah datang ke sini, Sowon! Setidaknya temui dia sebentar saja."

Huh! Aku sangat kesal kepada Kak Suho. Dia selalu saja membela Kak Sehun.

"Baiklah! Aku akan menemuinya!" ucapku terpaksa.

"Baiklah! Segeralah datang, kasihan dia menunggu!"

Aku mengangguk. Kak Suho berlalu meninggalkanku. Dia melangkahkan kakinya ke kamarnya.

Aku mendengus kesal. Terpaksa aku harus menemui Kak Sehun. Aku menutup pintu kamarku. Sengaja aku tidak mengganti pakaianku yang hanya menggunakan piyama lengan pendek berwarna biru langit. Hanya untuk menemuinya sajakan? Tidak akan kemana-mana!

'Pov off'

***

Sowon melangkahkan kakinya ke ruang tamu. Terlihatlah Sehun yang sedang duduk disofa sambil memainkan ponselnya. Tampaknya dia masih belum menyadari kehadiran Sowon.

Sowon berdehem. Sehun yang merasa ada kehadiran seseorang langsung mendongakkan kepala dan berdiri. Sehun tersenyum. Dia memasukkan ponselnya kedalam saku jaketnya. Penampilan Sehun hanya memakai jeans hitam panjang dan kaos putih polos yang dilapisi jaket berwarna hitam sangat cocok untuk dipakai ditubuh atletisnya. Tidak lupa juga sepatu berwarna putih dan jam tangan hitam makin menambah ketampanannya malam ini.

"Maaf sudah membuat kakak menunggu."

"Tidak apa-apa!"

"Untuk apa kakak menemuiku malam-malam begini?"

Love Whisper [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang