10

674 80 0
                                    

Hari-hari berlalu. Tak terasa hubungan Sehun dan Sowon sudah 2 bulan. Awalnya banyak yang tidak suka dengan hubungan keduanya. Namun seiring berjalannya waktu, orang-orang itu mulai bisa menerima hubungan yang terjadi antara Sehun dan Sowon.

Yerin, salah satu sahabat Sowon awalnya kaget dengan berita Sowon yang pacaran dengan Sehun. Tapi, dia tidak melarang Sowon untuk berpacaran dengan Sehun bila itu membuat Sowon bahagia. Begitu pun dengan Eunha. Gadis berambut pendek berponi itu tampaknya tidak mempersalahkannya. Saat memdengar berita Sehun dan Sowon berpacaran, dia ikut bahagia karena akhirnya sahabatnya itu memiliki pacar.

Cuaca hari ini sangat cerah. Begitu pun dengan hati Sowon. Terlihat dari wajahnya yang sangat senang. Senyumannya pun tidak pernah luntur dari wajahnya.

Sowon, gadis cantik yang memiliki kaki panjang itu sedang berjalan menuju kafe kakaknya. Sesekali dia melirik ke sekitar untuk memperhatikan orang-orang yang sedang melakukan aktifitasnya masing-masing.

Sesampainya dia di kafe kakaknya, dia bertemu dengan Sana, salah satu karyawan di kafe.

Sana melempar senyum kepada Sowon.

"Halo," sapa Sana.

"Hai," balas Sowon. "Dimana Kak Suho?"

"Dia ada diruang kerjanya. Sepertinya dia sangat sibuk bekerja. Kalau begitu terus, bagaimana dia akan memiliki pacar? Padahal umurnya sudah cukup untuk menikah."

"Ya, kamu benar." Sowon mencondongkan tubuhnya ke Sana, "Apa kamu mau menjadi calon istrinya Kak Suho?"

Sana membelalakan matanya, "Tidak. Yang benar saja? Apa jadinya bila karyawan menjadi istrinya seorang bos? Itu tidak mungkin."

"Tapi banyak kok yang seperti itu."

"Tapi aku tidak mau," jawab Sana cepat.

Seketika saja Sowon tertawa. Sana mengerutkan dahinya.

"Kamu kenapa?"

Tawa Sowon mereda, "Kamu tidak perlu menanggapi serius perkataanku. Aku hanya bercanda."

"Aku kira kamu serius mengatakannya."

"Lagipula kamu sudah memiliki pacarkan?"

Sana menatap bingung kearah Sowon, "Siapa?"

Sowon menunjuk karyawan pria yang sedang membersihkan meja. Sana memutar kepalanya mengikuti arah telunjuk Sowon.

Sana melebarkan mata.

"Dia bukan pacarku," ucap Sana membantah.

"Benarkah? Tapi aku sering melihatmu selalu bersamanya."

"Tapi dia bukan pacarku!"

"Siapa namanya? Kalau tidak salah.. Jeon-"

"Wonwoo," potong Sana.

"Ya! Jeon Wonwoo. Bukankah dia pacarmu?"

"Bukan. Dia bukan pacarku. Dia hanya temanku di kafe ini."

"Kalau bukan pacar, kenapa pipimu merona merah?"

Langsung saja Sana memegang kedua pipinya. Sana menggeleng.

"Sudahlah! Tidak usah dibicarakan lagi. Aku akan melanjutkan pekerjaanku."

Kemudian Sana melangkah dengan wajah kesal. Sowon terkekeh melihat tingkah Sana.

Setelah kepergian Sana, Suho datang menghampiri Sowon.

"Sowon, kamu kesini?" tanya Suho.

Sowon menoleh ke arah Suho, "Ya!"

Love Whisper [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang