22. asal usul manto

9.7K 1.3K 262
                                    

Eta buluuuuu, pantes aja Dita seneng ngusap2 lenganmu ya mas, klo aku sih udah pasti pengennya ngusap2 pahanya massss 😍😍 Naik, naik, merambat eaaaaaa 😂🏃🏃🏃

Dita POV

Aku memutuskan untuk keluar dari mobil karena sudah cukup lama kami berada di dalamnya, bukannya kenapa-napa tapi takut di ciduk warga sekitar karena di sangka mobil mesum, walaupun mobil kami tidak bergoyang hanya karena ciuman.

Dino berdiri di belakangku ketika aku membuka pintu dan mendapati Manto yang tertidur pulas di atas ranjangku sambil memeluk boneka upin ipin kesayanganku.

Aku berdecak.

"Ck, kemarin bantal, sekarang boneka gue di peluk-peluk, jadi makin banyak aja yang harus di dry laundry nih" Suaraku lebih terdengar seperti gerutuan.

Aku menarik boneka-bonekaku dengan pelan, Manto terusik dan bergerak lalu kembali menarik boneka-bonekaku dari peganganku.

Aku meringis lalu duduk di tepian ranjang.

Menggoyangkan pundaknya pelan.

"Manto, bangun To" Kataku.

Manto kembali bergerak, kali ini dirinya memutar tubuhnya memunggungiku masih dengan memeluk bonekaku.

"Ya ampun kebo bener ini orang tidurnya" Kataku lagi.

Kulihat Dino yang duduk di kursi tak jauh dari ranjangku terkekeh melihat ke arah kami.

Aku mengambil nafas panjang lalu kembali menghadap Manto.

"Manto Raziaaaaaaa!!!!!" Teriakku sambil mengguncangkan pundaknya.

Manto menggeliatkan tubuhnya dan membuka matanya perlahan.

"Razia apose sihh? Eike kan udin lambada pensiun, tinta dines legong yesss" Suaranya terdengar serak tidak terlihat tanda-tanda kekagetan dari wajahnya.

*Razia apaan sih? Gue kan udah lama pensiun, gak dines lagi

"Akhirnya bangun juga lu" Kataku sambil nyengir ke arahnya.

Manto menggeser tubuhnya lalu duduk, melihat ke arahku dan Dino bergantian.

"Udin polda? Tinta sekalian aja poldanya malam, sampe eike pengsan tidore nahan lapangan bola" Katanya pelan, tangannya mengelus-elus perut ratanya.

*Udah pulang? Gak sekalian aja pulangnya malem, sampe gue pingsan tidur nahan lapar

Matanya melirik ke arahku, meraih boneka Upin dan memeluknya, tubuhnya hampir kembali dihempaskan ke belakang.

Aku langsung menarik bonekaku.

"Ishhh pinjem ceuuuu, jahara deh yeay" Katanya gemas.

*Ihhh pinjem ceuuuu, jahat deh lu

Aku melotot.

"Pake bahasa normal To, ada Dino, gak malu?" Kataku.

Manto tersenyum genit ke arah Dino, mata birunya berbinar.

"Ngapain maluku? Emangnya eike telenji, udin ah eike balik ke kamar, temen-temen eike udin nilipunin terus dari tadi" Katanya sambil berdiri dari ranjang.

*Ngapain malu? Emangnya gue telanjang, udah ah gue balik ke kamar, temen-temen gue udan nelpon terus dari tadi

"Vangeran tamvan, dari tadi ketewes-ketewes ajuah deh, suka yesss sama eike?" Lanjutnya ketika berjalan melewati Dino, lalu berhenti di depan Dino sambil mencubit lengan Dino genit.

KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang