3. korek2 info (dita)

14K 1.7K 323
                                        

Dita POV

Mataku membulat ketika memutar tubuhku dan mendapati sesosok pria yang menjulang tinggi berdiri di belakangku.

"Mas Dino" Cicitku.

Dirinya kulihat kaget ketika aku menyebut namanya.

Pria yang selama ini aku kenal dari mulut kedua orang tuaku. Dan dari photo-photo yang kulihat menempel di dinding rumah besarnya.

Pria yang selama ini telah membuatku jatuh cinta sejak aku kecil, dan baru sekarang aku melihatnya secara langsung, berdiri menjulang di depanku.

Maksudku, um, yeah, aku sering sih melihat dirinya ketika aku mengunjungi bapak atau ibuku di kediaman rumahnya yang besar itu.

Yang pasti melihat dirinya secara sembunyi-sembunyi karena sejak kecil aku tidak berani menampakkan diri di hadapannya.

Kedua orang tuaku juga melarang kami, anak-anaknya berkeliaran di kediaman rumah majikan yang selama ini telah sangat berbaik hati membantu keluarga kami.

Bayangkan saja gimana gak baik hati, aku di biayai sekolah, dari sekolah dasar sampai lulus kuliah, begitu pula kedua adikku.

Dan sekarang, setelah lulus kuliah bapak tuan besar memintaku untuk bekerja di perusahaannya.

Terus bagaimana caranya aku membalas budi kalau kerja pun aku bekerja di perusahaannya coba.

Ngerti kan maksudku?

Aku ingin sekali membalas budi bapak tuan besar, waktu dulu aku mempunyai rencana mencari kerja di perusahaan lain dan menabung, menyisihkan sebagian gajiku, dan membelikan sesuatu untuk bapak tuan atau ibu nyonya besar.

Walaupun aku tahu, mereka pasti bisa membeli apapun sangat mudah, tapi pasti ada sesuatu yang belum mereka miliki kan?

Aku mengatur nafas dan debaran jantungku yang mendadak berdetak tak beraturan.

Menatap wajahnya yang menunduk menatapku.

Kapan dirinya kembali ke Indonesia?

Yang ku tahu dirinya pindah ke Jerman untuk bekerja. Dan selama 4 tahun aku merasakan kehilangan oksigen untuk bernafas.

Lebay?

Hehehe, gak apa-apa kan?

Kulihat dirinya tersenyum.

"Kamu kok tau nama saya?" Tanyanya, suaranya menarikku kembali ke alam nyata.

Aku melangkah mundur karena jarak kami terlalu dekat.

Wajahku mendongak menatapnya.

Bapak bilang, mas Dino ini orangnya pendiam, mungkin karena dirinya adalah anak tunggal.

Padahal yang aku tahu mas Dino memiliki banyak saudara sepupu, tetapi mereka sangat jarang bertandang ke rumahnya.

Bapak bilang mas Dino tidak terlalu banyak memiliki teman.

Tapi aku tahu, dirinya memiliki sahabat perempuan yang bernama Vani.

Jadi pengagum itu jangan tanggung-tanggung, harus tahu dirinya luar dalam.

Luarnya sih aku sudah tahu semua, dalamnya aja yang belum.

Ehhh?!

Aku tersenyum ke arahnya.

"Taulah, kan saya sering denger mas Dino dari bapak atau ibu" Kataku menjawab pertanyaannya.

Dirinya mengangguk.

KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang