Backsound : In Your Eyes (OST. The King In Love)
Malam berikutnya...
Park Naeuri memerintahkan Junmyeon untuk membunuh seorang saudagar tertentu.
"N-nuguseyo...?"
"Anda adalah saudagar yang bekerja dengan Luhan untuk memanipulasi sirkulasi kain sehingga Anda bisa menjual dengan harga yang keterlaluan."
"L-lalu apa?!"
"Anda mencuri uang dengan susah payah dari orang-orang untuk keuntungan sendiri. Apa yang Anda lakukan tidak dapat dimaafkan!"
"Hiiiyyy!!!"
Pada saat berikutnya, pedangku menebas leher si taipan. Dan seperti itu, aku memasukkan pedangku kembali ke sarungnya, menyebabkan dia jatuh ke tanah dengan genangan darah. Dia segera mengangkat tangannya untuk menghampiriku, tapi Junmyeon menginjak dadanya.
"Tidak ada yang namanya makan siang gratis. Ini saatnya Anda membayar." Junmyeon menekan dadanya sehingga darah keluar dari bagian leher yang aku tebas saat dia menunduk menatapnya.
Meskipun sang taipan berjuang untuk berbicara saat ia dilumpuhkan olehnya... "Aku akan membuatnya cepat dan tanpa rasa sakit."
Junmyeon mendaratkan pukulan terakhirnya sebelum si pedagang bahkan sempat berteriak. Organ vitalnya tertusuk. Dia hanyalah mayat yang tidak bernyawa, dan tidak pernah berbicara lagi.
"Geurae. Sepertinya itu cukup."
"Ye."
Kami mengangguk satu sama lain dan melompat ke atap untuk kembali ke Toko Seni Sora. Junmyeon dan aku berlari melintasi atap dan jalanan desa.
"Kamu benar-benar mengesankan untuk kedua kalinya. Joshimhaseyo." Junmyeon berkata sambil menepuk pundakku.
Dia bersikap terlalu ramah, tapi dia sangat senang berada di dekatku.
"Aku hanya bisa melakukan apa yang aku lakukan karena bantuanmu."
"Sangat mudah bekerja denganmu. Geurae. Kita kembali."
"Ye." Dan dengan kata-kata itu, aku sekali lagi melompat ke dalam kegelapan malam.
"Biarkan aku mengajarimu sebuah jalan pintas." Junmyeon mulai berjalan menyusuri jalan yang kosong, bukan jalan yang biasa.
Setelah mengikutinya dan berjalan menyusuri lorong untuk beberapa saat, aku melihat sosok bayangan berdiri di dekatnya.
"Umm... Naeuri?"
"Oh." Park Naeuri kembali pada kenyataan. "Kalian sudah kembali?"
"Apa yang Anda lakukan di sini?"
Park Naeuri terdiam sejenak untuk memikirkan jawabannya. "Aku sedang berpatroli di sini, jadi aku pikir aku akan menunggu kalian di sini sambil pergi keluar."
"Sendirian? Mengapa kau tidak membawa Jongin bersamamu? Di luar sini sangat berbahaya, Naeuri."
"Aku membawa senjataku." Park Naeuri kemudian sedikit memegang lampion kertasnya di hadapanku. Setelah itu, dia perlahan-lahan memeriksaku dari kepala hingga ujung kaki.
A-aku merasa seperti sedang dinilai...
"Kamu memiliki robekan pada kerahmu." Park Naeuri segera berjalan mendekat dan menyentuh bahuku dimana robekan itu berasal.
"Oh, i-ge...? Aku tak sengaja merobeknya dengan pedangku."
"Kau adalah seorang ssaurabi dan kau bahkan tidak bisa menggunakan senjatamu dengan baik???"
KAMU SEDANG MEMBACA
{2} SSAURABI SHADOW (COMPLETED)
FanfictionWARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+ Sekali lagi, cerita ini terinspirasi oleh game otome Shall We Date?: Ninja Shadow. Dan, ini juga jadi cerita FF sageuk dan genderswitch pertamaku!!! Keluarga Do...