Backsound : SE O - Hidden Time (OST. The King in Love)
"SUDAH CUKUP!!!" Tapi pada saat berikutnya, Park Naeuri tiba-tiba meninggikan suaranya dan berteriak pada Baekhyun.
Setiap orang secara naluriah bertukar pandang sekilas betapa marahnya dia. Baekhyun juga ikut terkejut.
"Dia bukan nangja seperti itu!"
Park Naeuri...!
"Apakah Anda benar-benar berpikir menjerit dan melatih otoritas Anda atas saya sudah cukup untuk meyakinkan saya?!?" Detik berikutnya, Baekhyun dengan kuat membantahnya kembali sampai wajahnya merah.
"Sudah cukup, kalian berdua! Kalian harus tenang." Junmyeon secara agresif ikut campur tangan.
"Kalau kau tidak percaya, tanyakan saja kepada urabeonim-nya!"
Aku menelan ludah kasar, saat Park Naeuri mengatakan hal itu.
Aigoo... Mengapa masalahnya makin rumit?!?
Baekhyun menghampiriku dan mencengkeram bahuku. "Apa benar yang dikatakan Park Naeuri soal adikmu itu?"
Aku pun berdiri dan mendorong tubuhnya dengan tanganku hingga dia terjatuh. "Kalau kau meragukan adik perempuanku itu,...LANGKAHI DULU MAYATKU!!! Bila memang dia lah yang melakukan hal itu, aku sebagai urabeonim-nya akan meminta maaf secara pribadi kepada keluarga korban. Tapi, apa kenyataannya??? DIA ADALAH SEORANG NANGJA TERHORMAT!!! Dia tidak hanya berbakat dan terampil, namun dia adalah nangja tergigih saat bekerja untuk membantu penduduk desa kami. Aku mengetahuinya, karena aku hampir setiap hari memperhatikan dia. Kau tahu mengapa dia dijuluki Mawar Merah yang Mematikan??? Karena, DIA ADALAH SEORANG AHLI PEDANG YANG TERHEBAT SETELAHKU DI DESAKU!!!"
Aku mengambil pedang dari sarungku dan menyodorkannya kepada Baekhyun. "Kalau kau masih tidak percaya juga...bunuh aku sekarang juga, Baekhyun!!!"
"Mwo...?" Baekhyun tertegun mendengar perkataanku.
"Bila adik perempuan kesayanganku itu memang telah membujuk Park Naeuri untuk membunuh seseorang, itu berarti aku tidak becus mendidiknya dan mengasuhnya dengan baik. Jadi, BUNUH AKU SEKARANG JUGA BILA KAU MASIH TIDAK MEMPERCAYAIKU!!!"
Urabeonim, eottokae...?
Aku menangis sejadi-jadinya. Baekhyun mundur dan berlari keluar karena panik dengan ekspresi tidak percaya di wajahnya pada Park Naeuri. Aku menghapus air mataku.
Aku tidak terima, jika aku dikambinghitamkan atas masalah ini!
Junmyeon menghampiriku dan menepuk bahuku dengan lembut. "Sudahlah, Yixing. Baekhyun begitu, karena dia hanya menginginkan sebuah bukti yang jelas."
"Tapi, aku tidak terima bila adik perempuanku itu dihina seperti itu! Wajar bila aku sebagai saudaranya, sangat tersinggung dengan perkataannya."
"Algesseumnida..."
"Junmyeon, kejarlah Baekhyun." perintah Park Neuri dengan suara lembut.
"Ye, Naeuri."
Junmyeon berhasil keluar dari sana untuk menangkap Baekhyun dan sebelum hal-hal menjadi semakin tidak terkendali. Aku jatuh terduduk sambil menangis tanpa suara saat suasana tegang memenuhi udara di antara kami. Minseok mendesah dan mulai memecah keheningan. "Ini tidak seperti dirimu sendiri, karena hilang kesabaran. Apa kau tidak memikirkan perasaan Yixing yang adiknya telah dihina oleh Baekhyun seperti itu?"
Park Naeuri meliriknya sebelum mengalihkan pandangannya dan menarik napas.
"Park Naeuri..." Aku mengusap air mataku berkali-kali, namun air mataku terus terjatuh.
Dia hanya terdiam.
Park Naeuri...
Tanpa tahu apa yang harus kukatakan, aku hanya menatapnya dengan tatapan pedihnya... Semua orang bingung. Hanya waktu yang dapat menjawabnya.
"Minseok, pergilah bersama Junmyeon."
"Ye, Chanyeol..." Minseok pun pergi dari ruangan dan menutup pintunya.
Lalu, Park Naeuri menatapku dan mulai menghampiriku. Dia memelukku dengan penuh kehangatan.
Park Naeuri...?
"Maafkan tunanganmu yang bodoh ini, Kyungsoo..."
Aku membenamkan wajahku di atas dadanya. "Aku tidak terima dihina seperti itu...."
"Arasseo..."
"Mengapa aku harus dikambinghitamkan seperti ini???"
Park Naeuri membelai rambutku. "Aku menyayangimu, kau tahu? Kau mau tahu, bagaimana?"
Aku menggelengkan kepalaku. Park Naeuri tersenyum. "Geurae. Akan aku ceritakan..."
Flashback
Hampir setahun yang lalu, Park Naeuri pergi ke desaku. Kakakku Do Yixing, sedang mengajaknya berjalan-jalan mengelilingi desa kami. Saat itu, aku sedang berlatih pedang di tempat pelatihan. Aku sampai tidak sadar jika kakakku dan Park Naeuri sedang memperhatikanku sedang berlatih.
"Ah, kau memperhatikan adik perempuanku?" tanya Yixing urabeonim padanya.
"Memangnya itu terlihat jelas di wajahku?" Park Naeuri kebingungan.
"Sangat, Naeuri. Kau tahu, banyak pria yang mencintainya dari desa kami. Sayang, dia selalu menolak perjanjian pernikahan mereka."
"Wae irae?"
Yixing urabeonim tertawa kecil. "Dia sangat memikirkan penduduk desa. Makanya, dia hampir tidak peduli dengan pernikahan. Dia sangat mencintai desa kelahirannya. Ah... Padahal, aku sangat menginginkan dia untuk memakai pakaian pengantin yang cantik."
Park Naeuri tersenyum. "Jadi, kau sangat memikirkan masa depannya?"
"Geurojji! Dia adalah adik perempuanku satu-satunya. Kami yatim piatu, jadi aku harus mengurusnya. Namun, dia selalu menjagaku."
"Kau memiliki adik yang baik."
"Geurom! Kau tahu, dia adalah Mawar Merah yang Mematikan."
"Apa masksudmu?"
"Dia itu cantik, namun dia adalah seorang ahli strategi dan ahli pedang terhebat setelahku. Dia nangja pemberani dan kuat. Aku bahkan meragukan diriku untuk menjadi kepala desa. Pasalnya, dia justru lebih cocok untuk menjabat sebagai kepala desa."
"Ah, geurae?"
"Ye. Dia tidak pernah merasa lelah untuk membantu penduduk desa untuk memperbaiki rumah mereka dan memetik panen di kebun dan sawah. Harusnya, dia memiliki seorang suami yang sangat mengerti akan keinginannya."
Lalu, Park Naeuri memikirkan sebuah ide yang membuat Yixing urabeonim terkejut. "Bagaimana bila aku menikahinya?"
"Mwo...?"
"Aku sangat menyukai wanita seperti adikmu itu. Dia selalu mementingkan orang lain, daripada kepentingannya sendiri. Dan juga, dia sangat berbakat dan terampil. Bagaimana bila aku yang melakukan perjanjian pernikahan itu padamu?"
Yixing urabeonim berpikir sejenak. "Algesseumnida. Tapi, nikahilah dia jika aku sudah mulai terbiasa dengan Busan Geumgae."
"Geurae. Aku setuju."
~End of Flashback~
DEG!!!
Jantungku makin tidak karuan berdegup, setelah mendengar cerita itu.
"Jadi,...kau benar-benar menyayangiku."
"Sangat, Kyungsoo..." Chanyeol tersenyum padaku sambil melepaskan pelukannya. "Sudahlah, jangan menangis lagi. Masih ada pekerjaan untukmu."
"Ye." Aku mengusap air mataku, dan berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
{2} SSAURABI SHADOW (COMPLETED)
FanfictionWARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+ Sekali lagi, cerita ini terinspirasi oleh game otome Shall We Date?: Ninja Shadow. Dan, ini juga jadi cerita FF sageuk dan genderswitch pertamaku!!! Keluarga Do...