Ssaurabi Shadow Part 42

586 74 30
                                    

Backsound : Oliver - Miss You (OST. The King in Love)

Keesokan harinya...

Jongin dan aku sedang bersiap-siap membuka toko. Untunglah, itu hanya sementara waktu memindahkan markas Busan Geumgae ke desaku. Aku diberitahu Chanyeol, jika setelah aku melahirkan markasnya akan kembali ke tempat semula. "Arasseo. Mari kita lakukan!"

Jongin melihatku sambil tersenyum ceria saat aku mulai menyemangati diriku sambil menggulung lengan bajuku.

Aku membalaskan dendam Yixing Urabeonim, Park Yeonggam tewas di tanganku, Tao pun telah tertangkap... Semua kekhawatiranku mulai sirna, dan aku tidak pernah merasa sebaik ini. Sekarang, yang perlu aku lakukan adalah bekerja sebaik mungkin demi menghidupi bayi yang ada di dalam kandunganku.

"Jongin, mari kita mulai mengeluarkan tirainya dan..."

"Jamshimanyo!" Saat aku akan mengeluarkan tirainya, Chanyeol datang untuk menghentikanku.

"Chanyeol, wae geurae?"

"A-a-apa a-ada mi-mi-misi d-da-darurat, Naeuri?" Jongin kebingungan.

"Aniya." Chanyeol sempat berkata sebelum menyerahkan tirai toko ke Jongin dalam diam.

"M-mwo...?"

"Mulai hari ini dan seterusnya, Kyungsoo dilarang bekerja di Toko Seni Sora karena kehamilannya. Aku tidak mau dia keguguran karena terlalu lelah bekerja. Semua pekerjaan di toko ini akan dilakukan oleh Jongin sendiri."

"M-MWORAGO?!?!?" Aku mulai protes. "Hajiman,...toko ini besar. Kau tidak mungkin menyuruh Jongin melakukan semuanya sendirian, kan?"

"A-a-apa kau be-be-bercanda, N-Na-Naeuri?" Jongin merasa gugup karena hal ini.

"Ini adalah perintah atasan." Chanyeol tidak peduli. "Kau baik-baik saja bekerja sendiri, bahkan sebelum Kyungsoo sampai di sini."

"H-hajiman, Naeuri... B-b-bisnis se-se-sedang berjalan de-de-dengan lancar, sejak Kyung-Kyungsoo da-da-datang ke-ke-kemari. K-ka-kami ju-juga sedang me-me-mengembangkan produk."

"Jongin... Busan akan tahu jika pegawai Toko Seni Sora lah yang membawa keadilan."

Aku mulai menampar wajah Chanyeol yang sedang tersenyum ceria, hingga membuatnya meringis. "PUIN!!!"

"MWO?!?" Aku melotot padanya. "Aku tidak peduli, berapa kali kau melarangku untuk bekerja. Tapi,...AKU TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI BEKERJA DEMI ANAK KITA, SOBANGNIM!!!!!"

"Hajiman,..."

Aku menampar wajahnya lagi. "Aku bukan anak kecil lagi, Chanyeol. Aku masih bisa mengurus diriku sendiri. Aku tidak ingin merepotkanmu, Sobangnim. Aku tidak ingin merepotkanmu. Lagipula, aku memang sedang mengidam untuk bekerja."

"Puin...!"

"Berani kau melarangku, AKU MAU KITA BERCERAI!!!"

Wajah Chanyeol langsung pucat begitu mendengar kata-kataku yang meminta cerai dengannya. Jongin hanya bisa tertawa, namun tatapannya sedih. "Se-sejak Kyungsoo da-da-datang ke-kemari, P-Pa-Park Naeuri se-se-selalu b-ba-baik dan he-he-hebat d-da-dalam hal be-bercanda. Na-na-namun, a-a-apa yang di-di-dikatakan P-P-Park N-Na-Naeuri a-a-ada be-benarnya. Kau ja-jangan be-be-bekerja t-t-terlalu ke-keras, Kyung-Kyungsoo."

"Jangan bilang kalau kau menyetujuinya." Aku melotot melihat Jongin.

Wajahnya juga ikut pucat dan tidak bisa berkata apapun. Aku mulai menunjuk ke arah Chanyeol. "Ingat. Sekali lagi kau melarangku bekerja, aku akan meminta cerai darimu."

Chanyeol hanya bisa menelan ludahnya secara kasar. dan memalingkan wajahnya dariku. Dia hanya bisa mengangguk walau peluhnya basah karena keringat dingin.

{2} SSAURABI SHADOW (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang